#ForABetterWorldID

5 Suku Asli Indonesia yang Menjunjung Tinggi Kelestarian Lingkungan

profile

campaign

Update

​Happy International Day of The World's Indigenous People, Changemakers! πŸ’™

So, buat Changemakers yang mungkin belum tahu nih, tanggal 9 Agustus, hari ini adalah Hari Masyarakat Adat Sedunia atau International Day of The World's Indigenous People.Β 

Mengutip situs PBB, masyarakat adat adalah pewaris serta praktisi keunikan budaya dan cara untuk berhubungan dengan manusia dan lingkungan. Hari Masyarakat Adat Internasional ini diperingati untuk memberikan penghormatan kepada komunitas adat di seluruh dunia.

Salah satunya adalah Indonesia. FYI, Indonesia jadi salah satu negara yang sangat terkenal dengan keanekaragaman budaya di dalamnya. Indonesia memiliki lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa, lebih tepatnya terdapat 1.340 suku bangsa di tanah air menurut sensus BPS tahun 2010. Wah, banyak banget ya, Changemakers!

Nah, dalam memperingati Hari Masyarakat Adat Sedunia ini, Champ mau berbagi info menarik seputar suku asli Indonesia yang sangat menjunjung tinggi kelestarian alam. Mengingat, seiring perkembangan zaman dan teknologi yang semakin pesat, banyak dari kita yang mulai melupakan pentingnya menjaga alam.Β 

Dari suku asli Indonesia ini, kita jadi terinspirasi untuk turut menjaga alam. Ada siapa aja, ya?

Suku Baduy Dalam (Banten)

image

Suku Baduy Dalam atau juga bisa disebut orang Kajeroan. Suku ini merupakan salah satu suku yang menolak modernisasi karena berbagai alasan. Nah, salah satu alasan tersebut adalah kelestarian lingkungan.

Masyarakat Baduy percaya bahwa modernisasi dan perkembangan teknologi serta industri dewasa ini banyak membawa keburukan pada nilai adat mereka.Β 

Semua yang dilakukan seperti menebang, mencabut dan memotong tanaman menggunakan aturan-aturan adat masyarakat Baduy dilarang keras di wilayah mereka. Mengingat pembangunan industri nggak jarang dibarengi aksi menebang pohon dan menggusur hutan.Β 

Bagi mereka, menyatu dengan lingkungannya dan berkembang berdampingan dengan alam adalah nilai adat yang wajib dipertahankan.


Suku Serawai (Bengkulu)


image

Suku Serawai adalah salah satu suku yang berkembang di wilayah Bengkulu. Suku ini memiliki mitos unik yang ada kaitannya dengan alam lingkungan. Mitos itu adalah Si Pahit Lidah.Β 

Si Pahit Lidah adalah sosok manusia sakti yang mampu membuat manusia, hewan, atau benda-benda buatan manusia, menjadi batu.

Tidak sedikit, di lokasi disakralkan itu dilangsungkan sebuah ritual, sebagai penghormatan terhadap Si Pahit Lidah. Maka dari itu, masyarakat suku Serawak pun menjunjung tinggi menjaga kelestarian alam lingkungan ini.Β 

Nah, beragam mitos inilah yang mendorong masyarakat adat untuk menjaga hutan, gunung, sungai dan laut. Hal ini dipahami sebagai kearifan lokal atau pengetahuan lokal yang perlu dilestarikan atau diteruskan oleh masyarakat adat tersebut.

Semua mitos terkait dengan kekuatan supranatural yang menguasai alam semesta. Maka, secara nggak langsung, masyarakat adat pun akan menjaga atau nggak merusak wilayah atau benda yang disakralkan terkait mitos tersebut.


Suku Lom (Bengkulu)


image

Suku Lom juga memiliki jenis kisah mitos yang sama dengan Suku Serawak. Suku yang juga berasal dari Bengkulu ini memiliki mitos bernama Akek Antak.

Akek Antak adalah sosok manusia sakti yang hidup di masa lalu. Keberadaannya terhubung dengan batu granit. Selain mampu membuat makhluk hidup dan benda menjadi batu, Akek Antak juga dikenal dengan jejak telapak kaki pada sejumlah batu.

Mitos-mitos yang berbau menguasai alam semesta inilah yang dipegang kuat oleh masyarakat setempat untuk menjaga alam dengan sebaik mungkin.Β 


Suku Korowai (Papua)


image

Suku Korawai adalah salah satu suku yang berhabitat di Hutan Papua. Suku ini meiliki kebiasaan hidup berdampingan langsung dengan alam. Mereka membangun rumah di atas pohon dengan ketinggian 50-60 meter.

Alasan yang paling utama sebuah rumah pohon dibangun sangat tinggi adalah ketakutan suku Korowai terhadap serangan β€˜laleo’ atau iblis yang kejam. Makhluk yang berjalan seperti mayat hidup yang berkeliran pada malam hari, mencari kerabat mereka.

Sebuah rumah pohon dapat diselesaikan dalam kurun waktu dua hingga tujuh hari, dengan memanfaatkan sumber daya alam di sekitarnya yaitu kulit pohon, ilalang, daun sagu, pelepah sagu, rotan, akar, dan ranting pohon.Β 

Beragam jenis pohon yang digunakan untuk membangun sebuah rumah pohon. Suku Korowai nggak memanfaatkan jenis kayu tertentu, namun biasanya pohon berdiameter minimal satu meter menjadi pusat penyangga rumah pohon. Sehingga, bagi mereka melestarikan pohon adalah kewajiban setiap individu.Β 


Suku Boti (Nusa Tenggara Timur)


image

Suku Boti adalah salah satu suku yang bermukim di Kabupaten Timor Tengah, NTT. Suku ini adalah suku yang menolak keras peradaban luar demi kelestarian lingkungan dan tradisi budaya mereka.

Suku Boti dikenal sangat memegang teguh keyakinan dan kepercayaan mereka yang disebut Halaika. Mereka percaya pada dua penguasa alam yaitu Uis Pah dan Uis Neno.Β 

Uis Pah sebagai mama atau ibu yang mengatur, mengawasi, dan menjaga kehidupan alam semesta beserta isinya termasuk manusia.Β 

Sedangkan Uis Neno sebagai papa atau bapak yang merupakan penguasa alam baka yang akan menentukan seseorang bisa masuk surga atau neraka berdasarkan perbuatannya di dunia.Β 

Oleh karena itu, kepercayaan inilah yang membuat mereka sangat teguh dalam menjaga alam ini dengan sebaik-baiknya.Β 

Selain suku-suku di atas, kamu juga bisa loh, menjaga alam kapan pun di mana pun seperti mereka dengan mengikuti Challenge Alam Kini Untuk Nanti yang disponsori oleh Lingkar Madani.Β 

Dengan mengikuti challenge ini, kamu bisa berdonasi sebanyak Rp 20 ribu loh, Changemakers.Β 

Selain itu, kamu bisa mendukung pelestarian alam dengan mengubah gaya hidup lebih ramah lingkungan melalui aksinya, sekaligus mendukung program pelestarian lingkungan salah satunya, merestorasi ekosistem mangrove sebagai solusi iklim alami.

Keren banget nggak sih??

Maka dari itu, yuk tunggu apalagi, Ayo ikuti challenge-nya! 🌳🌿


Sumber:

https://www.mongabay.co.id/2023/08/07/kearifan-komunitas-adat-menjaga-hutan-dan-perubahan-iklim/


heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone