Halo, Changemakers! 💙
Buat kamu yang aktif scrolling media sosial pasti tahu nih, ada berita yang lagi hangat nih, akhir-akhir ini.
Menurut kamu pendidikan itu penting, nggak? Soalnya yang lagi rame ini berkaitan dengan pendidikan yang datang salah satu dokter sekaligus Content Creator, yaitu Dr. Richard Lee dan TikToker asal Medan, yaitu Farel Aditya.
Hemmm…ada apa, ya?
Nah, jadi berita ini menjadi viral karena Farel Aditya, Tiktokers asal Medan itu mengaku dirinya memilih untuk berhenti meneruskan sekolahnya usai dibiayai oleh dokter Richard Lee. Pasalnya, Farel Aditya mengaku ia ingin fokus mengejar impiannya menjadi seorang artis.
Melalui video yang diunggahnya di Tiktok, Farel Aditya mengaku menyesali keputusannya. Sambil berlinang air mata, Farel Aditya menyebut dirinya nggak bersyukur atas rezeki yang diterimanya dari dokter Richard Lee.
Bahkan, Farel Aditya juga menyinggung soal kondisi mental yang dialaminya.
"Farel tahu ini memang kesalahan Farel dan memang Farel pantas dibilang manusia nggak sadar diri dan nggak tahu bersyukur," tulis Farel Aditya dalam unggahan di akun TikToknya.
"Orang lain hanya tahu kekecewaan dari dirinya, tapi nggak mengetahui kondisi dan mental diriku bagaimana," sambungnya.
Namun, keputusan ini mendapatkan bermacam reaksi dari warganet. Buat kamu yang penasaran gimana reaksi netizen, nih Champ tampilin beberapa komentarnya:
Wah banyak juga yang kontra ya, Changemakers.
Bahkan ada yang mengecap Farel ini terkesan "lembek".
Namun, masalah nggak berhenti sampai di situ saja, Changemakers. Ternyata, Dr. Richard Lee juga dikabarkan meminta rugi sebesar Rp 40 juta.
Waduh… Jadi, makin ribet ya, permasalahannya, Changemakers.
Pendidikan penting nggak, ya?
Kalau ditanya begini pasti jawabannya beragam, ya. Mungkin ada yang menilai pendidikan yang seperti apa dan masih banyak lagi. Tapi menurut Champ apa pun jenis pendidikannya baik formal dan non formal, semua pendidikan itu tentu sangat penting bagi setiap individu.
Menurut Ki Hajar Dewantara, Pendidikan adalah upaya untuk memajukan bertumbuhnya pendidikan budi pekerti (kekuatan batin dan karakter), pikiran, serta tubuh anak. Ki Hajar Dewantara menjabarkan bahwa tujuan pendidikan terbagi menjadi tiga, yaitu :
1. Membentuk budi didik yang halus pada pekerti peserta
2. Meningkatkan kecerdasan otak peserta didik
3. Mendapatkan kesehatan badan pada peserta didik
FYI, ternyata pendidikan ini juga memegang peran kuat pada penekanan angka kemiskinan. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Rudy dan Indah (2014) menyatakan bahwa pendidikan yang rendah adalah salah satu faktor yang mempengaruhi peningkatan angka kemiskinan yang di Jakarta.
Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Aksentijevic (2006), Ukwuezze (2014), Zakharia (2006) dan Capra (2009) yang menyimpulkan bahwa tingkat pendidikan memiliki pengaruh terhadap jumlah penduduk miskin.
Di balik itu semua, Champ juga sangat paham kenapa warganet geram dengan Farel yang terkesan membuang kesempatan emas tersebut. Mengingat, banyak orang juga yang nggak beruntung mendapatkan pendidikan layak, seperti yang diberikan Dr. Richard Lee kepada Farel.
Untuk itu, buat kamu pejuang pendidikan di luar sana. Champ yakin kok, kamu pasti bisa melewati rintangan ini semua. Semangat 💪😇