#ForABetterWorldID

Katanya Kalau ‘Kerja Nggak Sesuai Jurusan’ Itu Artinya Gagal! Eitss, Nggak Gitu, dong!

profile

campaign

Update

Hai, Changemakers!


‘Sudah kuliah bertahun-tahun tapi kok, kerjanya nggak sesuai jurusan, sih?’ Wah, kamu pasti pernah dengar kalimat itu, kan? Atau mungkin kamu pernah dilema karna takut disebut ‘Sarjana gagal’? 


Jangan khawatir Changemakers! Champ di sini bakalan sharing dari journey temen-temen Campaign yang sukses berkarir di kerjaan yang nggak sesuai jurusan, loh! Mereka banyak banget ngobrolin soal perjalanan mereka sampai bisa di titik ini.Wah, penasaran kan? Yuk, intip obrolan kita!

Q: Hai, boleh perkenalan singkat dong mulai nama, asal jurusan dan universitas kamu sampai kerjaan sekarang ngapain?


Lala: Hai, kenalin aku Lala, lulusan HI UNPAR dan sekarang kerjaannya di bidang marketing & communications sebagai manager. 

image

Cenna:  Halo, kenalin namaku Cenna, aku lulusan dari Psikologi Universitas Indonesia dan saat ini aku bekerja sebagai Outreach Manager


image

Q: Jadi, apa yang sebenernya memicu kamu buat ambil karir yang nggak sesuai dengan jurusan, ceritain dong!


Lala: Kalo dipikir-pikir, yang terlintas pas orang denger jurusan HI itu kan "high politic" gitu ya. Terus rata-rata emang dulu temen-temenku pengennya jadi diplomat dan kerja di KEMENLU. Tapi ada satu mata kuliah NGO waktu itu yang cerita dosennya bikin aku terinspirasi. Jadi dia cerita, pernah terjebak di ambulance pas situasi perang. 


Kalo dalam perang, ambulance itu kan nggak boleh ditembak. Nah, dosenku ada di dalam ambulance tersebut yang di sekitarnya terjadi tembak menembak. Sejak itu, aku mulai cari tau dan dalamin gimana sih, kerja sambil menghasilkan dampak bagi sesama. Mulailah aku terjun ke dunia social impact dan WWF jadi tempat kerja pertamaku setelah lulus kuliah.


image

Cenna: Sebenarnya, prosesnya agak panjang karena aku itu nggak langsung lulus kuliah langsung kerja yang 'nggak sesuai jurusan' gitu. Dulu, setelah lulus kuliah kerjaan pertama aku itu di bidang HR yang mana masih sesuai dengan jurusan aku Psikologi. 


Kemudian, dari pekerjaan itu aku mulai coba buat mengenali diri aku. Aku mulai melihat lagi minatku dari kuliah bahkan sejak jaman sekolah itu sebenarnya aku minat di bidang pendidikan. Nah, akhirnya aku pindah kerja tapi masih sesuai dengan jurusan aku yaitu jadi Konselor Pendidikan tapi untuk guru. 


Nah, di sinilah eksplorasi karir aku mulai berlanjut, aku mencoba mengambil banyak kesempatan untuk belajar hal-hal lain selain dunia psikologi. Waktu itu, aku juga pernah belajar jadi content analyst meskipun kontennya tentang psikologi tapi aku belajar gimana sih, bikin konten, gimana menganalisa konten, sampai gimana bikin storyboard dan lain sebagainya. Jadi, aku dapet skill baru di situ!


Kemudian aku juga terlibat project-project sosialnya kantor, sehingga akhirnya aku belajar gimana sih, ngembangin program-program sosial dan mengevaluasi serta memonitor program sosial tersebut. Dari situ, akhirnya aku memutuskan untuk mendalami pekerjaan yang berhubungan dengan dampak sosial. 


Basicnya aku kan pengembangan program dan juga riset tentang sosial. Nah, kemudian aku nemuin juga bahwa aku sepertinya pengen juga bisa berjejaring dengan organisasi-organisasi sosial dan menurutku salah satu wadahnya melalui posisi aku sekarang di Campaign. 


Jadi, aku sekarang di Campaign itu tetap berperan dalam social impact tapi sebenarnya yang aku kerjain itu banyak banget pokoknya tentang keterampilan di bidang Community Marketing, gitu!


image

Q: Ada nggak sih lika-liku ketika kamu terjun di dunia kerja yang nggak sesuai jurusan ini? Share tips tricknya bisa diterima sebagai fulltime yang karirnya nggak sesuai jurusan kamu, dong!



Lala: Karena isu sosial itu sebetulnya luas banget, lika-likunya juga beragam. Ada masa di mana isu sosial yang aku dan tim kampanyekan itu cukup "riskan" karena bersinggungan nggak cuma dengan masyarakat, tapi juga pengambil keputusan/pemerintah. Lumayan ngeri-ngeri sedap.😁 Tips dan trick dariku adalah konsistensi. Kalo kamu konsisten sama yang kamu jalani, pasti kamu bakal nemu eureka effect atau "AHA!" momentnya. Believe me!


image

Cenna: Lika-likunya sebenarnya kadang ngerasa kayak "oh aku nggak tau apa-apa" dan "oh, kayaknya ada orang yang lebih ahli daripada aku" kayak gitu. Jadi ada banyak pertanyaan-pertanyaan bahwa apakah karir aku sekarang ini benar atau apa memang aku mampu. Banyak pertanyaan kayak gitu, tapi sebenarnya itu juga jadi batu loncatan aku karena aku jadi terdorong untuk belajar hal-hal baru, terdorong men-challenge diri aku untuk ikut menangani hal-hal baru dan belajar keahlian baru. Tapi, tetap dengan proses dan pengalaman gitu ya! 


Jadi, buat tips dan trick untuk teman-teman yang karirnya nggak sesuai jurusan, It's okay! Kalau memang itu sesuatu yang memang kamu minati dan kamu pilih secara sadar, dalamin aja! nggak ada kata terlambat untuk belajar karena sebenarnya guru terbaik itu dari pengalaman kok dan terus terbuka sama pengalaman-pengalaman baru, ya!


image

Q: Dunia lebih baik menurut kamu seperti apa nih?



Lala: Dunia yang lebih baik ketika semua orang mendapatkan haknya sesuai porsi masing-masing. 🥰


Cenna: Dunia lebih baik menurut aku adalah dunia yang memperbolehkan kita benar-benar menjadi manusia artinya memperbolehkan bisa embrace strength kita, kemudian mengakui kelemahan kita dan memperbolehkan kita untuk bisa balance gitu antara kelemahan dan kekuatan kita.


Q: Challenge yang lagi kamu ikuti saat ini?


Lala: Challenge "Kamu Tidak Sendiri, Tubuhmu Milikmu" karena aku percaya positive vibes dimulai dari hati yang gembira!


Cenna: Challenge yang lagi aku ikutin itu Challenge #SensitifJourney kerja sama antara Campaign dan 1000 Days Fund yang disponsori oleh Sensitif. Jadi, aksi sosialnya itu kamu perlu datang ke Art exhibition di Mall of Indonesia untuk memerangi stunting gitu. Nah, Aku lagi excited banget sama Challenge ini karena  aku jadi belajar tentang Stunting dan motherhood. Walaupun aku laki-laki pastinya aku perlu tahu motherhood itu seperti apa. 


Q: Pesan-pesan untuk Changemakers di luar sana?


Lala: Buat kamu yang lagi berjuang menggapai mimpi: Take every chance, drop every fear. Just do it!


Cenna: Dari namanya aja sudah Changemakers, if you want to be Changemakers, lakuin aksi-aksi yang menurutmu memberikan perubahan, nggak harus besar perubahannya tapi lakuin perubahan sekecil apapun itu. Bisa untuk diri sendiri perubahannya, untuk orang terdekat, atau semisal mau yang lebih luas lagi temen-temen bisa jadi Changemakers di aplikasi Campaign #ForABetterWorld



Nah, setelah kamu bacain journey mereka dari awal karir sampai sekarang, gimana menurutmu? Masih takut dan dilema, nggak? Setiap orang punya journey suksesnya masing-masing. Mau kamu kerja sesuai jurusan atau nggak, it’s okay! Champ yakin dengan kita kerja di bidang yang kita minati itu sudah hebat banget! 


Sekarang, coba ceritain journey unik karir kamu, yuk! Champ tunggu di kolom komentar, ya?



heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone