Hai, Changemakers!
Bagi kalian terutama warga Jakarta, pasti udah pernah denger tentang prediksi Jakarta yang katanya akan tenggelam beberapa dekade ke depan. Hal ini bukan tanpa alasan, mengingat ketinggian air laut Jakarta yang semakin lama kian meningkat. Apalagi musibah banjir yang dari ke tahun semakin parah, dan penurunan tanah di Jakarta semakin nyata. Duh, mengkhawatirkan banget!
Makanya, di kesempatan ngobrol-ngobrol kali ini, Champ udah mendatangkan narasumber yang keren banget, yaitu Kak Fathiyah Ayyasy dari organisasi FIM Jakarta yang berkomitmen buat mencegah prediksi Jakarta Tenggelam 2025 lewat aksi menanam mangrove di Kepulauan Seribu. Penasaran apa aja isi obrolan kita? Yuk, simak komitmen dan upaya mereka dalam menjaga kelestarian lingkungan Ibukota di bawah ini!
Q: Halo, teman-teman FIM Jakarta! Seneng banget nih, bisa ngobrol-ngobrol bareng kalian. Boleh perkenalkan diri dan ceritakan kesibukan akhir-akhir ini?
Kak Fathiyah: Halo! Sebelumnya, makasih banyak udah ngundang aku sebagai perwakilan FIM Jakarta untuk interview dengan Campaign! Kenalin, aku Fathiyah dari bagian Divisi Eksternal FIM Jakarta. Untuk kesibukan di FIM Jakarta, saat ini kami sedang melakukan persiapan buat acara JeJak alias Jelajah Jakarta dan webinar-nya, di mana kami bekerjasama juga dengan Campaign sebagai salah satu donatur. Kemudian, kami juga akan melaksanakan MT talk series, mendirikan booth di festival literasi Jakarta, dan mengadakan community gathering di bulan ini. Untuk aktivitas pribadi, saat ini aku lagi aktif berbisnis di Mozer Indonesia yang mana berfokus pada bidang Event Organizer dan fotografi, di mana keduanya sering kali dilakukan secara outdoor sehingga penting banget buat turut serta melestarikan lingkungan.
Q: Dari sekian aksi yang bisa dilakukan untuk meminimalisir prediksi Jakarta Tenggelam 2025, kenapa kalian memilih aksi menanam mangrove?
Kak Fathiyah: Sebelumnya, aku mau jelasin dulu tentang JeJak atau Jelajah Jakarta. Jadi, acara ini merupakan salah satu program buat mengenal Jakarta lebih dekat dari segi sosial dan budaya maupun lingkungan yang diinisiasi oleh FIM Jakarta buat mengedukasi masyarakat Jakarta. Nah, JeJak pernah dilaksanakan sebanyak dua kali di tahun 2019 dan 2022. Tahun ini, JeJak akan dilaksanakan kembali dengan beberapa tujuan, yaitu untuk: mencegah abrasi pantai dengan menanam mangrove; mengetahui ekosistem laut dengan menjaga kehidupan spesies laut; mempelajari sejarah kekuatan pelayaran dan budaya perairan di Kepulauan Seribu; serta mempelajari proses pemungutan dan pengelolaan sampah dengan melibatkan pemerintah, swasta, dan warga setempat.
Jadi, JeJak tahun ini akan diadakan di Kepulauan Seribu dengan target peserta yang memiliki minat pada isu budaya dan sosial lingkungan. Diharapkan, kegiatan ini bisa jadi gerakan yang berdampak pada keseimbangan alam di DKI Jakarta dan sekitarnya.
Nah, JeJak kali ini berfokus kepada isu lingkungan terkait khususnya prediksi Jakarta Tenggelam 2025. Maka, kami memutuskan berkegiatan di Pulau Tidung dengan cara menanam mangrove. Kenapa menanam mangrove? Karena, nggak hanya mencegah abrasi di pesisir laut, mangrove juga bisa mencegah erosi, intrusi air laut, serta mengurangi dampak rob di daerah-daerah yang udah tergenang. Harapannya, aksi ini juga mampu mencegah kemungkinan tenggelamnya Jakarta.
Q: Apa hal yang akan kalian lakukan supaya aksi ini bisa menjangkau masyarakat luas dan dilakukan secara berkelanjutan?
Kak Fathiyah: Supaya menjangkau masyarakat luas, kami menyebarkan campaign di media sosial dan bekerjasama dengan community partner serta media partner. Kami juga mengadakan webinar JeJak yang bertema lingkungan dan melakukan sosialisasi campaign kami di sana. Agar berkelanjutan, di acara JeJak ini, kami memberikan ilmu tentang cara menjaga lingkungan, menanam mangrove, mengelola sampah, serta berkunjung ke penangkaran penyu. Kami juga akan melaksanakan sosialisasi lewat media sosial sehingga ilmu-ilmu dari FIM Jakarta bisa berguna untuk para peserta dan benar-benar membawa impact bagi Jakarta.
Q: Selain mendukung aksi menanam mangrove, apa lagi hal yang bisa dilakukan orang awam untuk mencegah intrusi air laut di wilayah DKI Jakarta?
Kak Fathiyah: Banyak banget! Salah satunya adalah memulai apa yang bisa dikendalikan oleh diri sendiri. Seperti membawa tumblr atau tote bag ke manapun untuk mengurangi sampah plastik, membuang sampah pada tempatnya, menjaga dan melestarikan tanaman, serta memisahkan sampah organik dan anorganik.
Nah, upaya untuk mencegah intrusi air laut sebetulnya juga memerlukan dukungan pemerintah dengan cara membuat bendungan atau penyimpanan air bersih, mengubah pola pemompaan, pengisian air tanah buatan, perencanaan waduk pantai, penambahan besar penampungan air tanah, mengurangi dimensi jaringan drainase, serta mengurangi tingkat pencemaran tanah.
Q: Rencananya, kalian akan menggunakan donasi yang terkumpul untuk beberapa keperluan, salah satunya fasilitas pelatihan. Fasilitas pelatihan seperti apa, sih, yang disediakan, dan pelatihan seperti apa yang akan dilakukan?
Kak Fathiyah: Tentunya banyak banget fasilitas yang bisa diperoleh peserta pelatihan nantinya. Jadi, fasilitas ini digunakan untuk kegiatan dan akomodasi. Untuk kegiatan, fasilitasnya mencakup tiket masuk, makanan berat, dan lain-lain. Untuk akomodasi, ada transportasi pulang-pergi menggunakan kapal dan penginapan.
Lalu, terkait pelatihan sendiri, ada beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan selama dua hari. Ada webinar budaya Jakarta untuk memperkenalkan budaya dan pelibatan local leader Jakarta. Lalu, ada kegiatan tanam mangrove di Kepulauan Seribu sebagai bentuk kepedulian terhadap perubahan iklim. Penanaman mangrove ini dilakukan menggunakan barcode untuk memantau perkembangan tanaman dari waktu ke waktu. Lalu, ada kunjungan ke penangkaran penyu untuk mengetahui perannya sebagai penjaga keseimbangan ekosistem laut serta untuk mengedukasi bahwa penangkapan dan penjualan telur penyu adalah aksi melanggar hukum karena mereka termasuk spesies laut yang dilindungi. Kemudian, ada edukasi kelola sampah, di mana kami akan membersihkan lingkungan dengan memungut sampah dan melakukan edukasi terkait pengelolaan sampah dengan melibatkan peserta Jelajah Jakarta, pemerintah, swasta, dan masyarakat sekitar.
Nah, yang seru, kita juga ada malam keakraban, yaitu momen berkumpulnya para peserta untuk saling mengenal, menghangatkan persaudaraan, dan menghidupkan kebersamaan. Jadi, peserta dari berbagai latar belakang dapat saling mengenal, bertukar pikiran, dan meningkatkan optimisme untuk mewujudkan kelestarian lingkungan di Indonesia. Pada sesi ini, peserta juga akan menampilkan tarian, musikalisasi, nyanyian, dan lainnya untuk turut serta mengajak terwujudnya perdamaian di muka bumi.
Q: Menurut kalian, ‘Dunia yang Lebih Baik’ itu seperti apa?
Kak Fathiyah: Menurutku, bukan dengan bermimpi membuat dunia jadi lebih baik. Tetapi, kita bisa berfokus pada aksi pribadi. Soalnya, kalau kita nggak bisa mengubah diri sendiri, gimana kita bisa mengubah dunia? Jadi, fokus pada hal-hal yang bisa kita ubah dan kendalikan, lalu ajak lagi lebih banyak orang untuk melaksanakan aksi bersama-sama sehingga dunia bisa berubah jadi lebih baik. Contohnya, untuk menjaga lingkungan, kita bisa mulai dengan mengikuti Challenge dari kampanye #JejakJakarta dan aksi-aksi nyata yang bisa kita lakukan bersama di acara Jelajah Jakarta di Pulau Tidung nantinya.
Q: Pesan-pesan untuk Changemakers di luar sana?
Kak Fathiyah: Berfokus pada solusi, iringi dengan aksi. Tak perlu berpikir panjang untuk perbanyak eksekusi. Cukup lakukan, maka perubahan akan terjadi. Untuk Changemakers di luar sana, kalian keren sekali. Semangat terus untuk menginspirasi!
Wah, keren banget ya, Changemakers! Nah, seperti kata Kak Fathiyah, perubahan yang lebih baik sesungguhnya ada di tangan kita sendiri, termasuk soal menjaga kelestarian lingkungan. Nggak perlu pusing gimana cara memulainya, karena kalian bisa langsung aja mampir ke Instagram FIM Jakarta di @fimjakarta buat ikutan acara JeJak yang akan digelar pada 23 - 24 September 2023 di Pulau Tidung, Jakarta.
Selain itu, kalian juga bisa memberi support dengan ikutan Challenge JEJAK JAKARTA : Aksi Pencegahan Jakarta Tenggelam 2025. Disponsori Yayasan Dunia Lebih Baik, kamu bisa membuka donasi sebesar Rp17.500 sekaligus mengajak orang-orang untuk lebih aware terhadap isu lingkungan yang mengancam Jakarta di masa mendatang. Jadi, yuk segera ambil aksimu sekarang juga!