Trigger Warning:
Artikel berikut ini berisi bahan yang bisa jadi berbahaya atau menimbulkan trauma bagi beberapa pembaca.
Halo, Changemakers!
Baru-baru ini, jagat maya dihebohkan dengan video yang menunjukkan seorang ibu yang nyaris melempar bayinya ke rel kereta Stasiun Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Dalam video tersebut juga terlihat ibu dari sang bayi memberontak saat berusaha ditenangkan oleh satpam.
Video tersebut memperlihatkan satpam lainnya sedang menggendong anak yang dibedong dengan kain pink dan berusaha menenangkan tangis bayi dengan menepuk pelan punggungnya.
"Diduga mengalami baby blues, seorang ibu ingin melempar anak perempuannya yang masih bayi ke dalam rel kereta," tulis keterangan di video viral tersebut.
Disebabkan Oleh Masalah Keluarga
Terkait video yang beredar, pihak PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menjelaskan dugaan ibu tersebut melakukan percobaan bunuh diri. Petugas disebut telah mengamankan dan membawa sang ibu tersebut untuk diminta keterangan.
Dari hasil keterangan tersebut, diduga sang ibu mengaku terbebani oleh masalah keluarga yang tak kunjung usai hingga berniat untuk melakukan percobaan bunuh diri dengan cara melompat ke rel kereta saat Commuter Line melintas.
Saksi mata pun juga menjelaskan bahwa sang ibu tersebut awalnya pergi bersama suaminya. Namun sesaat ditinggal untuk membeli minum, ibu tersebut terlihat berdiri di pinggir peron jalur 2 Stasiun Pasar Minggu dengan menggendong anaknya.
Netizen Menduga Sang Ibu Terkena Baby Blues Syndrome
Melihat video ini, tanggapan netizen cukup beragam, namun sebagian besar sepakat dengan adanya dugaan bahwa sang ibu mungkin saja mengalami stres yang menjadi akar dari baby blues syndrome, namun belum ada konfirmasi terkait baby blues yang dideritanya.
Meski begitu, stres atau depresi sendiri memang bisa menjadi salah satu indikasi sindrom ini. Sebagaimana yang dijelaskan laman Halodoc, seorang ibu dengan sindrom ini cenderung mengalami perubahan emosi yang ekstrem.
Lantas, sebenarnya apa itu baby blues syndrome?
Buat yang belum tahu, baby blues syndrome merupakan kondisi psikologis yang dialami oleh para ibu yang baru melahirkan, khususnya anak pertama. Kondisi ini berpotensi membuat si ibu mengalami depresi hingga kecemasan.
Reaksi Netizen
Meski komentar netizen cukup beragam, untungnya mayoritas netizen aware bahwa sangat mungkin sekali bagi seorang ibu, khususnya yang baru saja melahirkan, mengalami kondisi mental tertentu seperti baby blues syndrome. Bahkan, nggak sedikit yang akhirnya berbondong-bondong menyemangati para ibu di luar sana. Selain itu, ternyata ada, loh, lembaga penyedia layanan konseling online gratis untuk membantu menjaga kesehatan mental, seperti Yayasan Praktek Psikolog Indonesia (YPPI), BagiKata, dan Teman Bincang.
Sekali lagi, fenomena seperti ini kembali menyadarkan kita bahwa menjadi ibu itu nggak mudah. Menjaga kesehatan mental, mengolah emosi, maintain kesehatan dan tenaga sekaligus memikirkan kesehatan dan kesejahteraan sang anak dalam satu waktu itu tidaklah mudah…
Bahkan, salah satu isu kesehatan pada anak di Indonesia yaitu stunting yang masih banyak diderita. Maka dari itu, yuk, bantu sedikit ringankan beban di pundak para Ibu dengan mengikuti Challenge Preventing Stunting with #SensitifJourney oleh 1000 Days Fund.
Lewat aksi ini kamu bisa buka donasi sebesar Rp25 ribu yang disponsori oleh Sensitif. Seluruh donasi yang kamu peroleh akan dimanfaatkan untuk kegiatan training tenaga kesehatan desa dan mengedukasi masyarakat mengenai 3 Pesan Kunci Stunting dengan Poster Pintar. Yuk, bantu meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak Indonesia!