Hai, Changemakers!
Di dunia kerja, pasti kamu pernah dihadapkan pada orang-orang dengan berbagai macam kepribadian. Mulai dari si bos yang suka nuntut, kolega yang hobi ngegosip, dan masih banyak lagi. Nah, tapi kamu pernah nggak, menghadapi orang yang mirip tong kosong nyaring bunyinya?
Peribahasa di atas tepat banget buat menggambarkan sosok si loud labourer alias si banyak bicara tapi sedikit bekerja, yang tanpa sadar mungkin pernah kamu temui di lingkungan sekitar, terutama lingkungan kantor. Terus, sebetulnya apa sih, loud labourer itu? Dan kenapa mereka bisa sampai jadi seperti itu? Biar lebih tau, yuk kepoin pembahasan di bawah sampai selesai!
Mengenal Si Loud Labourer: Saat Promosi Diri Lebih Penting Dibanding Aksi
Secara harfiah memiliki arti “pekerja berisik”, loud labourer merupakan tipe pekerja yang lebih banyak mendiskusikan dan menceritakan apa yang udah dan akan mereka kerjakan dibanding melakukan pekerjaan itu sendiri. Menurut pelatih kepemimpinan Nicole Price, tipe pekerja ini sering kali juga mempublikasikan diri di luar lingkungan kantor. Mereka cukup paham akan politik dan aktif banget di jejaring sosial profesional—tempat di mana mereka biasa mempublikasikan job desk dan pencapaian yang udah diraih.
Jadi, sehabis melakukan job desk tertentu, mereka akan memberitahu semua orang tentang apa yang udah mereka lakukan dan bahkan membagikannya ke media sosial buat memperoleh perhatian atau pujian. Singkatnya, tipe karyawan loud labourer menuntut penghargaan dan validasi dalam hal karier dengan lebih banyak bicara alih-alih fokus bekerja.
Oleh karena sifatnya ini, loud labourer punya kemungkinan untuk menciptakan lingkungan di mana promosi diri dan visibilitas jauh lebih penting dibanding hasil kerja. Tentunya, hal ini bisa membuat karyawan lain yang kurang melakukan promosi diri jadi merasa kurang diapresiasi meski punya etos dan hasil kerja yang lebih mumpuni.
Kenapa Seseorang Bisa Menjadi Loud Labourer?
Terus, kenapa sih, mereka bisa sampai kayak gini? Apa alasannya? Nah, menurut Vicki Salemi selaku pakar karier di portal Monster.com, loud labourer merasa perlu mempromosikan diri terus menerus karena nggak mendapat pengakuan dan perhatian yang semestinya dari atasan dan rekan kerja. Selain itu, mereka juga bisa jadi terlalu percaya diri akan pekerjaannya dan jadinya cenderung menyombongkan diri.
Eits! Tapi bukan berarti orang yang pede di tempat kerja itu termasuk loud labourer, ya! Perbedaan keduanya terletak pada kemampuan buat memilih waktu yang tepat untuk bicara dan menyoroti pekerjaan mereka, di mana orang yang pede akan lebih jago melakukan hal ini.
“Sementara itu, loud laborer justru mencari perhatian dan membicarakan pekerjaannya meski hal itu bukan sesuatu yang luar biasa,” ujar Salemi.
Menghadapi Karyawan Loud Labourer: Apa yang Harus Dilakukan?
Dalam perusahaan, tentu ada berbagai tipe karyawan yang punya gaya masing-masing dalam melakukan tanggung jawabnya. Ada pekerja yang emang cenderung pendiam, ada juga yang cenderung aktif dan vokal. Nah, di sinilah dibutuhkan pemimpin yang bijak buat mengatasi keadaan. Sebagai pihak yang sama-sama punya jasa dalam menjalankan perusahaan, jangan sampai ada perbedaan apresiasi terhadap karyawan hanya karena yang satu lebih terlihat aktif dibanding yang lain padahal keduanya punya hasil kerja yang sama-sama bagus.
Selain itu, perlu diketahui juga bahwa menjadi tipe karyawan vokal bukanlah hal yang buruk. Pada akhirnya, semua orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sebagai pemimpin, penting untuk mengenali gaya bekerja tiap-tiap karyawan dan memberikan mereka perhatian dan penghargaan yang semestinya.
Nah, itu dia pembahasan kita kali ini, Changemakers! Gimana? Kalian ngerasa relate nggak sama penjelasan di atas? Ada temanmu yang kayak gitu? Atau malah, penjabaran tadi justru ngingetin kamu sama diri sendiri? Yuk, share pendapatmu di kolom komentar, dan sampai jumpa di artikel Special Content selanjutnya!
Sumber:
https://lifestyle.kompas.com/read/2023/08/15/092746020/loud-laborer-istilah-untuk-orang-yang-banyak-bicara-sedikit-bekerja
https://www.cantika.com/read/1762728/mengenal-loud-laborer-dan-pengaruh-mereka-dalam-perusahaan-positif-atau-negatif
https://www.marketeers.com/setelah-quiet-quitting-kenali-loud-laborer-dalam-lingkungan-kerja/