Hai, Changemakers!
Kalian tau nggak, hari ini diperingati sebagai hari apa? Yaps, setiap tanggal 15 September diperingati sebagai Hari Demokrasi Internasional!
Nah, di tahun 2023 ini, PBB mengusung tema “Empowering the Next Generation” alias “Memberdayakan Generasi Mendatang” yang berfokus pada peran penting generasi muda dalam memajukan demokrasi dan memastikan bahwa suara mereka turut didengar dalam pengambilan keputusan yang bisa berdampak besar bagi dunia. Makanya, penting bagi negara, termasuk pemerintah Indonesia selaku negara berlandaskan demokrasi, buat menciptakan lingkungan di mana para pemuda merasa pendapatnya didengar. Dengan begitu, kehidupan bernegara dapat berjalan lebih baik dari sebelumnya!
Habis baca penjabaran di atas, kalian jadi penasaran nggak sih, tentang pendapat para Gen Z mengenai topik ini? Makanya, dalam rangka menyambut Hari Demokrasi, Champ udah ngelakuin Q&A buat ngumpulin opini temen-temen tentang berdemokrasi di negeri kita tercinta. Dan, inilah jawaban-jawabannya!
Bagi Gen Z, Demokrasi di Indonesia udah Berjalan Baik Belum, sih?
“Baik atau nggaknya demokrasi itu tergantung pengalaman masing-masing orang. Kalau menurutku, demokrasi di Indonesia masih “nanggung” dan belum berjalan baik. Di satu sisi, pemerintah selalu menyuarakan orang untuk berpendapat. Namun, kalau pendapat tersebut dianggap mengganggu pemerintah, maka orang itu akan langsung dipenjara. Jadi di sini, pemerintah yang seharusnya menjadi contoh bagi masyarakat dalam bernegara, malah nggak bisa menjalankan demokrasi dengan baik.” - FS
“Kalau menurutku, demokrasi di Indonesia masih carut marut. Soalnya dari pengamatanku, partai-partai yang menghidupi konstelasi demokrasi di Indonesia malah sibuk saling menjatuhkan dan selalu berubah-ubah mitra dan lawan politiknya. Makanya, demokrasi di negara ini selalu diisi pertengkaran antarpartai yang berorientasi pada kelompoknya sendiri, bukan pada kepentingan rakyat.” - RV
“Setelah reformasi 1998, menurutku demokrasi di Indonesia udah mulai berjalan ke arah yang lebih baik meski masih memiliki ‘borok’ tersendiri, contohnya money politic yang dianggap lumrah. Harapannya, semoga ke depan bisa lahir politikus yang memiliki ideologi, bukan para pengusaha yang menyulap diri menjadi politikus.” - IN
“Menurutku, demokrasi di Indonesia udah berjalan cukup baik. Namun, masih banyak PR yang harus dibenahi, contohnya mengenai kebebasan berpendapat yang seharusnya dijamin negara. Pada prakteknya, sering kali pemilik opini yang bertentangan dengan kepentingan pemerintah atau oknum tertentu bakal mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan. Selain itu, kebebasan berpendapat yang ada sering kali ‘kebablasan’ tanpa memperhatikan penggunaan bahasa yang baik dan sopan. Menjelang pemilu, aku juga masih sering mendapati budaya “serangan fajar”, di mana suara rakyat bisa dibeli dengan uang.” - SR
Nah, itu dia kumpulan opini dari teman-teman Gen Z kita, Changemakers! Bisa disimpulkan, kalau ternyata masih banyak aspek yang perlu diperbaiki pemerintah kita dalam berdemokrasi di negeri ini.
Eits, tapi bukan berarti kamu nggak bisa jadi bagian dari perubahan, loh! Selain pemerintah, kita juga bisa mendukung supaya kehidupan berdemokrasi di Indonesia berjalan lebih baik. Salah satunya dengan mendukung Challenge Young Voters Challenge dari TurunTangan. Disponsori Yayasan Dunia Lebih Baik, kamu juga bisa membuka donasi sebesar Rp12.500 yang hasilnya akan dikumpulkan buat penyelenggaraan event gathering nasional relawan TurunTangan. Jadi, yuk ambil aksimu sekarang juga!