βHai, Changemakers!
Apa kabar? Kali ini, Champ akan memperkenalkan salah satu teman tuli kita yang luar biasa, Kak Dafi! Salah satu Alumni inspiratif program studi Sosiologi angkatan 2017 dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta ini sebelumnya aktif berpartisipasi dalam GERKATIN (Gerakan Kesejahteraan untuk Tuli/Tunarungu Indonesia).
Kak Dafi saat ini tengah sibuk menjadi Koordinator Pusat Bahasa Isyarat IndonesiaΒ (PUSBISINDO) di Daerah Khusus Jakarta. Yuk, kita intip lebih dalam tentang kisah inspiratifnya dalam merayakan Hari Bahasa Isyarat Internasional ini! π€Β
Q: Halo, boleh kenalin diri kamu dan kegiatan akhir-akhir ini ngapain aja nih?
Dafi: Halo, kenalin saya Dafi Muchlisin, sekarang saya bekerja di JBI TV, koordinator Pusbisindo DKJ (Daerah Khusus Jakarta) yang sebelumnya bernama DKI Jakarta.
Q: Dalam kehidupan sehari-hari, apakah ada situasi tertentu di mana Bahasa Isyarat menjadi sangat penting untukmu? Ceritain, dong.
Dafi: Tentunya, dalam kehidupan sehari-hari, Bahasa Isyarat memang sangat penting bagi saya. Bahasa ini menjadi pedoman hidup saya karena memungkinkan saya untuk mendapatkan informasi yang sangat dibutuhkan.
Q: Adakah tantangan yang sering kamu hadapi dalam menjalani kehidupan sehari-hari sebagai teman Tuli, dan bagaimana kamu mengatasinya?Β
Dafi: Tentu, sebagai teman Tuli, saya sering menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah upaya untuk memastikan bahwa saya mendapatkan hak yang sama dengan orang lain dan memenuhi kewajiban yang sama. Saya ingin diperlakukan secara adil dan setara dengan orang lain bukan dikasihani.Β
Q: Apa harapanmu untuk teman Tuli di Indonesia, terutama dalam hal penggunaan dan pemahaman Bahasa Isyarat?
Dafi: Harapan saya untuk teman Tuli di Indonesia, terutama dalam hal penggunaan dan pemahaman Bahasa Isyarat, adalah bahwa pendidikan Tuli harus setara dengan pendidikan umum. Selama ini, terdapat kecenderungan pendidikan Tuli yang terlalu fokus pada pengembangan keterampilan praktis daripada penguasaan teori. Saya berharap agar pendidikan Tuli di Indonesia dapat memberikan keseimbangan yang lebih baik antara teori dan praktik.Β
Q: Apakah ada cita-cita atau impian khusus yang kamu miliki untuk memajukan Bahasa Isyarat di Indonesia?Β
Dafi: Cita-cita atau impian khusus yang saya miliki untuk memajukan Bahasa Isyarat di Indonesia adalah agar Bahasa Isyarat dapat diakui secara resmi oleh pemerintah Indonesia dan disahkan sebagai salah satu bahasa resmi negara ini.Β
Q: Ada hal khusus atau tips dari kamu nggak untuk kami agar menjadi teman dengar teman-teman Tuli?Β
Dafi: Tentunya, jangan takut untuk mengajak ngobrol Teman Tuli, ya? Karena teman Tuli bukan harimau!
Q: Dunia lebih baik menurut kamu seperti apa?Β
Dafi: Dunia yang lebih baik adalah tempat di mana orang berusaha untuk membuat orang lain merasa nyaman.Β
Q: Pesan-pesan untuk Changemakers di Hari Bahasa Isyarat Internasional?
Gambar isyarat Bisindo abjad via ypedulikasihabk.org
Dafi: Untuk Changemakers, ayo kita bersama menciptakan "Sebuah dunia orang Tuli berbahasa isyarat dimana saja" artinya orang dengar atau umum tidak berhak untuk melarang orang Tuli menggunakan bahasa isyarat.Β
Dalam perjalanan Kak Dafi yang inspiratif banget, kita belajar banyak tentang pentingnya Bahasa Isyarat dalam membantu komunitas tuli. Semoga kisah inspiratifnya mendorong kita semua untuk lebih peduli dan mendukung hak-hak teman Tuli di seluruh dunia.
Yuk, terus memperjuangkan kesetaraan dan inklusi untuk semua, tanpa terkecuali agar tercipta dunia lebih baik bagi semuanya!π€π Wah, gimana menurut kamu setelah tau cerita menarik dari Kak Dafi? Yuk, komen di kolom komentar, ya! Champ tunggu!