Hai, Changemakers!
Di antara kalian, ada nggak yang pernah kepikiran buat nyoba career switching alias pindah karier? Menghadapi bidang yang sepenuhnya beda dengan pekerjaan kita sebelumnya jelas jadi tantangan besar sehingga bikin banyak orang ragu untuk melakukan hal tersebut. Makanya, di edisi bincang-bincang bareng Champ kali ini, kita udah kedatangan tamu spesial yang bakal berbagi insight-nya mengenai kiat-kiat biar sukses melakukan career switching. Jadi, yuk langsung aja simak obrolan kita!
Q: Hello! Boleh perkenalkan diri secara singkat?
Kak Intan: Halo! Namaku Intan Imelda Fiskalina Siagian, orang-orang biasa memanggilku Intan atau Kagome sesuai dengan username media sosialku. Aku lahir dan tumbuh di Medan, dan merantau saat kuliah. Saat ini, aku merupakan program manager di Campaign. Sebelum kerja di Campaign, aku pernah bekerja sebagai legal officer di awal karierku. Sejak masa sekolah, aku udah tertarik dalam dunia sosial, khususnya pendidikan. Aku mulai terpanggil menjadi guru sekolah minggu saat aku berusia 18 tahun, dan dari sana aku banyak bertemu dengan anak-anak dari berbagai latar belakang keluarga dan kemampuan dalam mengenyam pendidikan. Setelah lulus kuliah, aku mulai berkomitmen untuk ikut dalam dunia lebih dalam dengan membangun Indoreadgram, sebuah komunitas sosial tentang isu pendidikan literasi. Di dalam komunitas ini, aku dan teman-teman menyuarakan pentingnya membaca sebagai langkah awal dalam pendidikan serta menjadikan membaca sebagai gaya hidup anak muda. Di Indoreadgram, banyak hal yang aku pelajari, baik dari sisi kerelawanan, organisasi, project management, bermasyarakat, dan memberi dampak untuk sekitar.
Q: Ternyata kak Intan bekerja menjadi legal team di salah satu company, dan juga bahkan pernah membantu menjadi bagian tim data juga sebelum akhirnya menjadi program officer di Campaign. Apa sih, yang membuat kamu memutuskan untuk berpindah karier alias career switching? Ceritain, dong!
Kak Intan: Menjadi legal officer adalah karier yang sesuai dengan jurusanku saat kuliah dulu. Aku lulusan Ilmu Hukum dari Universitas Sriwijaya, dan selama bekerja aku juga ikut berkontribusi dalam mendirikan Indoreadgram. Bisa dibilang, dari Senin sampai Jumat aku sibuk di kantor sebagai legal officer, sementara Sabtu dan Minggu aku habiskan untuk dunia sosial. Selama kurang lebih 4 tahun menjadi legal officer, aku sekaligus berkecimpung pula dalam dunia sosial, dan aku mencoba menyelaraskan semua ilmu dan kompetensi yang aku miliki dan dapatkan. Pada tahun akhir tahun 2019, aku merasa apa yang aku jalani menyenangkan banget, karena aku bisa terus melakukan dampak baik buat sekitar. Tentunya dalam memutuskan perpindahan karier, aku mempertimbangkan banyak aspek, dan tentunya yang paling penting ini bukan hanya sekedar “merasa dipanggil”, tapi juga bagaimana menjalani panggilan bekerja di dunia sosial dengan penuh bertanggung jawab.
Q: Ada lika-liku dan tantangan nggak, ketika melakukan career switching? Kalo iya, apa aja tips and tricks buat mengatasinya?
Kak Intan: Lika-liku dan tantangan dalam career switching itu tentunya dari segi pembelajaran, karena skill yang dibutuhkan pasti beda. Meski begitu, ada juga beberapa skill yang pernah kupelajari waktu kuliah dulu yang akhirnya tetap terpakai ketika aku career switching, seperti skill negotiation, public relation, public speaking, dan critical analysis.
Selain itu, salah satu tantangan lainnya adalah penggunaan tools. Tools yang dipakai ketika aku kerja jadi legal beda dengan tools di bidang program. Di bidang program ini, aku belajar untuk meningkatkan skill di bidang teknis seperti penggunaan tools project management, basecamp, Jira, Slack, dan lain-lain. Jadi, aku gak hanya belajar soft skill saja, tapi juga harus belajar lagi hard skill, dan teknologinya.
Kalau tips, yang pertama pastinya kita harus mau bekerja dan belajar lebih ekstra untuk menekuni hal-hal baru. Keinginan yang kuat, konsistensi, dan komitmen jadi hal yang penting untuk kita mau career switching, karena kita pasti akan bertemu banyak kesulitan baru yang tidak kita temui di karir sebelumnya. Kalau ketiga itu sudah ada dalam diri kita, maka itu akan membentuk mental kita yang lebih tangguh untuk menghadapi perjalanan karier kedepannya.
Q: Apa aja sih, hal yang harus dilakukan biar bisa sukses melakukan career switching?
Kak Intan: Biar sukses melakukan career switching, menurutku:
Pertama, yang harus kita lakukan adalah kenali dulu diri sendiri. Sebetulnya, apa sih yang menjadi potensi dalam diri kita? Soalnya, kalau kita nggak yakin dan nggak kenal sama diri sendiri, kita juga jadi nggak bisa tahu apakah karier setelahnya bakal lebih baik dari karier sebelumnya.
Kedua, kita bisa mengevaluasi diri sendiri, apa yang sudah kita lakukan dalam karir kita selama ini, apa impactnya buat diri sendiri, buat orang lain, buat sekitar, dan bahkan kita bisa menyusun matriks penilaian diri untuk karir kita. Hal ini bisa bantu kita untuk tetap bisa berpikir dari sudut pandang rasional, dan tidak hanya sekedar “merasa”.
Ketiga, pentingnya berjejaring dengan orang lain, apalagi dengan orang-orang yang bisa memberikan kita peluang pengetahuan, seperti berjejaring dengan expertise di karir yang akan kita tempuh kedepannya, ini bisa bantu kita bahkan untuk mendapatkan mentoring lebih, agar dapat mempermudah kita mengenal lebih dalam karier baru yang akan kita pelajari dan tekuni depannya. Aku sendiri kenal Campaign saat aku masih aktif di Indoreadgram. Aku kenal dengan karyawan-karyawan di Campaign, karena kami bekerjasama di project-project antara Indoreadgram dan Campaign. Peluang belajar dengan orang-orang yang sudah berjejaring dengan kita dapat menunjang untuk career switching karena memperluas networking kita. Kalau kita udah tau mau career switching ke mana, kita jadinya udah punya jejaring di karier baru sehingga memudahkan kita untuk belajar, lebih beradaptasi, dan bisa berkenalan dengan para profesional di karier yang akan kita dalami itu.
Keempat, kita juga harus berlatih karena latihan adalah kunci untuk kita bisa mudah beradaptasi pada karir baru kita. Soalnya dalam melakukan career switching, kita butuh ekstra niat, ekstra belajar, dan ekstra bekerja. Nah, kalian bisa ikuti kursus pelatihan, sertifikasi, atau program-program yang bisa mengeluarkan sertifikat kredibel yang menandakan bahwa kita sudah siap untuk bekerja di bidang tersebut. Kalian juga bisa mulai ikut proyek-proyek sampingan atau magang untuk mendapatkan pengalaman di bidang yang akan kalian pilih.
Kelima, pastikan juga bahwa pengalaman-pengalaman kita pada karier sebelumnya itu bisa disambungkan ke pekerjaan baru kita nanti. Kayak yang aku bilang tadi, aku memang lulusan ilmu hukum, namun aku percaya bahwa aku yang sekarang adalah proses pembentukan aku yang dahulu, maka banyak hal yang bisa aku terapkan juga di pekerjaanku sekarang sebagai program manager.
Terakhir, pastikan kalau teman-teman udah mempertimbangkan secara matang, karena proses career switching itu bertahap alias nggak langsung instan. Semuanya harus step by step seperti menaiki anak tangga. Misalnya, di tangga pertama kita harus latihan dulu, di tangga kedua kita harus ikut magang, di tangga berikutnya kita harus ikut freelance dan ngambil beberapa project, dan seterusnya. Career switching itu nggak mudah, tapi kalau kita mau kerja keras, bersabar, dan bertahan, tentunya itu akan membantu kita untuk meraih karier.
Q: Saat ini lagi ngikutin Challenge apa di Campaign #ForABetterWorld?
Kak Intan: Challenge yang ikuti adalah Challenge #EducateToElevate: Empowering Minds, Elevating Futures dari Indonesian Student Association at University of Washington. Sesuai namanya, Challenge ini bertema edukasi, karena aku percaya banget kalau edukasi itu adalah langkah pertama untuk meningkatkan segalanya, termasuk untuk career switching ke depannya.
Q: Dunia yang lebih baik menurutmu itu seperti apa?
Kak Intan: Menurutku dunia yang lebih baik, adalah dunia yang memberi ruang aman dan nyaman bagi semua orang dalam melakukan hal-hal baik, salah satunya adalah memberi akses pendidikan untuk semua orang sehingga tingkat pendidikan semua orang akan meningkat. Semakin banyak orang yang teredukasi dengan baik, semakin banyak pula yang sadar untuk mau melakukan hal-hal baik bagi dunia.
Q: Pesan-pesan untuk Changemakers di luar sana?
Kak Intan: Buat kalian yang mau career switching, kenali diri dan potensi kamu. Lakukan evaluasi diri karena hal itu yang akan memotivasi kamu untuk berani career switching. Kenali juga karier yang akan kamu tuju dan belajarlah tentang hal tersebut. Pastikan bahwa dalam melakukan career switching, kamu harus bekerja dan belajar ekstra serta bertanggung jawab dengan pilihan kamu. Jadi, bersabar dan bertahanlah, karena semuanya butuh waktu.
Nah, itu dia edisi interview bareng tim Campaign kita kali ini, Changemakers! Wah, keren banget ya insight dari Kak Intan! Semoga hal ini bisa membantu kamu yang lagi mengalami dilema serupa, ya! Dan, sampai jumpa di edisi bincang-bincang berikutnya!