βHai, Changemakers!
Yang muda yang berkarya. Kalimat ini cocok banget buat menggambarkan tamu spesial kita di sesi interview bareng Champ kali ini. Selain bekerja full time sebagai bagian dari Marketing & Communication Team, ternyata tim Campaign yang satu ini juga hobi membuat dan membagikan karya-karyanya yang ciamik ke Instagram buat mengisi waktu luang. Wah, bikin penasaran nggak, tuh? Jadi, yuk langsung aja simak obrolan Champ bareng Kak Ulsi Afrilia Wahyu, Graphic Designer Campaign #ForABetterWorld! Meluncur~ π
Q: Hello! Boleh perkenalkan diri secara singkat dan ceritain kesibukan akhir-akhir ini?
Kak Uli: Halo semuanya! Aku Uli Afrilia, biasa dipanggil Uli. Aku sekarang kerja sebagai Graphic Designer di Campaign #ForABetterWorld. Untuk kesibukan, di samping bekerja full time, aku juga sesekali ngisi kelas sebagai asisten trainer freelance. Buat ngisi waktu luang, aku suka bikin konten-konten ilustrasi karena emang suka gambar. Nggak cuma posting hasil yang udah jadi, aku juga suka nge-videoin proses gambarnya dan nunjukin gimana hasilnya.
Q: Katanya kamu juga berkarya dengan bikin ilustrasi di samping bekerja sebagai full time Graphic Designer? Apa sih, yang membuatmu memilih buat berkarya dengan membuat ilustrasi? Terus, gimana awal mulanya kamu suka menggambar?
Kak Uli: Dari kecil, aku suka bikin komik, jadi emang suka aja bikin ilustrasi. Mungkin karena aku suka nonton kartun dari kecil, dan sekarang pun aku juga suka nonton anime sehingga menginspirasi aku banget buat bisa ngegambar. Selain model gambar manga, aku juga suka ngeliat ilustrator luar yang desainnya simpel, kayak desainer ikon atau ilustrator yang kerja di Microstocker. Meski simpel, tapi karya mereka punya identitas visual yang menurutku otentik dan βdia bangetβ, meski kadang ada juga yang design style-nya abstrak.
Nah, mereka biasanya suka mendokumentasikan kegiatan mereka saat menggambar, dan aku suka ngeliatnya dan jadi penasaran. Kira-kira followers-ku suka nggak ya, kalo ngeliat orang menggambar? Jadi, aku iseng-iseng aja bereksperimen ngerekam prosesku saat menggambar. Nah, waktu pertama kali aku coba, ternyata first impression-nya lumayan. Jadilah, aku lanjut ngelakuinnya sampai sekarang. Meski begitu, sebenarnya aku nggak ada niatan buat serius jadi content creator karena hal ini kulakukan buat ngisi kekosongan aja, dan di sisi lain aku juga suka ngedit-ngedit video di samping menggambar.
Catet: menurutku, desain dan ilustrasi adalah dua hal yang berbeda! Ini kan hobi ya, jadi kalau aku udah pusing banget buat ngedesain, cara aku buat healing dan melepaskan diri dari art block adalah dengan nyoret-nyoret. Jadi, semua gambarku emang nggak ada konteksnya, dan aku cuma nuangin apa yang ada di pikiran. Ternyata, hal itu seru dan prosesnya bisa aku dokumentasiin. Siapa tau ada orang yang penasaran tentang proses coloring dan sebagainya.
Q: Susah nggak, menemukan waktu buat berkarya di sela-sela kesibukan bekerja? Gimana sih, cara bagi waktunya?
Kak Uli: Untuk nemuin waktunya, aku biasa curi-curi waktu aja. Kadang, ide-ide muncul ketika aku lagi ngedesain. Aku tipe orang yang justru dapet banyak inspirasi waktu keadaan lagi hectic alias sibuk banget. Jadi kalau lagi sibuk banget, biasanya aku sempet-sempetin berkarya. Makanya sampai sekarang pun, masih banyak sketsa-sketsa yang belum aku selesaikan dan warnai.
Biasanya, aku lebih milih ngisi waktu pas weekend atau malam hari. Kayak, tiba-tiba kepikiran aja mau bikin sesuatu. Jadi aku langsung ambil iPad dan nyoret-nyoret, eh ternyata jadi. Atau, kadang aku suka eksperimen waktu coloring, kayak nyobain brush baru yang mungkin lebih enak. Hal ini kulakukan sebagai bentuk proses untuk mencari jati diri atau identitasku dalam membuat ilustrasi. Jadi yaaa, biasanya aku berkarya di sela-sela weekend, sehabis kerja, waktu mau tidur, atau ketika lagi pusing banget saat mau ngedesain.
Q: Ada saran buat temen-temen Campaign di luar sana yang mau berkarya tapi takut buat memulai atau menunjukkan karyanya ke orang-orang?
Kak Uli: Lakukan dan tuangkan aja. Menurutku, action lebih penting. Urusan bagus atau nggak itu urusan nanti. Karena jujur, pas ngegambar aku ngerasanya bagus banget sketsanya, tapi ternyata pas diliat agak kurang. Tapi ya, digas aja terus sampai tahap finishing. Begitu gambarnya udah jadi, ternyata hasilnya nggak buruk-buruk banget kok. Justru dengan semakin rajin kita bikin karya, kualitas yang kita hasilkan bisa menjadi lebih bagus. Terus abis berkarya, kalian post deh gambarnya, terlepas dari jelek atau bagus kualitasnya. Meski menurut kita jelek, bisa jadi ada orang yang mengapresiasi karya kita. Nah, kebiasaan ini bisa jadi jalan bagi kita buat terus berkembang sekaligus membangun portofolio. Jadi, buat temen-temen yang punya karya, jangan insecure dan tetep pede ya sama diri sendiri! Karena pada akhirnya, kita kan berkarya buat kesenangan kita sendiri. Kalau misal nanti ada yang suka atau ngajak kerjasama, menurutku itu bonus point.
Selain itu, rajin posting karya juga bisa jadi peluang loh, buat ngehasilin cuan! Suatu waktu, aku pernah berkesempatan buat ngobrol sama seorang senior graphic designer yang ternyata tertarik sama ilustrasi buatanku. Mungkin karena branding-ku di Instagram itu ilustrator, bukan graphic designer. Meski nggak ada rencana nyari cuan dengan jadi ilustrator, karena beliau suka sama ilustrasiku, beliau akhirnya nawarin project ke aku karena aku rajin nge-post karya sehingga terbentuk branding di mata orang-orang kalau aku bisa menggambar. Dari sana, akhirnya aku bisa ngehasilin cuan dari keisenganku karena banyak orang yang ngasih aku project ilustrasi.
Q: Bisa tolong spill dong karya-karya yang udah pernah kamu buat atau yang sekarang ini sedang proses membuatnya?
Kak Uli: Kalau untuk ilustrasi, aku ada rencana pengen collab sama temen buat bikin komik kayak Webtoon, cuma nggak tau kapan hal ini akan terealisasi. Namun, kita udah ada narasi dan brief untuk beberapa panel, jadi tinggal digambar aja. Nah, kalau mau liat karyaku, kalian bisa pantengin Komik Horor yang tayang di app Campaign setiap dua minggu sekali di malam Jumat. Itu hasil karyaku bersama tim desain Campaign.
Untuk ilustrasi di Instagram Story, konsepnya beda dengan karyaku yang di-posting di feeds Instagram. Untuk Instagram Story dikhususkan buat gambar-gambar yang kusuka aja, kayak anime tertentu. Sementara untuk karya di feeds Instagram itu ada color palette-nya sendiri dan buat branding karyaku. Konsep yang kuangkat lebih ke gambar chibi, gambar untuk stiker, atau barang-barang tertentu yang dibentuk jadi lebih cute.
Q: Saat ini lagi ngikutin Challenge apa di Campaign #ForABetterWorld?
Kak Uli: Saat ini, aku lagi ngikutin Challenge Ketika Pendidikannya Masih Berarti dari Janji Baik. Ini menarik banget, karena aku emang concern dengan isu pendidikan dan aku juga lulusan jurusan pendidikan. Ini seru banget action-nya! Kita bisa flashback ke masa-masa sekolah dan yang paling menarik, kita juga bisa pamerin superhero favorit kita! Jadi, yuk ambil Challenge ini bareng aku dan dukung pendidikan di Indonesia!
Q: Dunia yang lebih baik menurutmu itu seperti apa?
Kak Uli: Dunia di mana semua orang punya safe space untuk bebas berekspresi. Misal, ketika kita ingin berkarya, semua orang akan ngerasa aman kalau mau posting karyanya!
Q: Pesan-pesan untuk Changemakers di luar sana?
Kak Uli: Pesan dariku, mulai aja dulu! Urusan bagus atau nggak sebuah karya itu urusan nanti. Soalnya kalau kalian udah take action dan mulai ber-progress, kalian jadi tau bagian mana yang harus dikembangkan. Prinsipku, orang yang berani action dulu tuh lebih keren dan lebih unggul dibanding orang yang menunggu dulu biar semuanya perfect. Karena pengalaman dan hasil eksperimen mereka jauh lebih bagus dibanding mereka yang action-nya nanti-nanti dulu. Terus untuk soal branding, pikirkan juga, kalian mau dikenal sebagai apa? Jadi, jangan pernah takut buat berkarya dan tunjukkan siapa dirimu!
Nah, itu dia sesi bincang-bincang Champ bareng tim Campaign kali ini, Changemakers! Keren dan inspiratif banget, ya! Nah, bagi kamu yang mau ikutin jejaknya Kak Uli dalam berani berkarya, bisa banget loh memulainya dari sekarang!
Selain ngikutin tips dan saran di atas, kamu juga bisa menyebarkan semangat serupa dengan mendukung Challenge Berjuang Bersama : Melawan Isu Anak Putus Sekolah dari Rumah Visioner. Disponsori Yayasan Dunia Lebih Baik, kalian bisa loh, membuka donasi sebesar Rp12.500 yang hasilnya akan dipakai untuk membayar SPP, uang pangkal, transportasi, kuota internet, dan atribut serta peralatan sekolah adik-adik binaan! Jadi yuk, ambil aksimu sekarang juga! Champ tunggu sekarang juga, ya!