Hai, Changemakers!
Ngomongin soal dunia kerja, kita pasti tahu, beda generasi, beda ciri khas dan gaya hidupnya. Nah, sekarang, coba kita bahas Gen Z, generasi yang lahir antara tahun 1996-2012 dan mulai memasuki dunia kerja sekitar tahun 2017. Di satu kantor, kita akan menemui beragam generasi, mulai dari Gen X yang biasanya setia sama satu perusahaan, Gen Y yang suka kenaikan gaji, sampai Gen Z yang lebih concern dengan eksplorasi dan mencari makna dalam pekerjaan mereka.
Nah, apa sih, yang bikin Gen Z berbeda dalam hal karir? Yuk, kita coba gali lebih dalam!
Limitless Career
Salah satu ciri Gen Z adalah rasa ingin tahu yang tinggi. Mereka suka mencoba-coba berbagai peran dan tugas yang berbeda di dalam satu perusahaan. Mereka bukan cuma mencari gaji yang besar atau jabatan yang tinggi, tapi juga nilai pengalaman dan peningkatan skill. Jadi, bagi mereka, karir bukan sekadar tentang posisi atau uang, tapi juga tentang proses dan eksplorasi.
Work Life Balance
Gen Z cenderung mencari lingkungan kerja yang mendukung keseimbangan antara pekerjaan dan hidup pribadi. Mereka percaya bahwa memiliki kebebasan dan fleksibilitas dalam bekerja akan membuat mereka merasa lebih baik secara psikologis. Jadi, konsep "work-life balance" sangat penting bagi mereka.
Work With People
Gen Z lebih suka bekerja dalam tim daripada bersaing satu sama lain. Mereka menghargai kerjasama dan kolaborasi. Bagi mereka, bekerja bersama orang lain adalah kunci untuk mencapai kesuksesan.
Personal Branding
Gen Z sangat peduli tentang bagaimana mereka terlihat di dunia maya. Mereka menciptakan citra diri mereka sendiri melalui media sosial dan platform online lainnya. Ini membantu mereka menarik perhatian perusahaan yang memiliki nilai-nilai sejalan dengan nilai pribadi mereka. Jadi, mereka percaya bahwa dengan menjadi diri sendiri secara terbuka dan otentik, mereka dapat menciptakan peluang.
Selain faktor-faktor di atas, ada juga faktor internal (intrinsik) dan eksternal (ekstrinsik) yang mempengaruhi cara Gen Z melihat karir.
Faktor Intrinsik
Gen Z memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi. Mereka memahami diri mereka dengan baik, memiliki semangat yang tinggi untuk mencapai tujuan, dan menghargai hubungan yang erat serta suasana kerja yang menyenangkan. Mereka juga sadar akan dampak positif yang bisa mereka berikan dalam pekerjaan mereka.
Faktor Ekstrinsik
Generasi Gen Z tumbuh dalam era digital. Mereka terbiasa dengan teknologi sejak kecil dan memiliki ekspektasi tinggi tentang teknologi dalam lingkungan kerja. Selain itu, mereka juga melihat pengalaman orang tua mereka dalam menghadapi krisis ekonomi, yang membentuk sikap mereka yang lebih tenang dalam menghadapi ketidakpastian. Mereka tertarik pada perusahaan yang menawarkan teknologi terkini, budaya kerja yang fleksibel, dan kompensasi yang kompetitif.
Jadi, sementara Generasi X yang lahir pada tahun 1965 - 1980 menurut Global Leadership Forecast 2018 lebih fokus pada loyalitas terhadap perusahaan dan Generasi Y mencari kenaikan gaji, Gen Z lebih tertarik pada pengembangan karir dan eksplorasi. Mereka percaya bahwa kunci untuk mencapai tujuan karir mereka adalah melalui pembelajaran, mentoring, dan pertumbuhan.
Learning
Gen Z suka belajar secara mandiri dan berkolaborasi. Mereka ingin terus belajar hal-hal baru dan memaksimalkan interaksi dengan rekan kerja untuk memperluas jaringan.
Mentoring
Mereka mencari mentor yang bisa membimbing mereka menuju kesuksesan. Mentor bisa berasal dari rekan kerja atau atasan mereka, dan mereka melihat mentorship sebagai peluang untuk belajar dan berkembang.
Growth
Gen Z melihat pertumbuhan sebagai peningkatan kompetensi profesional. Mereka nggak hanya mencari kenaikan jabatan dalam pekerjaan mereka, tetapi juga mencari pengembangan keterampilan lateral, yang berarti mengembangkan keterampilan di luar bidang pekerjaan utama mereka.
Yuk, Kita Intip Pendapat Gen Z!
Nggak afdol rasanya kalau kita nggak nanyain pendapat para Gen Z, nggak sih? Nah, Champ kali ini tuh dapat kesempatan mewawancarai beberapa Gen Z dan ngepoin sebenernya apa yang mereka kejar di dunia kerja nanti? Buat kamu yang penasaran yuk kita simak jawaban mereka!
Skill dan Personal Branding, dong!
“Kalau aku ya, pertama kita lihat dulu di lapangan itu kek gimana sih? Nah kemudian kita nyesuain tuh, nggak lupa kita bisa unjuk skill atau bangun personal branding kita dong tapi dalam hal wajar nggak menimbulkan buruk sangka. Pengalaman akan didapat seiring dia bekerja dalam tim maupun kolaborasi” - Bagus Panji (Gen Z)
Uang dan Kehidupan yang Tenang Pastinya!
“Oke, karena mungkin selama ini aku masuknya dunia kreatif jadi aku rasa kerja itu bukan termasuk bagian dari skill, branding, ataupun hal lain yg termasuk bagian dari private sharing. Terus aku nggak merasa kerja itu wajib. Yg wajib itu menyalurkan passion dan mengembangkan usaha. Karena apa? Passion kita itu bisa menghasilkan uang tanpa kita kerja. Terus back to the topic, karena kita hidup pasti butuh uang jadi aku mengorientasikan kerja itu sebagai hal yg menghasilkan uang.
Sedangkan pengembangan skill, penyaluran passion, ataupun pencarian relasi itu diluar apa yg disebut dengan kerja. So If they ask what's my orientation about job? I'll always answer it's money oriented. Aku nggak bakal mau bangun skill atau pengalaman ditempat kerja, karena main goals aku adalah hidup tenang. Kalo kita lihat orang-orang boomers ataupun millenial yg mencampur adukkan antara private life (hobby, skill, dll) dan job life, mereka cenderung pensiun nggak tenang. Dalam artian masih kadang diundang ini itu, atau dimintai tolong ini itu.” - Fatma Hari (Gen Z)
Ngejar Skill Pastinya!
“Aku ngejar skill pekerjaan, kerja tim, dan pengalaman itu karena buat kerjaan utama kayak yg di kantoran misalnya, atau intinya yang di corporate gitu.
Sedangkan kerjaan fleksibel, personal branding, dan kolaborasi itu buat sampinganku sendiri kayak rental buku, jadi personal brandingku juga tentang seputar buku, soon aku juga ada rencana bikin konten atau nulis artikel, atau bahkan penulis. Karena itu enak, nggak dibawah tekanan.” - Han (Gen Z)
Limitless Career Oke Banget!
“Kalau aku sih lebih mikirin step karir jangka panjang, aku pengen punya kerjaan yang punya jenjang karir jelas sehingga nantinya aku bisa menghidupi dan mengangkat derajat orang tuaku dengan pekerjaan yang aku miliki nanti, karena kebetulan aku juga anak pertama. Nah, kebetulan aku sekarang lagi fokus ke karir HRD. Aku sih mulainya sekarang dari 0 mulai magang, volunteer dan akan menjadi full time kedepannya. Nantinya, ketika aku mulai dari 0 ini aku bisa ningkatin skill-ku di bidang HRD sehingga aku nemuin skill serta pengalaman yang menunjang karirku ke depan.
Jadi, aku lebih memikirkan mencari kerjaan yang ada jenjang karir yang jelas dulu sambil bisa meningkatkan skillku karna jadi HRD itu passionku banget! Kalau untuk personal branding dan kerja tim kan bisa mengikuti, itu sudah otomatis. Tapi, yang aku kejar sekarang adalah jenjang karir dan ningkatin skill” - Cahaya Suratin (Gen Z)
Kita lihat sekarang, banyak dari mereka yang mulai mengutamakan keseimbangan kerja dan skill. Semoga Gen Z bisa membawa perubahan positif dalam dunia kerja kita semua! Nah, setelah tau info ini menurutmu gimana? Yuk, komentar di bawah!
Referensi:
APA SIH YANG DIKEJAR GEN Z DI DUNIA KERJA? (froyonion.com)
Mengapa Generasi Z adalah Generasi yang Berbeda dalam Dunia Kerja Halaman 1 - Kompasiana.com
Pengertian Generasi Z, Karakteristik, Faktor Pembentuk, dan Perilakunya dalam Dunia Kerja - Sosial79
Generasi Z (Gen Z): Pengertian dan Karakteristiknya - LinovHR Blog