Halo, Changemakers!
Kamu tahu nggak, beberapa hari lalu teman-teman dari Sekolah Anak Bahari baru aja menyelesaikan kolaborasi mereka dengan Campaign di program Doing Good #ForABetterWorld? Nah, kali ini Champ bakal ngajak kamu untuk berkenalan dengan teman-teman Sekolah Anak Bahari dan cari tahu tentang kegiatan mereka di Sekolah Anak Bahari seperti apa! Yuk, sini merapat kita ngobrol bareng Kak Ochi dan Kak Oim dari Sekolah Anak Bahari
Champ: Halo teman-teman Sekolah Anak Bahari! Apa kabar? Sebelum kita mulai, baiknya kita berkenalan dulu, ya Kak. Mulai dari nama dan akhir-akhir ini lagi sibuk ngapain aja Kak?
Kak Ochi: Halo! Alhamdulillah kabar baik. Perkenalkan nama saya Rosyidatul Qomariah kalau di Sekolah Anak Bahari biasa dipanggil Kak Ochi. Akhir-akhir ini lebih ke sibuk kerja aja kok
Kak Oim: Halo juga tim Campaign, Alhamdulillah kabar baik untuk kami semuanya. Sebelumnya perkenalkan juga saya Kak Oim salah satu relawan pengajar di Sekolah Anak Bahari. Untuk kesibukan sehari hari sih, kami para relawan ada yang bekerja dan masih kuliah tapi Alhamdulillah di sela-sela kesibukannya kami masih tetap konsisten menyempatkan waktunya untuk mengajar sebagai relawan di Sekolah Anak Bahari.
Champ: Belum lama ini kan, teman-teman Sekolah Anak Bahari berkolaborasi bersama Campaign di program Doing Good #ForABetterWorld, bisa share testimoninya gimana nih setelah berkolaborasi dengan Campaign? Boleh diceritakan ya, Kak!
Kak Ochi: Iya, seru banget kolaborasi sama Campaign! Karena ambil Challenge = berdonasi tanpa uang. Seru sih, seru banget.
Kak Oim: Sangat banyak sekali manfaatnya dari sini juga kami dengan teman-teman lainnya jadi tahu lebih banyak lagi tentang isu-isu dan masalah sosial di sekitar kita. Menurut kami inovasi dari Platform Campaign ini sendiri sangat keren sekali. Senang banget bisa berkesempatan kolaborasi bareng dengan Campaign. Di sini juga kita sangat di maintenance banget dan diarahkan dengan baik selama proses kerjasama berlangsung dan satu lagi kami juga jadi aktif terlibat untuk menyuarakan aksi aksi sosial lainnya.
Champ: Dari Challenge yang udah teman-teman Sekolah Anak Bahari selesaikan di kolaborasi ini, Challenge mana yang termasuk Challenge favorite kalian? Boleh juga diceritain alasannya ya!
Kak Ochi: Challenge yg #BeCarbonConscious Kurangi Jejak Karbon-mu untuk Mendukung Restorasi Mangrove & Masyarakat Pesisir. Soalnya relate sama kegiatan kita juga di pesisir pantai Tanjung Kait Tangerang.
Kak Oim: Challenge favorite menurut kami yaitu BeCarbonConscious Kurangi Jejak Karbonmu untuk Mendukung Restorasi Mangrove Masyarakat Pesisir karena emang Sekolah Anak Bahari sendiri pun bertempat di daerah pesisir Pantai Tangerang Utara. Dulu tuh sempat beberapa kali kita membuat aksi sosial penanaman pohon mangrove juga, dan mungkin sebagian besar masyarakat kita ada yang belum tahu untuk manfaat restorasi pohon mangrove itu sendiri. Di mana hutan mangrove seluas 1 hektar bisa mampu menyerap 1000 ton karbon dioksida, dan fungsi hutan mangrove juga selain sebagai penyerap gas karbondioksida (CO2) dia juga berfungsi sebagai penghasil oksigen (O2) terlihat besar sekali manfaatnya bagi masyarakat luas.
Challenge ini cocok banget untuk teman teman ikuti agar bisa mengurangi emisi karbon di lingkungan sekitar kita. Sangat mudah banget untuk kita lakukan di keseharian kita, seperti nggak pakai kantong plastik yang sekali pakai, bisa juga pergi dengan membawa tumbler agar nggak mengkonsumsi banyak botol plastik, dan banyak lagi aksi aksi lainnya.
Champ: Sekarang Sekolah Anak Bahari lagi ngerjain program apa aja, nih?
Kak Ochi: Sekarang Sekolah Anak Bahari masih ngadain program belajar mingguan rutin aja. Rencananya akhir tahun mau ada fieldtrip, ajak anak-anak ke TMII.
Kak Oim: Dalam waktu dekat ini sih kami para relawan di Sekolah Anak Bahari ingin mengadakan acara kaya semacam Tour Edukasi gitu. Di mana nanti kami para relawan ingin ajak anak-anak Sekolah Anak Bahari melakukan kunjungan ke sebuah Museum-Museum atau Taman Rekreasi yg mengedukasi bagi mereka semua. Untuk sekarang kita lagi siapin plan-nya untuk acara ini dengan baik termasuk juga fokus ke penggalangan donasinya sendiri kerena emang udah diperkirakan bakalan butuh budget yang lumayan hehe.
InsyaAllah acaranya dalam waktu dekat ini. Kami berharap acara ini udah bisa terealisasikan di akhir tahun ini, karena kan sebelumnya sempat tertunda dari tahun-tahun sebelumnya.
Champ: Menurut kamu, bagaimana cara mudah yang bisa anak muda lakukan untuk mulai membantu membangun pendidikan yang merata di seluruh penjuru Indonesia?
Kak Ochi: Bisa dengan ikut gabung jadi relawan yang ada di wilayah terdekat. Jadi bisa tau klo wilayah terdekat dari mereka mungkin masih ada yang membutuhkan bantuan pendidikan yang layak.
Kak Oim: Ikut andil dalam mengatasi masalah pendidikan di lingkungan sekitar nggak harus menjadi seorang yang profesional terlebih dahulu untuk bisa memulai, seperti yang dikatakan Ki Hajar Dewantara Semua Tempat adalah Sekolah dan Semua Orang adalah Guru. Para pemuda juga bisa mengawalinya dengan menjadi volunteer di lingkungan sosial yang salah satu tujuannya berjuang bersama untuk mencerdaskan kehidupan pendidikan.
Karena sekarang kan banyak banget berita tentang isu-isu pendidikan. Tugas anak muda nggak hanya jadi penonton aja, tapi harus ikut berperan juga sebagai agent of change, seperti di Sekolah Anak Bahari ini kami membangun sekolah alternatif non-formal untuk membantu anak-anak karena permasalahan pendidikannya. Dan saya sangat berterima kasih banyak kepada teman-teman relawan yang udah sangat berperan dalam kelangsungan dan perkembangan pendidikan di Indonesia.
Champ: Menurut kamu, dunia yang lebih baik itu seperti apa?
Kak Ochi: Dunia yang lebih baik menurut saya ketika kita semua sama-sama bersinergi melakukan hal baik. Karena kalau hanya dilakukan oleh 1 orang saja, itu dampaknya kurang. Maka dari itu, perlu support dari banyak pihak untuk lebih banyak melakukan aksi baik. Contohnya dengan ikut Challenge di aplikasi Campaign #ForABetterWorld.
Kak Oim: Hidup penuh dengan perdamaian, di mana semua orang bisa menerima keadaan dan sebuah kenyataan, tanpa harus menyakiti dan merebut yang bukan haknya. Hal ini dikarenakan pada kenyataannya saat ini isu tersebut sedang terjadi. Oleh karena itu, isu tersebut bisa kita suarakan melalui kesadaran pada diri kita sendiri!
Champ: Apa pesan-pesan yang ingin kamu sampaikan untuk Changemakers di luar sana?
Kak Ochi: Pesan saya tetap semangat aja menjalani hidup. Masih banyak yang perlu tenaga kita untuk melakukan perubahan di dunia ini.
Kak Oim: Terus semangat untuk teman-teman di luar sana dan terus menebarkan kebaikan semua hal baik dimulai dari diri kalian dan begitupun sebaliknya. Kami yakin kalian bisa membawa perubahan yang baik lagi bagi lingkungan kalian karena sebaik-baik manusia ialah yang paling bermanfaat untuk orang lain.
Tuh, teman-teman Sekolah Bahari cerita kalau kita bisa mulai berikan perubahan lewat hal-hal kecil seperti mengikuti Challenge atau bisa menjadi volunteer di wilayah yang dekat dengan kamu!