Hai, Changemakes
Kalian udah tahu kalau setiap 19 November merupakan Hari Toilet Sedunia? Mungkin ada sebagian orang yang menganggap Hari Toilet Sedunia sebagai perayaan yang “kurang kerjaan”. Karena ngapain toilet harus dirayakan? Tapi, jangan salah, Changemakers. Di balik peringatan Hari Toilet Sedunia, ada sejarah yang berkaitan dengan persoalan kemanusiaan. Kamu udah tau?
Dalam catatan sejarah, Hari Toilet Sedunia berawal dari pendirian World Toilet Organization (WTO) pada tahun 2001. WTO merupakan organisasi nirlaba yang bergerak untuk meningkatkan kualitas toilet dan sanitasi di dunia. Data UNICEF memperlihatkan bahwa lebih dari 1.000 bayi meninggal dunia setiap hari karena sanitasi yang buruk. Salah satu penyebab dari buruknya sanitasi adalah masyarakat yang buang air besar maupun kecil sembarangan karena nggak memiliki toilet. Di Indonesia sendiri, menurut UNICEF, masih ada 25 juta penduduknya masih belum punya toilet.
Makanya, WTO kemudian menyadari arti penting membuat isu toilet sebagai peringatan internasional. Tujuannya, agar menarik masyarakat untuk bergerak membawa perubahan. Pada tahun 2013, WTO dan pemerintah Singapura berinisiatif menghasilkan resolusi PBB dengan tajuk “Sanitasi untuk Semua”. Dan pada tanggal 24 Juli 2013, PBB resmi menjadikan 19 November sebagai Hari Toilet Sedunia.
Meski sudah ada peringatan Hari Toilet Sedunia untuk meningkatkan awareness terkait sanitasi, nyatanya masih banyak persoalan toilet, khususnya di Indonesia. Kenapa bisa begitu, ya?
Korupsi Pembangunan Toilet
Korupsi ternyata juga terjadi dalam pembangunan toilet sekolah. Emang kalau masalah korupsi di Indonesia, kayaknya hampir semua kehidupan sudah dijangkiti.
Kasus korupsi proyek toilet sekolah di tahun 2023, salah satunya terjadi di Bekasi. Proyek toilet dengan anggaran Rp 96 Miliar. KPK sudah menetapkan dua tersangka, namun satu di antaranya meninggal dunia.
Sekolah yang Nggak Memiliki Toilet
Duh… emang apa sih, tujuannya harus mengorupsi uang pembangunan toilet sekolah?
Kalau uangnya dikorupsi, kan, kasihan murid dan para tenaga pendidiknya. Menurut Data Pokok Pendidikan (Dapodik) tahun 2016, 1 dari 10 SD di Indonesia nggak mempunyai jamban. Bahkan, lima belas persen sekolah di Indonesia nggak memiliki toilet sama sekali.
Kenyaman yang Buruk
Changemakers pernah nggak mendengarkan keluhan temannya tentang toilet sekolah yang nggak nyaman? Atau justru Changemakers sendiri yang menjadi korban dari toilet sekolah yang nggak nyaman, apalagi ditambah cerita-cerita misteri dari toilet sekolah.
Menurut UNICEF, 33 persen toilet di Indonesia masih nggak nyaman. Pihak sekolah masih nggak memisahkan toilet laki-laki dan perempuan. Sehingga, perempuan yang ingin ganti pembalut menjadi risih.
Jadi, mau sampai kapan persoalan korupsi, ketersediaan toilet yang kurang, dan kenyamanan yang buruk masih menghantui sekolah di Indonesia? Bukankah sekolah adalah tempat yang menyenangkan sebagai ruang pengetahuan? Kamu ada pendapat mengenai isu ini? Tulis di kolom komentar, ya!
Atau kalau ingin berbagi mengenai pengembangan toilet yang layak dan baik, Changemakers bisa ikutan Challenge Peningkatan Sanitasi Layak Berbasis Konservasi Mangrove Berkelanjutan. Sebuah Challenge yang dibuat oleh mangrovejakarta dengan tujuan mengembangkan toilet umum yang mempunyai manfaat optimal bagi masyarakat.
Setiap menyelesaikan aksi, akan berdonasi sebesar Rp25 ribu yang disponsori oleh Yayasan Dunia Lebih Baik, Danpac, dan Bayu Buana Travel Services. Dana yang terkumpul akan digunakan untuk pembangunan toilet, sarana air bersih, dan konservasi mangrove. Nggak hanya itu, dana juga digunakan untuk peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menggunakan sarana sanitasi layak secara berkelanjutan.
Tujuan Challenge yang berdampak baik buat kehidupan. Jadi, tunggu apalagi, ayo selesaikan Challenge-nya.
Referensi
https://news.detik.com/berita/d-7028519/kpk-tetapkan-2-tersangka-kasus-proyek-toilet-rp-96-m-di-bekasi-1-meninggal
https://www.kompas.id/baca/dikbud/2017/09/23/masih-banyak-sekolah-tidak-punya-toilet
https://www.dw.com/id/unicef-dunia-alami-krisis-air-minum-dan-sanitasi/a-65065562
https://www.unicef.org/indonesia/id/air-sanitasi-dan-kebersihan-wash
https://www.kompas.com/tren/read/2020/11/19/131000265/hari-toilet-sedunia-19-november-berikut-tema-hingga-sejarahnya-