Hai, Changemakers!
Kok akhir-akhir ini Champ sering lihat argumen di media sosial kalau kualitas SDM orang Indonesia itu rendah, ya? Kamu juga suka lihat kata-kata “SDM rendah ini?” Kelakuan masyarakat Indonesia yang terkadang di luar nalar dan absurd sering dapat komentar seperti ini “Miris banget sama SDM orang Indo”, “Emang boleh SDM se-rendah ini?” dan banyak lagi bentuk komentar lainnya. Hmm, Champ jadi kepikiran nih, kenapa ya, kualitas SDM kita disebut rendah? Penyebabnya apa? Terus gimana cara mengatasinya? Karena itu, kali ini kita coba bedah satu-satu, yuk!
Apa alasan masyarakat Indonesia menyebut SDM mereka sendiri rendah?
Sumber: Beautynesia, detik.com, katadata
Kamu masih ingat nggak sama kasus Kak Nisa? Seorang host Kinderflix yang dilecehkan secara verbal. Kak Nisa membuat konten edukasi untuk anak-anak di channel YouTube Kinderflix. Beberapa orang yang merasa terbantu memvideokan hasil konten Kak Nisa dan memasukkannya ke TikTok. Namun di platform tersebut, kolom komentar malah dipenuhi dengan kata-kata kurang senonoh dan berbau seksual. Hal ini sangat disayangkan, soalnya kita jadi tau mau sepintar apapun perempuan, tubuhnya masih rentan untuk di objektifikasi kalau SDM kita kayak begini. Miris, deh!
Selanjutnya, pada hari Sabtu, 18 November 2023 lalu, ada salah satu penumpang yang merokok di dalam pesawat Citilink rute penerbangan Batam-Surabaya. Citilink Indonesia membenarkan hal tersebut. Lalu si penumpang langsung diamankan petugas ketika pesawat sampai di Surabaya. Kepada petugas, penumpang tersebut mengaku bersalah. Bener-bener di luar nalar, nih! Merokok di pesawat itu bisa menimbulkan resiko kebakaran yang serius. Bahaya banget!
Last but not least adalah rendahnya pengembalian xyloband atau gelang Coldplay di Indonesia. Dibandingkan negara lain, Indonesia menduduki peringkat terendah dengan persentase pengembalian 77 persen. Banyak penonton yang mengaku kalau gelang Coldplay adalah souvenir dan wajar untuk dibawa pulang karena mereka udah bayar tiket yang mahal. Padahal walaupun dibawa pulang, gelang itu juga nggak bisa dipakai. Aduh kalau begini Champ jadi geleng-geleng kepala, padahal niatnya Coldplay buat balikin xyloband biar ramah lingkungan dan keberlanjutan malah jadi begini. Nah, dari kasus-kasus yang Champ sebutin di atas, banyak yang bilang kalau SDM Indonesia itu rendah. Menurut kamu bener atau enggak?
SDM orang Indonesia itu rendah, emang iya? atau emang iya!
Sumber: www.umm.ac.id
Ternyata nih, Changemakers. Jawaban dari pertanyaan ini adalah emang iya! Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy bilang kalau kualitas SDM Indonesia itu rendah. Ada beberapa faktornya nih, yaitu:
Kurangnya akses pendidikan
Akses pendidikan yang kurang di negara kita ini disebabkan oleh minimnya infrastruktur pendidikan, keterbatasan dana untuk pendidikan, dan minimnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan. Faktor ini membuat akses pendidikan di daerah terpencil menjadi sulit, biaya pendidikan menjadi tinggi, dan akhirnya pendidikan enggak dianggap prioritas deh di dalam kehidupan.
Rendahnya tingkat kesehatan
Minimnya akses kesehatan, ketersediaan air bersih, makanan sehat, dan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan melatarbelakangi faktor ini. Kalau dari data World Health Organization (WHO) sih, Indonesia memiliki tingkat kematian ibu yang cukup tinggi sekitar 126 per 100 ribu kelahiran hidup. Selain itu, tingkat stunting di Indonesia juga tinggi, yaitu sekitar 30,8 persen pada tahun 2020. Tentunya, hal ini sangat mempengaruhi kualitas SDM Indonesia.
Kebijakan yang mendukung peningkatan SDM masih sedikit
Di Indonesia, faktor ini disebabkan oleh minimnya anggaran untuk pendidikan dan pelatihan, minimnya koordinasi antara lembaga pemerintah dengan pengembangan SDM, dan minimnya perhatian pemerintah pada pengembangan SDM. Seharusnya sih ada kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM melalui berbagai program seperti pelatihan, pendidikan dan pengembangan karir. Gunanya untuk memperluas pengetahuan masyarakat Indonesia dan memotong angka pengangguran. Betul atau betul?
Kalau begitu, rendahnya SDM orang Indonesia harus segera diatasi, dong! Tapi, gimana caranya, ya?
Sumber: manajemen.uma.ac.id
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia memiliki jumlah penduduk sekitar 275,77 juta jiwa pada tahun 2022. Itu tandanya Indonesia punya potensi sumber daya manusia yang besar. Tapi kalau SDM manusia besar nggak diimbangi dengan kualitas yang meningkat, kedepannya akan jadi bom waktu juga. Jadi, kualitas SDM orang Indonesia itu perlu ditingkatkan. Nih, Champ spill caranya:
Memperbaiki sistem pendidikan
Pendidikan yang baik dan bermutu itu penting banget! Karena pendidikan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat serta memperluas kesempatan di dunia kerja.
Penguatan peran agama
Semua agama mengajarkan kebaikan. Karena itu, peran agama nggak kalah penting karena dapat memperkokoh jati diri dan kepribadian bangsa.
Memperkuat kapasitas SDM
SDM bisa diperkuat melalui berbagai kompetensi, pembinaan, diklat, dan lain-lain. Ini juga penting untuk membentuk SDM yang profesional dan terampil dalam menghadapi persaingan global.
Membina dan mengembangkan masyarakat
Pembinaan dan pengembangan masyarakat itu penting untuk semua kalangan, terutama generasi muda calon penerus bangsa seperti kita. Harapannya agar bisa menciptakan generasi yang kreatif, inovatif, dan berdaya saing tinggi sehingga mampu berkontribusi besar untuk Indonesia.
Selain cara-cara di atas, kamu juga bisa mengurangi faktor penyebab rendahnya kualitas SDM di Indonesia. Caranya gampang! Ayo kita cegah stunting bersama-sama. Sempatkan waktumu untuk mengambil Challenge Wujudkan Indonesia #ZeroStunting. Dengan menyelesaikan Challenge ini kamu sudah membuka donasi sebesar Rp40 ribu yang disponsori oleh Yayasan Dunia Lebih Baik. Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk memberikan protein hewani kepada ibu hamil, anak baduta (anak di bawah 2 tahun), dan anak balita (bayi lima tahun) di Kecamatan Tebet selama 6 bulan. Yuk, langsung tuntaskan aksinya untuk SDM Indonesia yang lebih baik!