#ForABetterWorldID

Ngobrolin Pengalaman dan Dibocorin Tips Cepat Lolos Kerja dari Kak Yoga sebagai People Recruitment

profile

campaign

Update

Hai, Changemakers!

Kali ini, Champ mau ajak ngobrol salah satu member dari People Team di Campaign #ForABetterWorld. Siapakah dia? Mari kita sambut, Kak Yoga. Champ mau spill sedikit nih, jadi Kak Yoga itu salah satu Gen Z di Campaign yang super produktif. Bukan cuma itu, Kak Yoga juga punya mimpi besar untuk membuat dunia menjadi lebih baik. Wah, keren banget, kan! Biar nggak penasaran, cusss langsung aja kepoin obrolan Champ sama Kak Yoga.. Wajib banget disimak sampai selesai karena banyak tips yang bisa bermanfaat buat kamu para fresh graduate 🤫

Champ: Hai Kak Yoga, ‘tak kenal maka tak sayang’, jadi boleh dong, perkenalan diri dulu dan ceritain tugas dan tanggung jawabnya di Campaign #ForABetterWorld!

image

Kak Yoga: Hai Changemakers, seneng banget dikasih kesempatan untuk sharing sama kalian. Perkenalkan, aku Muhammad Yoga Pratama, biasa dipanggil Yoga. Di Campaign aku sebagai People Recruitment Freelance, yang tugasnya merekrut untuk posisi full time dan intern. Aku juga bertugas untuk melakukan proses onboarding, mulai dari persiapan sampai eksekusinya. Selain itu, kita juga melakukan riset untuk improve proses recruitment agar semakin baik. 


Champ: Apa aja kesibukan Kak Yoga selain menjadi People Recruitment Freelance di Campaign #ForABetterWorld?

Kak Yoga: Masih ada beberapa aktivitas yang masih aktif aku ikuti. Salah satunya itu aku tergabung dalam komunitas WACANA, atau Wadah Pembaca Bernalar. Komunitas tersebut sengaja dibuat oleh aku dan teman-teman di daerah Lhokseumawe, Aceh. Nah, karena aku sebagai Co Founder dan Sekretaris, biasanya aku membantu brainstorming ide untuk program ataupun kegiatan, dan juga membantu perihal administrasi, seperti perizinan dan lain sebagainya. Di WACANA juga kita ada program Sekolah Pesisir, yang baru aja graduate dan selesai Jilid I, dengan fokus kegiatannya untuk mengajar anak-anak pesisir membaca, menulis dan menghitung. Saat ini, kita lagi persiapan menuju ke Jilid II, dan masih berdiskusi terkait fokus utamanya. Selain tergabung di WACANA dan menjadi People Recruitment Freelance, aku juga sebagai XL Axiata Future Leader Batch 10 Awardee yang sebentar lagi akan graduate. 


Champ: Wah Kak Yoga produktif banget! Champ jadi penasaran, gimana caranya Kak Yoga bisa konsisten untuk selalu produktif?

Kak Yoga: Untuk konsistensi biar produktif itu sebenarnya harus ada dorongan dan motivasi dari diri sendiri. Pertama, aku itu memang suka bingung kalau nggak ada kegiatan yang ujung-ujungnya cuma diem di kos, scroll sosmed, tidur, dan nggak bergerak. That’s why, dari kuliah itu aku pengen ikut kegiatan seperti organisasi dan komunitas. Selain itu, produktif dengan ikut berbagai kegiatan itu membuat aku berkesempatan untuk mendapatkan berbagai skill, seperti public speaking dan cara presentasi yang baik. Jadi, karena dorongan itu aku merasa harus produktif dengan mengikuti berbagai hal yang membantu produktivitas aku. Gitu, Champ. 


Champ: Wah, keren! Oh iya, tadi sempat disinggung tentang komunitas WACANA. Nah, sebenarnya apa sih WACANA dan kenapa Kak Yoga dan teman-teman tertarik membuat komunitas tersebut?


image

Kak Yoga: Awalnya, kita berlima sering nongkrong bareng dan diskusi banyak hal. Nah, dari pada nggak ada output yang jelas, kita akhirnya sepakat untuk bikin komunitas bernama WACANA, atau Wadah Pembaca bernalar pada Bulan Juli 2022. Tujuan dari komunitas ini sebagai wadah anak-anak muda di Lhokseumawe dan sekitarnya untuk berdiskusi seputar isu sosial, hukum, buku, isu terkini dan lainnya. Biasanya kegiatannya itu dimulai dari perpustakaan keliling dan dilanjutkan diskusi bersama.  

Nah, karena WACANA semakin banyak anggotanya, salah satu temanku bilang “kayaknya aku mau buat sekolah pesisir, deh”, dan ya kita mulai persiapkan program ‘Sekolah Pesisir’ dari Bulan Februari 2023 untuk membantu memperbaiki permasalahan sosial dari segi pendidikan. Karena kita percaya dari pendidikan semuanya bisa berubah, mulai dari kehidupan, moral, dan sebagainya. Jadi, melalui program ini kami ingin membantu anak-anak pesisir di Lhokseumawe belajar menulis, menghitung, membaca, dan belajar Bahasa Indonesia. Karena, di sana itu kebanyakan anak-anak masih menggunakan Bahasa Aceh dan belum fasih berbahasa Indonesia.


image

Di Lhokseumawe, ada beberapa yang beranggapan ‘lebih baik ke laut, mencari ikan dan dapat uang untuk hidup’. Jadi, banyak dari mereka yang memutuskan untuk putus sekolah atau bahkan nggak sekolah sama sekali, karena faktor ekonominya. Tapi, pada dasarnya anak-anak pengen kok belajar. Makanya, selain membantu mereka belajar, kita juga sambil bangkitin semangat mereka. That’s why, ketika mereka ditanya “mau nggak lanjut sekolah?”, dan mereka semua mau. Bersyukurnya, selain membantu anak-anak, WACANA juga sebagai penghubung dengan Pemkot terkait berbagai hal yang belum terjangkau pemerintah. Berkat komunikasi tersebut, ada sekitar 11/12 anak yang mendapatkan beasiswa pendidikan dan 1 disabilitas yang mendapatkan layanan kesehatan dan kursi roda baru. 


image

Champ: Kalau boleh tau, kendalanya apa aja yang dirasakan oleh Komunitas WACANA?

Kak Yoga: Kendala pertama itu komitmen peserta, karena WACANA itu volunteer jadi nggak ada keterikatan. Kadang ada aja yang tiba-tiba nggak dateng, tapi untungnya kita selalu ada backup untuk itu. Kedua, kendala pendanaan, karena kita bener-bener dari nol, jadi untuk dana ini biasanya secara sukarela dan kadang juga ada donasi dari relasi. Selanjutnya kendala di anak-anak Sekolah Pesisir, yang kadang banyak, kadang juga sedikit. Tapi untungnya selalu ada aja anak yang setiap minggunya konsisten datang. 


Champ: Semoga WACANA bisa semangat melewati semua kendalanya, ya! Sebenernya, banyak banget yang punya banyak rencana hebat tapi akhirnya nggak terlaksana. Nah, karena Kak Yoga udah berhasil nggak cuma berwacana, kasih tipsnya dong kak biar anak muda mau bergerak untuk berdampak.


image

Kak Yoga: Tips yang pertama cari lingkungan yang tepat. Karena aku dari Psikologi, biasanya aku ikut nongkrong dulu dan observasi tipe temen-temen yang memang bisa diajak bergerak bareng. Nah, kedua, kamu bisa langsung lakuin aja dulu. Ketika WACANA dibentuk juga belum ada planning yang panjang, tapi, yaudah kita fokus aja untuk bikin komunitas yang aktif, dan seiring berjalannya waktu akhirnya kita punya visi misi, struktur organisasi, dan program. Terakhir, yaitu konsisten dan setting target realistis. Jadi, kita perlu tentukan target penting yang mampu kita capai. 


Champ: Sebenarnya apa sih yang menjadi motivasi dan mimpi terbesar Kak Yoga?

Kak Yoga: Aku baru nyadar belakangan ini, kayaknya apa yang aku doakan ternyata kesampaian. Dulu, aku pernah punya cita-cita pengen buat rumah singgah yang bisa membantu banyak orang, dan sekarang dikabulkan melalui program Sekolah Pesisir. Walaupun belum sesuai ekspektasi, tapi tujuannya sama, aku bisa membantu orang-orang yang belum beruntung secara finansial untuk bersekolah. Kedepannya, aku masih mau mengejar mimpi yang lebih besar lagi. Tapi, untuk sekarang, dengan pencapaianku saat ini, aku udah bersyukur banget. 


Champ: Abis ngobrol tentang pengalaman, Champ sekarang pengen tanya dari sisi seorang People Recruitment, apa aja sih yang harus dilakukan agar Gen Z mudah diterima bekerja?

Kak Yoga: Pertama, bangun positive personal branding. Tapi bukan berarti kalian hide semua postingan dan no profile di sosmed. Bisa dimulai dari mulai posting kegiatan yang kamu ikuti dan be ourself aja. Sosmed ini penting untuk approve CV kamu di mata Recruitment. Kedua, aktif di kegiatan akademik kampus agar kita bisa improve hard skill. Ketiga, aktif di lingkungan luar, seperti ikut organisasi atau komunitas untuk improve soft skill, seperti komunikasi, presentasi, critical thinking, dan analytical thinking. Tips terakhir dari aku, memastikan yang dilakukan berdampak, setidaknya untuk diri sendiri. Jadi ketika nanti menuliskan pengalaman di CV, kamu bisa jelasin ketika lolos di proses interview


Champ: Menurut Kak Yoga, dunia yang lebih baik itu seperti apa?


image

Kak Yoga: Dunia yang lebih baik adalah ketika kita bisa membuat orang bahagia dengan kadar bahagianya masing-masing. Ada orang yang ngerasa bahagia karena makan kerupuk, ada yang bahagia ketika rangking 1, atau seperti anak Sekolah Pesisir yang bahagia ketika diberi permen dan mereka diajarkan membaca. Aku pengen semua orang bisa menemukan hal-hal yang bisa bikin mereka bahagia, dengan begitu aku yakin dunia pasti lebih baik dan semua orang jadi lebih positif. Kalau kita bahagia pasti pikiran kita positif dan itu sangat berpengaruh ke kondisi fisik kita agar selalu sehat. Di Psikologi aku belajar “Fisik yang sehat berasal dari jiwa yang sehat, dan fisik yang sakit berasal dari jiwa yang tidak sehat”. Jadi, untuk dunia yang lebih baik, kita semua harus bahagia dulu.


Nah, gimana? Keren banget kan! Walaupun masih muda, Kak Yoga udah berani bergerak untuk berdampak baik bagi sekitar 👏 Kalau kamu, gimana? Kegiatan positif apa yang udah kamu lakukan hari ini? Komen di bawah, ya!


heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone