Siapa yang masih asing dengan istilah stunting? Tentunya, teman-teman semua terutama calon-calon ibu sudah tidak asing lagi dengan istilah stunting. Yaps! Kondisi dimana terdapat masalah tumbuh dan kembang anak yang berkaitan dengan kurangnya nutrisi yang baik dari ibu ketika mengandung maupun dari anak itu sendiri di 1000 hari pertama kelahirannya. Hal ini menjadi fokus utama pemerintah karena kondisi stunting sangat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Bagaimana tidak? Seorang anak yang menderita stunting akan memiliki fungsi kognitif 2.11 kali lebih rendah dari pada anak yang tidak stunting.
Tapi tahukah teman-teman, bahwa kondisi stunting tidak selalu berkaitan dengan kondisi nutrisi dari ibu yang mengandung, tetapi juga dipengaruhi oleh kondisi kesehatan lain, salah satunya hipertensi. Yaitu, masalah kesehatan yang merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 34,1% dan masih menjadi masalah utama di negeri ini. Ibu hamil yang mempunyai hipertensi menjadi salah satu faktor risiko melahirkan anak yang menderita stunting.
Penjelasan medisnya begini. Hipertensi / darah tinggi merupakan suatu kondisi yang disebut dengan vasokonstriksi, dimana ukuran arteri / pembuluh darah kita mengecil sehingga darah perlu mengerahkan usaha yang besar untuk mengalir dalam ruangan yang lebih sempit. Akibat lain dari vasokonstriksi ini adalah berkurangnya aliran darah plasenta dari ibu ke anak. Seperti yang kita ketahui, bahwa plasenta sangat berperan penting untuk menyalurkan darah kaya nutrisi dan oksigen dari ibu untuk dimanfaatkan oleh sang bayi. Apabila aliran ini terganggu, dapat menyebabkan hipoksia (kurangnya oksigen) dan kurangnya nutrisi bagi bayi. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko stunting pada bayi.
Nah, untuk calon ibu yang sedang membaca artikel ini, yuk kita lebih aware lagi akan kondisi kesehatan kita, salah satunya tekanan darah. Karena ternyata hipertensi tidak hanya mengakibatkan komplikasi pada diri sendiri, tapi juga berdampak buruk untuk anak kita nanti. Yuk jaga tekanan darah kita sejak dini dengan mengontrol konsumsi natrium, olahraga 150 menit per minggu, istirahat yang cukup, hindari asap rokok, dan kelola stress kita.
Sources
https://journal.fkm.ui.ac.id/bikfokes/article/view/4647
http://repo.poltekkestasikmalaya.ac.id/917/4/BAB%201%20PENDAHULUAN.pdf
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4121913/
https://ayosehat.kemkes.go.id/cerdik-rahasia-masa-muda-sehat-dan-masa-tua-nikmat