#KamiPeduliIsuStunting

Anemia pada Ibu Hamil dan Berat Bayi Rendah

profile

cimsaugm

Update

Angkat tangan kalau kalian para kaum perempuan yang selalu menghindar ketika diberi suplemen zat besi saat duduk di bangku sekolah! Yaps, suplemen zat besi digunakan untuk mencegah anemia dan biasanya berbau tidak sedap sehingga mengakibatkan mual. 

Anemia merupakan salah satu kondisi dimana terjadi defisiensi Hb (hemoglobin) yang menjadi salah satu komponen sel darah merah. Kondisi ini lebih sering dijumpai pada kaum perempuan, termasuk ibu hamil. Mengapa begitu? Hal ini karena perempuan berisiko lebih tinggi untuk kehilangan darah ketika periode menstruasi. 

Eh, tapi kalau ibu hamil bukannya gak menstruasi ya? 
Yaps, betul sekali! Akan tetapi, Ibu hamil tetap berisiko mengalami anemia loh! Hal ini terjadi karena kebutuhan zat besi ketika ibu hamil lebih tinggi dari pada biasanya tetapi ibu hamil tidak meningkatkan asupan zat besi mereka. Nah, kondisi seperti ini sangat berisiko pada janin dan dapat memberikan output yang buruk ketika anak lahir nanti. Ibu hamil yang kekurangan zat besi dapat meningkatkan risiko melahirkan anak prematur dan berat badan rendah. 

Bagaimana ya penjelasan medisnya? 
Begini penjelasan medisnya, level hemoglobin akan berkurang di kondisi anemia. Konsekuensinya, sel darah merah juga akan berkurang. Seperti yang kita ketahui, sel darah merah berfungsi untuk membawa nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan oleh janin. Apabila transportasi nutrisi dan oksigen berkurang, hal tersebut menyebabkan pertumbuhan janin terhambat. Akibatnya, ibu dengan anemia memiliki risiko yang lebih tinggi untuk melahirkan bayi dengan berat badan rendah. 

Nah, lantas apa yang dapat dilakukan oleh Ibu hamil untuk mencegah anemia? 
Ada empat hal utama untuk mencegah anemia. Yang pertama, konsumsi makanan yang tinggi zat besi, yaitu daging merah, ayam, ikan, dan sayur hijau. Konsumsi makanan tinggi zat besi saja tidak cukup. Ibu hamil dapat menghindari minum teh dan tinggi kalsium setelah makan karena kandungan phytate dalam teh dan kalsium dapat menghambat penyerapan zat besi. Untuk meningkatkan penyerapan zat besi dalam makanan, kita dapat mengonsumsi minuman yang tinggi vitamin C, seperti jus jeruk dan strawberry. 

Hanya mengandalkan sumber zat besi dari makanan saja tidaklah cukup, sehingga Ibu hamil perlu melakukan hal yang kedua, yaitu mengkonsumsi suplemen zat besi. Menurut Kemenkes, Ibu hamil perlu mengkonsumsi minimal 60 tablet selama masa kehamilannya. Memang, suplemen zat besi memiliki bau yang tidak sedap dan dapat menginduksi rasa mual, tetapi demi kesehatan bayi, ibu hamil perlu mengusahakan yang terbaik, bukan? Yang ketiga, Ibu hamil dapat melakukan olahraga yang aman seperti berjalan kaki, yoga, dan senam hamil. Aktivitas fisik dapat menginduksi produksi sel darah dan hemoglobin. Ketiga hal yang tadi akan menjadi sia-sia apabila ibu hamil tidak melakukan poin keempat, yaitu istirahat yang cukup dan kelola stres. Kondisi fisik maupun mental ibu bukan hanya memengaruhi ibu sendiri tetapi juga memberi dampak pula pada kesehatan janin.
Setelah kita tahu betapa pentingnya zat besi, yuk kita senantiasa menjaga tubuh kita untuk terhindar dari anemia dan mengajak ibu hamil untuk sadar akan pentingnya menjaga asupan zat besi. 

Resources 
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5986481/
https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/anemia-during-pregnancy/art-20114455#:~:text=During%20pregnancy%2C%20you%20need%2027,vegetables%2C%20dried%20beans%20and%20peas.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7477519/

heart

Hearts

heart

Komentar

Komentar

Done
Download aplikasi Campaign #ForABetterWorld untuk dunia yang lebih baik
Tingkatkan dampak sosialmu dan mari mengubah dunia bersama.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone