Hai, Changemakers!
Siapa yang di sini baru aja nonton debat cawapres 22 Desember 2023 kemarin? Duh, seru banget ya, pembahasannya. Belum lagi ditambah bumbu-bumbu drama saling sindir. Daripada kesulut emosi dengan berita sepotong-sepotong yang ada di media sosial, coba sini merapat, Champ mau share debat cawapres kemarin buat kamu yang kelewatan nonton, kita bisa diskusi di sini.
Debat cawapres yang bertema Ekonomi (ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital), keuangan, investasi pajak, perdagangan, pengelolaan APBN-APBD, Infrastruktur, dan
Perkotaan ini udah trending di mana-mana. Tapi apa aja sh, yang harus kita ketahui dari debat kemarin.
Visi Misi Paslon
Sebelum debat dimulai setiap cawapres maju bergantian untuk memaparkan visi dan misinya.
Cawapres nomor urut 2 (Gibran Rakabuming Raka)
Sebelum memulai debat, cawapres nomor urut 2 ini menegaskan agar kita bangsa Indonesia bisa keluar dari middle income trap, kuncinya kita harus mampu nilai tambah di dalam negeri. Di tengah gempuran resesi global, perang dagang, konflik geopolitik bangsa Indonesia mampu mempertahankan ekonomi negara dengan rata-rata 5 persen. Gibran juga menegaskan di awal akan melanjutkan program hilirisasi, dari hilirisasi tambang, pertanian, hilirisasi perikanan, hilirisasi digital dan lain-lain.
Cawapres nomor urut 3 (Mahfud MD)
Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD menegaskan ingin meningkatkan pertumbuhan ekonomi, akan tetapi banyak sekali korupsi dan inefisiensi dari beragam sektor pertumbuhan ekonomi. Mahfud MD juga menceritakan dampak korupsi dari orang-orang yang ia temui. Oleh karena itu, pasangan calon nomor urut 3 ini ingin memberantas korupsi agar terjadi pemerataan.
Cawapres nomor urut 1 (Muhaimin Iskandar)
Muhaimin Iskandar sebagai cawapres nomor urut 1 ini juga nggak mau ketinggalan, sebelum memulai debat ia menegaskan banyak pelajaran yang ia dapat selama berkarir di dunia politik. Salah satunya, yaitu adanya pemerintah yang memiliki kewenangan mutlak. Ia juga menyampaikan slepet sebagai kemakmuran dan keadilan. Slepet sendiri merupakan sarung yang bisa digunakan untuk membangunkan yang tidur, menggerakan yang loyo, dan juga mengingatkan yang lalai. Muhaimin Iskandar yang akrab disapa Cak Imin ini juga menegaskan akan adanya perubahan dan perbaikan dan ingin menurunkan pajak kelas menengah di Indonesia.
Nah, serunya ketika masuk di babak ketika semua cawapres bisa melemparkan tanya jawab nih, Changemakers.
Cawapres nomor urut 1 Cak Imin melemparkan pertanyaan ke Gibran mengenai tips and trick bagaimana proyek besar dari pemerintah pusat bisa masuk ke Solo, agar daerah lain bisa mencontoh Solo. Jawab Gibran: “Karena Indonesia saat ini Indonesia sudah menjalankan pemerataan pembangunan, yang dibangun bukan hanya Solo saja, 53% investasi Kita sudah ada di luar jawa, kalau kita pengen fair ya, Gus. Jumlah proyek, jumlah anggaran yang digelontorkan ke Solo sebelum saya jadi Walikota itu lebih besar. Saya tau lah pertanyaan ini arahnya ke mana. Tapi yang jelas ini Gus, apa yang sudah dibangun yang kita lihat bukan bangunan fisiknya saja. Tapi kita lihat impactnya ke warga.”
Gibran juga bertanya kepada cawapres nomor urut 3 Mahfud MD mengenai bagaimana regulasi untuk carbon capture and storage. Pak Mahfud mengambil kesimpulan, kalau yang terpenting itu bagi saya apapun yang akan kita bangun itu harus ada sistem pengawasan keuangan dan menyinggung masalah SIPD (Sistem Informasi Pembangunan Daerah). Dari pernyataan Mahfud MD, ditanggapi lagi oleh Gibran dan menyinggung bahwa dia mengetahui SIPD. Gibran juga menilai Pak Mahfud belum menjawab pernyataanya terkait regulasi carbon capture. Hemmm, menurut kamu gimana?
Selanjutnya Mahfud MD juga bertanya ke Cak Imin mengenai visi misi di pasangan calon Anies-Imin tingkat pertumbuhan yang ditargetkan hanya 5 sampai 6, kenapa tidak berani sampai tujuh persen.
Cak Imin menjawab persoalan ini sebenarnya ia dan pasangannya bisa saja membuat target pertumbuhan ekonomo 7 sampai 8 persen. Tapi yang ingin ia wujudkan adalah pertumbuhan yang berkualitas dan iklusif. Di mana setiap pertumbuhan itu memiliki apa yang disebut dampak langsung di dalam penyerapan tenaga kerja dalam peningkatan pendapatan masyarakat di dalam satu percepatan pemerataan pembangunan. Target 5,5 sampai 6 persen itu agar kalau kita nggak terlampau realistis, khawatir ujung-ujungnya akan menghutang ke luar negeri lagi. Utang luar negeri yang terlampau banyak ini mengakibatkan beban-beban, bukan hanya pemerintahan hari ini tapi juga anak cucu kita akan mengalami.
Panggung debat cawapres semalam memang memanas di sesi ini, tapi terlihat semakin kondusif ketika tiba di sesi closing statement, dan setiap cawapres memaparkan closing statement.
Closing statement Cak Imin:
“Yang tidak ada dalam kebijakan ekonomi kita saat ini adalah keberanian untuk mewujudkan aturan main yang adil dan keberanian untuk berpihak kepada rakyat. Itulah kenapa kami menggagas slepet no mix sebagai solusi ekonomi kita. Segala ketidakadilan kita slepet."
Closing statemen Gibran:
“Kita harus bersyukur di tahun 2020 sampai 2030 nanti, kita akan mendapatkan bonus demografi. Saat itulah sebagian besar penduduk kita ada pada usia produktif. Ini kesempatan kita untuk meningkatkan produktivitas nasional. Ingat, kesempatan ini hanya datang sekali. Kesempatan ini tidak akan terulang lagi. Untuk itu kita harus kerja keras, kerja fokus berani melakukan lompatan."
Closing statemen Mahfud MD:
“Kami, Ganjar-Mahfud ingin memastikan untuk menyelenggarakan negara yang bersih melalui penegakan hukum tanpa pandang bulu. Ganjar-Mahfud menyiapkan 21 program unggulan senilai Rp2.500 triliun selama 5 tahun."
Jadi menurut kamu bagaimana mengenai debat cawapres kemarin, Changemakers? Ada hal lain yang mau kamu bagikan? Share di kolom komentar, ya!