#ForABetterWorldID

Perjuangan Haerun Nisa untuk Persoalan Perempuan dan Mengejar Mimpi ke Luar Negeri

profile

campaign

Update

​Hai, Changemakers!

Hari ini, Champ seneng banget soalnya ketemu perempuan tangguh yang punya semangat untuk membantu permasalahan perempuan. Dia seorang perempuan yang berdomisili di Makassar. Namanya adalah Haerun Nisa atau akrab dipanggil Nisa. Saat ini, Nisa menjadi user relations intern di Campaign.

Nisa bercerita kalau ada dua masalah perempuan yang krusial di Makassar. Pertama, banyak perempuan yang melakukan pernikahan dini dengan alasan ekonomi. Bahkan, perempuan yang berada di ekonomi mapan, juga melakukan pernikahan dini.

Kedua, keterbatasan ekonomi perempuan. Keterbatasan ekonomi pada perempuan terjadi akibat nggak memiliki pekerjaan karena hanya di rumah saja. Akibatnya minim pemasukan pendapatan.

Bergerak untuk Membantu Perempuan

Dari berbagai masalah perempuan yang dirasakan oleh Nisa, membuatnya aktif di berbagai komunitas yang berfokus pada persoalan perempuan. Nisa mulai menggeluti isu perempuan sejak duduk di bangku semester 3. “Aku sejak semester tiga memang banyak bergelut di organisasi atau komunitas yang membahas tentang pemberdayaan perempuan,” tutur mahasiswi Unhas tersebut.

Misalnya, komunitas Kolab Perempuan. Kolab Perempuan merupakan komunitas yang bergerak untuk melakukan pemberdayaan pada perempuan. Salah satu bentuk pemberdayaannya dengan mengajarkan bisnis. Nggak hanya komunitas offline yang diikuti oleh Nisa, tapi juga komunitas online. Di komunitas online, Nisa pernah bergabung dengan Her Sphere.

Nisa ternyata juga aktif menjadi community manager di komunitas Bincang Perempuan Circle saat ini.


image

Bincang Perempuan Circle merupakan komunitas online yang bertujuan menjadi ruang aman bagi perempuan untuk saling mendengarkan dan memberdayakan. Kemudian, juga memanfaatkan ruang virtual untuk menyuarakan berbagai permasalahan perempuan.

Bincang Perempuan Circle lahir dari rahim media Bincang Perempuan. Nisa bercerita proses terbentuknya Bincang Perempuan Circle, “Jadi, awalnya tuh media (Bincang Perempuan) ini aja dulu yang berdiri. Nah, di Agustus 2023, bincang perempuan akhirnya membuka komunitas.”

Challenge dari Bincang Perempuan Circle

Sekarang, Bincang Perempuan Circle lagi fokus pada isu politik dengan menjalankan Challenge Suara Perempuan: Mengambil Peran, Menyelamatkan Masa Depan di aplikasi Campaign #ForABetterWorld. Latar belakang Challenge berangkat dari kebijakan pemerintah yang dianggap belum ramah sama perempuan.



image

Challenge ini bertujuan membuat rekomendasi kebijakan, kemudian dipublikasikan agar bisa dibaca oleh calon pemimpin Indonesia. “Supaya kebijakan baru yang lahir dari pemimpin baru, makin ramah terhadap perempuan dan makin inklusif gitu,” tegas Nisa. Itu sebabnya, donasi yang dihasilkan akan dimanfaatkan untuk workshop dan panel discussion.

Dari Nisa, Champ semakin yakin kalau tentang stigma bahwa perempuan merupakan makhluk lemah, hanya omong kosong belaka.

Perjalanan Mewujudkan Mimpi ke Luar Negeri

Kok bisa perempuan dibilang makhluk yang lemah, sedangkan Nisa nggak pernah berhenti berjuang untuk mewujudkan mimpinya pergi ke luar negeri. Sejak di bangku SMP, Nisa ingin bersekolah di luar negeri. Tapi, karena biayanya yang mahal, membuatnya mengurungkan diri.

Meski terbatas oleh faktor biaya, membuat Nisa nggak menyerah begitu saja untuk mewujudkan mimpinya. Nisa mencari berbagai program pertukaran ke luar negeri. Di kelas 3 SMA, sempat lolos pertukaran ke Korea, tapi nggak diambil. Dengan alasan, mepet ujian nasional dan nggak dibiayai penuh.

Menginjak kuliah, Nisa semakin gencar untuk berusaha mewujudkan mimpinya ke luar negeri. Berbagai program sudah diikuti, salah satunya IISMA, tapi belum lolos. Meski dihantam oleh banyak kegagalan, Nisa bukan pribadi yang menyerah. Justru dari kegagalan yang ada, Nisa mencatat kekurangan dan membenahinya.

Hingga akhirnya, bisa terpilih dalam program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) di tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Kemenpora. Nisa bisa terpilih mewakili provinsinya ke Singapura. Selama di Singapura, Nisa melakukan kegiatan volunteer.



image

Buat Changemakers yang mau lolos program ke luar negeri, Nisa memberikan tipsnya, nih.

Pertama, harus tau dulu alasannya ingin pergi ke luar negeri. Kalau motivasinya sekadar jalan-jalan, maka alasannya kurang kuat. Kedua, cari program yang sesuai dengan diri kamu. Ketiga, belajar bahasa Inggris. Keempat, berdoa.

Gimana, sudah siap berjuang kayak Nisa? Baik berjuang untuk mencapai mimpi dan berjuang untuk membawa dunia yang lebih baik. Bagi Nisa, untuk menciptakan dunia yang lebih baik, bukan perkara sulit. Yang terpenting, bisa menghargai satu sama lain, tanpa melihat identitas sosialnya.

Demi mendukung dunia yang lebih baik dengan saling menghargai, Champ mau ajak Changemakers ikutan Challenge Belajar Setara untuk Saling Berdaya Membangun Kesetaraan dan Pemberdayaan bagi Disabilitas yang digagas oleh komunitas Srasa Project. Challenge berangkat dari adanya stigma dan keterbatasan fasilitas bagi teman Disabilitas.

Challenge akan dikonversi menjadi donasi sebesar Rp10 ribu yang disponsori oleh Yayasan Dunia Lebih Baik. Setiap penyelesaian Challenge, artinya membantu guru SLB untuk bisa berbahasa isyarat dan membantu kesehatan orang tua dengan Disabilitas. Yuk, selesaikan Challenge-nya!



heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone