Program Wajib Belajar (Wajar) 13 tahun yang sebelumnya telah digaungkan pemerintah, ramai menyoroti peranan pendidikan anak usia dini sebagai bagian dalam proses pembentukan pendidikan awal bagi individu. Dengan melihat urgensi tersebut, maka proses belajar, khususnya dalam ranah formal menjadi sangat penting. Pembelajar sepanjang hayat atau life-long learner dimaksudkan agar individu mencintai proses belajar dan mengganggap bahwa belajar bukan hanya sebagai kewajiban, namun juga sebagai hak; sehingga dirinya senantiasa bersungguh-sungguh untuk menjalani proses belajar tersebut.
Akan tetapi, tidak semua kebijakan dapat berpihak pada semua anak. Ditambah dengan keterbatasan akses informasi dan minimnya kesadaran untuk mengenyam bangku sekolah, membuat Program Wajar terasa “tanggung” untuk tidak diteruskan. Meskipun pemerintah telah memberikan bantuan dan subsidi pendidikan, masih banyak kelompok pelajar di daerah-daerah pelosok yang tidak mengetahui bagaimana caranya bisa kuliah dan apa yang harus mereka lakukan untuk bisa kuliah.
Oleh karenanya, dibutuhkan peranan baru dari kelompok masyarakat untuk turut serta memberikan informasi dan melakukan pendampingan bagi kelompok pelajar di daerah-daerah pelosok sehingga mereka dapat melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang perguruan tinggi. Melalui Challenge #YuKuliah, kita semua dapat mengambil peran dan menunjukkan kepedulian kita pada pelajar di pelosok Kalimantan Selatan untuk meraih masa depan!
Investasikan kepedulianmu untuk membangun peradaban! Ambil aksimu sekarang!