βHalo, Changemakers!
Siapa yang musim hujan begini lagi sering-seringnya traveling? Duh, kamu wajib hati-hati, nih. Soalnya menurut Dwikorita Karnawati, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bilang kalau puncak musim hujan 2023/2024 ini akan terjadi di Bulan Januari dan Februari 2024. Curah hujan yang tinggi juga membuat beberapa daerah di Indonesia banjir. Bahkan, ada daerah yang banjirnya sampai membuat 12 kecamatan terendam sampai bikin beberapa wisatawan Bali dan China terjebak. Kondisi banjir yang belum kunjung surut ini juga sampai menarik perhatian media asing loh, Changemakers. Haduh, sedih banget ya. π’
Coba kamu simak beberapa berita banjir yang udah Champ rangkum di bawah ini. π
Banjir Grobogan: 12 Kecamatan Terendam
Hujan yang terus turun di Kabupaten Grobogan sejak 5 Februari lalu membuat sekitar 32 desa di 12 kecamatan banjir. Ada sekitar 2.662 rumah dan 56 hektar lahan persawahan yang terendam banjir. Beberapa fasilitas umum dan infrastruktur jalan juga jadi lumpuh total dan nggak bisa digunakan.Β
Sumber: akurat jateng
Foto dan video kondisi banjir di Kabupaten Grobogan juga tersebar di media sosial dan ramai diperbincangkan. Bahkan, beberapa media asing juga sampai membagikan berita banjir yang terjadi di Grobogan ini.Β
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, hujan membuat volume air di daerah aliran sungai (DAS), yaitu Sungai Lusi, Sungai Serang, dan Sungai Tuntang meluap ke pemukiman warga. Beberapa kecamatan yang terdampak di antaranya yaitu: Godong, Tawangharjo, Geyer, dan Tegowanu, Penawangan, Purwodadi, Toroh, Karangrayung, Kedungjati, Tanggungharjo, Grobogan, dan Gubug.
Sejak hari pertama banjir, BPBD Kabupaten Grobogan, Pemprov Jateng, dengan dibantu oleh TNI dan Polri terus berupaya untuk mengevakuasi warga setempat dan menyalurkan makanan untuk warga terdampak.
Sampai dengan saat ini, beberapa titik banjir di Kabupaten Grobogan udah mulai surut. Tapi, di beberapa titik lainnya masih terendam bahkan volume air semakin tinggi.Β
Banjir DKI Jakarta: 12 RT Terendam
Menurut BPBD DKI Jakarta, ada 13 RT terendam banjir akibat hujan yang turun terus menerus. Awalnya, curah hujan yang tinggi hanya membuat 2 RT banjir, tapi lama kelamaan karena hujan nggak kunjung berhenti, banjir mulai meluas sampai merendam 13 RT. Nggak cuma itu, lima ruas jalan di Jakarta juga ikut terendam banjir.
sumber:JawaPost.com
Beberapa kelurahan yang RT nya yang terendam banjir, yaitu: Kelapa Dua (2 RT), Sukabumi Selatan (2 RT), Sukabumi Utara (1 RT), Tegal Parang (7 RT), dan Pancoran (1 RT). Ketinggian banjir di beberapa RT ini mulai dari 30 cm sampai 160 cm.
Sumber: DetikNews.com
Lalu, beberapa ruas jalan yang juga ikut terendam, yaitu: Jalan Raya Pos Pengumben, Kelurahan Kelapa dua, Jakarta Barat, Jalan Daud Raya, RT 06/RW 08, Kelurahan Sukabumi Utara, Jakarta Barat, Jalan Sultan Hasanudin Terminal Blok M, Kelurahan Melawai, Jakarta Selatan, Jalan Teuku Nyak Arief, Kelurahan Grogol Selatan, Jakarta Selatan, dan Jalan Otista 3, RT08/12, Kelurahan Cipinang Cempedak, Jakarta Timur. Ketinggian banjir di beberapa ruas jalan ini mulai dari 10 cm sampai 40 cm.
Banjir Lahar Semeru: Wisatawan sempat Terjebak
Selain bikin banjir air, curah hujan yang tinggi juga bisa membuat banjir lahar, loh. Salah satunya terjadi di wisata air terjun Tumpak Sewu, Desa Sidomulyo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, yang diterjang banjir lahar dingin dari Gunung Semeru pada 31 Januari 2024 lalu.Β
Sumber: DetikNews.com
Menurut berita yang beredar, cuaca di sekitar Tumpak Sewu terlihat cukup cerah pada saat itu. Hal ini membuat beberapa wisatawan, termasuk wisatawan dari Bali dan China memutuskan untuk turun ke dasar air terjun agar bisa melihat keindahannya dari dekat.
Namun, tiba-tiba mereka melihat ada percikan lumpur dari air terjun yang lama-kelamaan menjadi deras dan membuat volume air di sekitar meningkat. Banjir lahar ini sempat membuat wisatawan tersebut terjebak. Melihat hal tersebut, beberapa petugas langsung berusaha mengevakuasi wisatawan dan mereka berhasil diselamatkan.Β
Menurut Kepala Dinas Kabupaten Lumajang, Yuli Harismawati, pada saat itu cuaca di sekitar Tumpak Sewu memang sedang cerah. Namun, berbeda dengan di sekitar Gunung Semeru yang lagi diguyur hujan yang menyebabkan banjir lahar mengalir ke Kali Glidik sampai akhirnya tumpah ke dasar air terjun Tumpak Sewu.Β
Itu dia beberapa berita banjir yang terjadi di beberapa titik Indonesia. Musim ujan gini ternyata di beberapa daerah juga jadi musim banjir ya, Changemakers. Nah, biar daerah kamu nggak terendam banjir, kamu bisa ajak dan lakukan bersama-sama warga untuk ikuti beberapa cara ini untuk mencegah banjir. π
- Jangan mendirikan bangunan di pinggiran sungai.
- Lakukan reboisasi dan jangan melakukan penebangan hutan secara liar karena bisa menyebabkan hutan gundul dan resapan air akan berkurang.
- Jangan lupa untuk rutin bergotong royong dan membersihkan saluran air dari kotoran dan sampah yang bisa menyumbat aliran air.Β
- Jaga lingkungan sekitar kamu dengan cara nggak membuang sampah ke selokan, sungai, maupun saluran air lainnya. Inget ya Changemakers, buang sampah itu harus ke tempat sampah, dilarang keras buang sampah ke sungai atau sungai karena selain bisa mencemari lingkungan juga berpotensi menyebabkan banjir!
Sambil ikuti beberapa cara di atas, kamu juga bisa sekalian ikutan Challenge Ajak, Latih, serta Biasakan Pola Hidup Bersih dan Sehat dari Omah Bungsep. Aksi kamu akan dikonversi menjadi donasi sebesar Rp15 ribu yang disponsori oleh Yayasan Dunia Lebih Baik untuk membantu pencegahan gangguan kesehatan dan menerapkan kebiasaan baik dalam kehidupan keseharian dalam menunjang sustainable development goals (SDGs). Yuk, ambil aksimu sekarang juga!
Sumber:
https://rejogja.republika.co.id/berita/s8fb3o463/banjir-grobogan-jawa-tengah-2662-rumah-dan-56-hektare-sawah-terdampak
https://www.antaranews.com/berita/3942642/kunjungi-air-terjun-sejumlah-wisman-terjebak-banjir-lahar-semeru
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20240205171415-20-1058935/13-rt-dan-5-jalan-di-jakarta-banjir-imbas-hujan-deras-sore-iniΒ
https://pusatkrisis.kemkes.go.id/4-langkah-mencegah-terjadinya-banjirΒ
https://www.bekasikab.go.id/puncak-musim-hujan-januari-februari-2024Β