Kampanye #MimbarSikep (Mimpi besar si kecil di pelosok) di aplikasi Campaign #ForABetterWorld telah berakhir pada tanggal 25 Januari 2024. Kami telah mengajak 302 Changemakers yang memulai Challenge, dan sebanyak 185 Changemakers yang telah menyelesaikan Challenge.
Pendanaan yang terhimpun akan kami pergunakan untuk kegiatan pembelajaran Mimbar Sikep pada tanggal 17 – 25 Februari 2024. Kegitan Mimbar Sikep berfokus pada pembelajaran kontekstual yang melibatkan para relawan pendidikan sebagai mentor dalam proses belajar mengajar. Pengalokasian dana diantaranya digunakan untuk: Akomodasi Relawan Pendidikan, pengadaan fasilitas belajar, dan Seragam Anak Paud Sekolah Alam Kampung Opang (Sekolah Non Formal).
Adapun bentuk kegiatan Mimbar Sikep diantaranya:
1. Pustaka Kampung Impian
Kegiatan ini merupakan representatif dari tujuan utama program, yakni menanamkan nilai-nilai kecintaan pada kampung halaman bagi anak-anak generasi penerus kampung opang. Kegiatan ini dirancang untuk mendefinisikan kampung impian dalam benak seorang anak. Anak-anak yang menjadi sasaran kegiatan akan di ajak untuk berimajinasi tentang gambaran kampung Impian mereka, dalam hal ini gambaran kampung opang yang mereka inginkan seperti apa. Berangkat dari mimpi yang besar dari para si kecil di pelosok negeri, maka harapannya mereka sendiri lah yang mampu mewujudkan imajinasi nya tersebut.
Pada bagian ini anak-anak akan banyak diajak beraktivitas diluar ruangan, mengamati lingkungan sekitar kampung opang hingga melakukan transek untuk beberapa jalur. Menuangkan Impian mereka untuk kampung opang dalam sebuah karya. Kegiatan ini juga akan banyak memberikan aktivitas bersifat stimulus dalam bekerja tim dan memanfaatkan media pembelajaran yang tersedia di lingkungan kampung opang. Kegiatan dilaksanakan setiap sabtu dan minggu dengan sasaran anak usia SD hingga remaja awal. Kemudian setiap akhir bulan akan diadakan sebuah pameran atau festival karya sederhana dari apa yang telah diciptakan dalam setiap aktivitas selama satu bulan. Kemudian setiap 3 (tiga) bulan bisa diagendakan sebagai puncak festival kampung Impian.
2. Berani Bertani
Kegiatan ini menjadi salah satu penguatan identitas kampung opang sebagai kampung yang kaya akan sumber daya alam dan hal itulah yang mampu menghidupkan mimpi-mimpi besar untuk kemandirian kampung opang. Kegiatan ini akan melibatkan berbagai elemen dan kalangan masyarakat kampung opang, tidak hanya Kelompok Wanita Tani yang memang menjadi subjek utama aktivitas pertanian di kampung opang, tetapi juga kalangan bapak-bapak, pemuda dan anak-anak usia dini dan usia sekolah dasar.
Terdapat kebun percontohan yang ada di Kampung Opang dan ini akan dijadikan ruang pembelajaran bersama, khususnya untuk dunia pertanian. Dalam hal ini sasaran utama program adalah anak-anak, maka dalam kegiatan ini akan menciptakan berbagai aktivitas lapang untuk anak-anak mencintai dunia pertanian.
Mekanismenya, anak-anak akan dibentuk kelompok dan akan dijadwalkan setiap kelompok untuk hadir di kebun percontohan. Jadi dalam satu minggu (selain sabtu dan minggu) anak-anak akan hadir berkebun pada waktu sore hari. Melalui aktivitas lapang ini, peranan kakak relawan sangat penting dalam menumbuhkan kecintaan anak-anak terhadap dunia pertanian.
3. Kampung ku Sekolah ku
Mindset sekolah tidak boleh terbatas pada sekat ruangan, papan tulis, buku dan pulpen. Pernyataan tersebut adalah nilai yang mendasari kegiatan ini. Konkritnya aktivitas ini berujung pada mekanisme pembelajaran “semua murid semua guru” yang dalam hal ini berarti segala sesuatu yang ada di kampung opang adalah wadah untuk belajar dan mengajar. Misalnya pada suatu waktu anak-anak akan diajak untuk belajar dari sebuah keluarga x (yang menjadi tokoh percontohan) dikampung opang untuk belajar aktivitas yang ada dalam keluarga tersebut, baik aktivitas keseharian/rutin (memasak, membagi pekerjaan, berprilaku positif dll). Kemudian anak-anak akan diminta untuk bercerita terkait hal apa yang dilihat dari aktivitas tersebut. Outputnya anak-anak akan memiliki pemahaman terkait sifat, sikap dan perilaku positif dalam menjalankan sebuah aktivitas dalam kelompok yang dituangkan dalam bentuk tertulis, berupa buku mimpi untuk kampung opang.
Buku-buku ini akan dicetak dalam satu karya setiap angkatannya. Skemanya, peserta kegiatan akan ditetapkan dan baku jumlahnya dari awal kegiatan hingga akhir pelaksanaan menjadi satu angkatan. Pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap dua minggu sekali pada hari minggu (pengaturan agar tidak bentrok jadwal dengan kegiatan Pustaka kampung Impian) di waktu pagi hari. Peserta juga akan dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk berkegiatan ke beberapa lokasi yang telah disepakati.