#ForABetterWorldID

Deactivate Instagram Bikin Kecanduan Sosmed Hilang. Emang iya?

profile

campaign

Update

Hai, Changemakers!

Pesatnya kemajuan teknologi  mempermudah aktivitas kita, tapi nggak menutup kemungkinan bisa bikin kita pusing juga. Contohnya kayak media sosial, deh. Karena adanya media sosial, para kpopers nggak perlu jauh-jauh ke Korea Selatan buat cari tau kabar idolanya, dan para perintis usaha bisa promosiin barang dagangannya lewat feed biar irit biaya sewa toko. Pokoknya, media sosial bikin semuanya serba sat-set.

image

Tapi dibalik manfaatnya yang segudang itu, media sosial juga bisa menggerogoti mental kita dari dalam. Keseringan terpapar media sosial bahkan ketika kita nggak butuh-butuh banget itu bahaya tau. Soalnya nih, perilaku itu bisa bikin kita kecanduan, burn out, fomo, minder, bahkan digital fatigue atau kelelahan fisik dan mental gara-gara keseringan main media sosial. Kalau udah begini, namanya haduh atau waduh? 

Kamu pasti nggak mau kan, ada di posisi tersebut? Karena itu, Champ udah ajak 2 temen baru buat ceritain efek dari media sosial. Champ juga mau kasih tau step by step-nya lepas dari kecanduan media sosial. Gimana ya caranya? Yuk, langsung kepoin aja!



Kenalan dulu sama duo gen z ini, yuk! 


image

Kenalin nih, guys temen baru Champ, mereka adalah Zahra dan Jihan. Kali ini, kita bakal ngobrolin topik seru dan pastinya bermanfaat. Mereka bakal ceritain pengalamannya bermain media sosial. Kira-kira, mereka pernah mengalami kecanduan dan digital fatigue nggak, ya? 

“Aku pernah kecanduan sosmed. Karena di aku, media sosial itu tempat pelarian dari kenyataan yang amat berat. Mankanya, saat itu media sosial aku anggap obat, terus aku kecanduan, deh! Kalau digital fatigue, aku pernah banget juga. Aku tuh kerjanya di bidang kreatif, kan. Jadi mau nggak mau buka sosmed terus buat cari ide dan referensi. Alhasil, main media sosial lama-lama jadi eneg gitu.” Cerita Jihan. 

“Kalo kecanduan aku juga pernah, tapi itu dulu pas jaman Instagram lagi naik-naiknya, Awkarin lagi terkenal banget. Jadi aku tuh fomo, mau bikin instagram feed yang menarik kayak mereka. Aku bener-bener 24/7 di Instagram. Selain bikin diri sendiri seneng, aku juga mau buat orang lain terkesan. Ngalamin digital fatigue juga pernah, itu gara-gara ekspektasiku di media sosial nggak kejadian. Aku jadi stress dan merasa capek.” Kata Zahra  menimpali. 


image

Nah, loh! Kecanduan media sosial dan mengalami digital fatigue itu ternyata benar adanya. Ini pasti jadi pengalaman yang kurang nyaman buat Zahra dan Jihan, deh. Champ turut sedih jadinya. Lalu, gimana ya cara mereka mengatasinya? 

“Aku mengatasinya dengan deactivate Instagram dalam jangka waktu yang lama. Karena digital fatigue itu juga, aku jadi nggak mau dilihat oleh siapapun. Sebenernya cara ini nggak menyelesaikan masalah sih, tapi setidaknya mengurangi sedikit problem yang aku hadapi. Jadi, aku nggak perlu worry dilihat orang lain dan nggak perlu merasa tertinggal melihat pencapaian orang lain. Aku jadi lebih fokus sama diri sendiri, pokoknya hidup rasanya jadi lebih enteng.” Ucap Jihan. 

“Setuju, deactivate Instagram emang sengaruh itu. Aku pun sama, sering malah. Aku udah beberapa kali konsultasi ke psikolog dan didiagnosa punya anxiety. Ketika aku lagi di fase anxiety, psikologku menyarankan untuk menghindari media sosial dan menjauhi hal-hal yang bikin aku tambah stres. Mankanya aku sering deactivate Instagram. Bukan berarti dengan melakukan ini masalahku langsung selesai, enggak. Tapi setidaknya nih, aku bisa lebih fokus untuk ngeberesin masalah yang ada di real life dan menenangkan diri dulu. Kalau menurutku udah oke, aku baru buka Instagram lagi.” Tutur Zahra menjelaskan. 

Rupanya, deactivate Instagram adalah cara Jihan dan Zahra untuk mengatasi dampak buruk dari media sosial. Walau masalahnya nggak langsung selesai, seenggaknya deactivate Instagram ini bisa jadi pertolongan pertama bagi mereka. Peluk jauh untuk Jihan dan Zahra dari Champ, ya! Dari mereka, kita semua bisa lebih sadar dengan bahaya dari media sosial dan aware sama apa yang dibutuhkan diri sendiri. 💙



Selain deactivate Instagram, ada cara apa lagi ya, Champ? 


image

Menjauhi media sosial pasti sulit buat kamu yang bekerja dari sana. Kalau gitu, Champ bantu kasih tau step by step-nya, deh! Siapa tau bisa mencerahkan. Begini nih, caranya: 

1. Sadar diri 

Yap, bener banget! Cara mengatasi kecanduan sosmed yang pertama adalah kesadaran. Ini penting banget, loh! Soalnya kalau kita nggak sadar udah kecanduan, pasti mengatasinya bakal sulit. Kecanduan media sosial itu bahaya, kita bisa mengalami kecemasan, depresi, merasa kesepian, pola tidur terganggu, hingga gangguan kecemasan sosial. Jadi, sadari dulu, yuk! 


2.  Kuatin niat dan komitmen

Ketika kita sadar udah kecanduan media sosial, kita perlu niat dan komitmen untuk lepas dari kecanduan itu. Terus, niat dan komitmennya juga harus diperkuat biar kecanduannya bisa diatasi dengan baik. Jika mengalami kesulitan, jangan ragu untuk meminta pertolongan dari profesional, ya!


3. Menghapus media sosial penyebab kecanduan 

Selanjutnya, lakukan aksi nyata dengan menghapus media sosial yang bikin kecanduan. Kalau susah nih, bisa dimulai dengan mematikan notifikasinya dulu dan beri batasan waktu penggunaan. Dengan begini, kamu bisa lepas dari ketergantungan yang dikit-dikit cek notifikasi. 


4. Menyisihkan waktu tanpa smartphone dengan hobi baru 

Biasanya nih, setelah menghapus media sosial, kamu mulai bingung mau ngapain. Mankanya, coba deh, sisihkan waktumu tanpa smartphone. Kamu bisa menyibukkan diri mengobrol dengan teman di waktu luang, melakukan kegiatan fisik seperti olahraga, dan membuat kerajinan. Pokoknya banyak deh kegiatan yang bisa kamu lakukan untuk menghindar dari smartphone. Sesuaikan aja sama apa yang kamu sukai, ya!




Semoga cara-cara di atas bisa membantu kamu. Kalau kamu ada cara lain, boleh banget share di kolom komentar. Sebelum itu, yuk selesaikan Challenge YuKuliah! Dengan menyelesaikan Challenge ini kamu udah membuka donasi sebesar Rp12.5 ribu yang disponsori oleh Yayasan Dunia Lebih Baik. Donasi yang terkumpul akan disalurkan untuk kebutuhan sosialisasi, tutoring dan mentoring pendampingan berkas KIP kuliah dan pengajaran materi masuk perguruan tinggi. Tunggu apa lagi? Langsung ambil dan tuntaskan aksinya! 



heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone