βHai, Changemakers!
Pemilu sebentar lagi tiba. loh. Siapa yang udah nggak sabar? π Kira-kira, calon pemimpin Indonesia idaman kamu yang kayak gimana, sih? Kalau temen Champ yang satu ini, idaman pemimpinnya yang peduli dengan isu perempuan. Bersama komunitasnya, ia juga berharap perempuan bisa full effort dan nggak lagi setengah-setengah terjun di politik. Kira-kira kenapa ya, perempuan harus berperan di dalam politik? Kita tanya aja langsung, yuk!
Champ: Tak kenal maka tak sayang, jadi boleh dong Kak, perkenalkan diri dulu dan dan ceritakan kesibukannya akhir-akhir ini?
Kak Nisa: Halo Champ dan Changemakers! Salam kenal, aku Haerun Nisa, boleh disapa Nisa. Aku berasal dari Makasar dan sekarang jadi mahasiswa semester akhir di Universitas Hasanudin. Kesibukanku sekarang lagi ngurusin skripsi dan segala macam kegiatan di kampus. Selain itu, aku juga lagi aktif di komunitas Bincang Perempuan Circle dan ikut magang juga di salah satu startup nih, Champ.Β
Champ: Wah produktif banget! Kalau boleh tau, apa aja sih, program yang lagi dijalankan Bincang Perempuan Circle?
Kak Nisa: Komunitas ini sebenarnya masih sangat baru yang lahir di Agustus 2023, lalu. Itu pun, kita masih base-nya di WhatsApp group untuk sharing dan diskusi bareng di sana. Kemudian, di Bulan November 2023, akhirnya kita launching Instagram, dan kita coba buka rekrutmen untuk volunteer atau pengurus yang akan membantu aku sebagai Community Manager.Β
Alhamdulillah, udah ada beberapa program yang berjalan. Kita buat reals competition spesial Hari Ibu yang akhirnya bisa nambah engagement dan awareness para followers kita. Lalu, sekarang kita juga lagi berkolaborasi dengan Campaign untuk meluncurkan Challenge Suara Perempuan yang udah launching di aplikasi Campaign #ForABetterWorld di tanggal 20 Desember lalu. Ada tiga aksi di situ yang ditujukan untuk menyuarakan isu krusial perempuan yang harus ditangani segera oleh calon pemimpin kita di 2024.
Kemudian, di bulan Februari kita akan adakan amplifikasi programnya berupa workshop dan juga panel discussion yang akan membahas tentang partisipasi perempuan di parlemen dan pemilu. Salah satu output dari kegiatan ini adalah lahirnya kebijakan baru atau rekomendasi kebijakan untuk diberikan kepada calon pemimpin 2024 agar lebih aware dan lebih bisa mengawal isu-isu krusial perempuan yang harus segera ditangani. Kedua, kita berharap calon pemimpin kita ini bisa lebih pro terhadap kebijakan yang inklusif, terhadap kebijakan yang ramah perempuan, dan juga melebihkan perempuan dalam segala proses pemerintahan dan politik. Ketiga, kita juga ingin perempuan lebih banyak ambil andil di pemilu dan di parlemen, supaya mereka bisa memahami peran mereka sebenarnya begitu krusial gitu untuk pemilu ini. Makanya kita canangkan proyek ini dan kita kolaborasi bareng Campaign, gitu Champ.
Champ: Keren banget! Semoga harapan Bincang Perempuan Circle melalui Challenge Suarakan Perempuan bisa terwujud. π₯° Oh iya, sebagai anak muda, Champ penasaran gimana tanggapan Kak Nisa melihat anak muda Indonesia saat ini?
Kak Nisa: Kalau secara general, aku liat anak muda zaman sekarang itu lebih bisa melihat kesempatan dan sangat ambisius. Sekarang, mahasiswa baru udah banyak nyari kesempatan magang, part time, dan freelance untuk mengasah skill dan mencari benefit cuan. Mereka pinter banget memanfaatkan kesempatan dengan kemampuan yang mereka miliki. Apalagi, makin ke sini banyak banget platform informasi karir yang semakin mempermudah mereka untuk berkembang. Sehingga, banyak dari mereka yang berprestasi dan mereka juga berani memulai personal branding. Kesempatan ini menurutku membuat anak muda makin ambisius untuk mengejar mimpinya.
Lalu, kalau di politik, aku melihat banyak anak mudah yang udah berani mencalonkan dirinya sebagai bagian dari legislatif. Teman-temanku pun banyak yang terjun, dan menurutku itu adalah hal positif selama memang mereka bisa membekali diri mereka dengan pendidikan politik yang baik dan benar. Bukan cuma hanya sekedar ikut-ikutan aja.
Champ: Ngomongin soal politik, sebentar lagi kita akan melaksanakan pesta demokrasi, nih. Kalau menurut Kak Nisa, gimana sih, berjalannya proses pemilu 2024 ini?
Champ: Aku melihat proses pemilihan umum hari ini itu benar-benar sangat dirayakan dibandingkan dengan proses pemilu di lima tahun lalu. Semua pemilih berusaha cari informasi pemilu. Bahkan, menurutku pemilih pemula terlihat sangat antusias dengan berusaha untuk mengedukasi mereka dengan mencari track record dari para Capres.Β
Selain itu, di pemilu 2024 juga menurutku peran media sosial lebih jor-joran. Udah banyak banget platform baru yang menyediakan informasi seputar pemilu yang akurat dan up to date, salah satunya Bijak Memilih. Sehingga, semua pemilih bisa mengakses informasi pemilu itu dengan mudah. Kalau dibandingin, dulu akses informasi politik sangat terbatas. Tapi sekarang, selain di media sosial, banyak juga website, podcast, dan platform lainnya yang bahas pemilu. Dari antusias ini, banyak juga komunitas-komunitas yang akhirnya memanfaatkan momentum pemilu ini untuk tahapan edukasi kepada masyarakat luas. Jadi, menurutku memang Pesta Demokrasi tahun ini itu lebih antusias, lebih terasa dibandingkan yang kemarin.Β
Champ: Champ juga ngerasa Pemilu 2024 ini akan rame banget! Semoga kita semua anti golput-golput club, ya! Oh iya, saat ini Bincang Perempuan Circle lagi kolaborasi bersama Campaign melalui Challenge Suara Perempuan: Mengambil Peran, Menyelamatkan Masa Depan. Kira-kira goals apa yang ingin kalian capai dari kampanye itu?Β
Kak Nisa: Goals yang ingin kita capai adalah bagaimana Challenge dan event dari Bincang Perempuan Circle, bisa menjadi wadah untuk penyaluran suara perempuan terhadap calon pemimpin kita. Harapannya tadi output yang aku sebutkan, rekomendasi kebijakan itu bisa di-publish di beberapa media dan bisa sampai ke tangan calon presiden kita dan dibaca sama mereka, kalau itu tuh suara hati dari masyarakat.Β
Kedua, kita juga pengen kedepannya awareness perempuan untuk mengambil peran di pemilu di parlemen itu nggak setengah-setengah lagi. Harus full effort karena perempuan juga perlu untuk mengambil peran di parlemen. Salah satu cara biar isu perempuan itu bisa dikawal dengan baik, dengan adanya perempuan yang juga turut serta dalam proses pembuatan kebijakan itu.Β
Jadi, gitu Champ. Dengan Challenge ini, kita berharap bisa memberdayakan perempuan dan melalui output tadi bisa menjadi rekomendasi kebijakan yang benar-benar bisa dibaca dan tersampaikan kepada calon presiden kita melalui media-media yang nantinya akan kita ajak kerjasama untuk publikasi.Β
Champ: Ketika Challenge udah dikonversi menjadi sejumlah donasi, akan digunakan untuk apa aja? Lalu, apa sih, harapan yang kalian ingin lihat dari para pendukung yang mendukung Challenge Suara Perempuan: Mengambil Peran, Menyelamatkan Masa Depan?
Kak Nisa: Nah, untuk penggunaan donasinya sendiri itu full akan kita gunakan untuk program amplifikasi dari Challenge kita, yaitu Hard Voice 2024, yang diadakan tanggal 3-4 Februari ini. Jadi, semuanya full kita alokasikan dana untuk itu, Champ.Β
Lalu, harapannya untuk para pendukung yang mendukung calon suara perempuan mengambil peran menyelamatkan masa depan, kita nggak ragu lagi untuk menyuarakan hak-hak kita ke depannya. Kita bisa memanfaatkan momentum ini untuk menyampaikan apa sih yang sebenarnya menjadi kerasahan kita sebagai perempuan dan harus dikawal oleh calon oleh kita oleh calon presiden kita.Β
Di tahun 2024, pastinya kita akan punya pemimpin baru dengan kebijakan dan aturan yang baru. Kita berharap, kebijakan dan aturan baru itu bisa inklusif dan ramah terhadap perempuan. Sehingga kita tuh, nggak perlu worry lagi karena udah ada aturan hukum yang mengatur itu yang peduli dan melindungi perempuan.Β
Selain itu, kita juga berharap partisipasi perempuan di bidang politik dan pemerintahan bisa semakin meningkat. Nggak cuma sebagai pemeran pendukung aja, tapi bisa ambil sebagai peran utama. Karena menurutku, kita juga mampu.Β
Champ: Pertanyaan terakhir dari Champ, menurut Kak Nisa dunia yang lebih baik itu seperti apa?
Kak Nisa: Menurutku, dunia yang lebih baik adalah dunia yang dimana orang-orang di dalamnya itu saling menghargai satu sama lain, tanpa melihat yang namanya pembatas antar kita. Dengan orang lain tanpa kita lihat etnisnya, bahasanya, asalnya, fisiknya, latar belakangnya, dan lain sebagainya, kita jadi saling menghormati, saling memenuhi hak-hak satu sama lain, dan saling menghargai keberadaan satu sama lain. Menurutku dunia yang lebih baik itu adalah dunia yang inklusif. Jadi, dari sekian banyak lapisan masyarakat, kita tetap bisa merasa satu dengan semua lapisan masyarakat itu.Β
Gimana, Changemakers? Kamu setuju nggak dengan pemimpin yang peduli dengan kebijakan dan aturan perempuan? Pasti setuju, dong! Kalau gitu, yuk wujudkan harapan ini dengan ikut Challenge Suara Perempuan: Mengambil Peran, Menyelamatkan Masa Depan. Tunggu apa lagi, cusss ambil aksimu sekarang juga!