βHai, Changemakers!
Kamu tau nggak, sih? Champ itu suka kagum sendiri kalau lagi sharing-sharing pengalaman sama Tim Campaign. Soalnya nih, Champ sering banget dengerin cerita mereka yang super WOW dan se-inspiratif itu! Kayak sekarang, Champ baru aja ngobrol sama Kak Gita Hermanda selaku Senior Public Relation di Campaign #ForABetterWorld. Sebelum bekerja di bidang Public Relation, Kak Gita pernah jadi Jurnalis yang tugasnya meliput berita ke sana ke mari, loh!Β
Wah, pasti seru banget, ya? Kira-kira, kayak gimana ya, pengalamannya? Tantangannya apa aja? Terus, kok bisa switch karir dari Jurnalis ke Public Relation? Buat yang penasaran, langsung scroll ke bawah aja, yuk!Β
Champ: Halo, Kak Gita! Changemakers pada kepo, nih. Boleh dong, perkenalkan diri dulu ke mereka dan ceritain tanggung jawab Kak Gita di Campaign #ForABetterWorld seperti apa?Β
Kak Gita: Hai Changemakers! Perkenalkan, aku Gita Hermanda, Senior Public Relation di Campaign #ForABetterWorld. Tanggung jawabku adalah membuat citra perusahaan selalu baik dan terjaga. Yang aku lakukan untuk mewujudkannya adalah bekerja sama dengan pihak eksternal, seperti media, KOL, dan berbagai macam partnership yang bisa membawa informasi yang baik untuk perusahaan.Β
Champ: Ohhh, jadi selama ini Kak Gita yang buat Campaign #ForABetterWorld bisa ter-branding dengan baik? Keren banget! Terus nih, Kak Gita pernah jadi Jurnalis, ya? Apa sih motivasi awal Kak Gita bekerja sebagai Jurnalis? Kira-kira, ada hubungannya nggak sama pekerjaan kakak sekarang?
Kak Gita: Motivasiku jadi Jurnalis itu karena udah cita-cita dari kecil. Sejak SMA, aku udah membayangkan gimana sih, rasanya kalau kita memberitakan sesuatu atau memberikan informasi yang mengedukasi dan bermanfaat bagi publik.
Terus, dari Jurnalis ke Public Relation itu ada hubungannya juga, loh! Karena Jurnalis itu adalah orang-orang media, sementara Public Relation itu nggak bisa lepas dari media. Jadi, aku bisa memanfaatkan media itu sebagai sarana memberikan informasi yang baik untuk perusahaan kita. Skills yang ada di jurnalistik juga dibutuhkan banget dalam dunia Public Relation, contohnya kayak interviewing serta menulis artikel dan berita dari berbagai macam angle.Β
Champ: Wah, ternyata pengalaman Kak Gita sebagai Jurnalis itu nggak kaleng-kaleng manfaatnya untuk pekerjaan Kakak yang sekarang yaitu sebagai Public Relation, ya! Boleh dong, kasih tips gimana sih, jadi Jurnalis dan Reporter yang baik saat di lapangan?Β
Kak Gita: Jurnalis yang baik saat di lapangan itu adalah Jurnalis yang kritis dan bisa membuat suatu peristiwa menjadi produk jurnalistik yang punya nilai berita yang tinggi. Dalam jurnalisme, nilai berita seperti keunikan, kebermanfaatnya untuk masyarakat, dan seberapa besar impact-nya untuk masyarakat itu penting banget. Kalau nggak ada news value itu, suatu berita jadi nggak layak untuk ditayangkan.Β
Karena itu, Jurnalis harus bisa menilai suatu peristiwa layak untuk diberitakan atau enggak. Jurnalis yang baik juga perlu membentuk perspektif yang pas gimana cara nge-framing dan meng-highlight suatu isu. Jadi, peristiwa yang biasa-biasa aja bisa mempunya nilai berita yang tinggi ketika disadari oleh masyarakat luas.
Champ: Prosesnya pasti tricky banget ya, Kak Gita? Champ kasih jempol deh, pokoknya untuk Jurnalis yang baik! Terus nih, Kak. Denger-denger di platform X, Jurnalis itu pekerjaan yang berat dan punya tanggung jawab besar. Bahkan resikonya juga nggak main-main, banyak kabar jurnalis yang ditangkap ketika sedang meliput. Kalau tantangan Kak Gita sendiri selama menjadi jurnalis apa aja, nih?
Kak Gita: Kalau tantanganku ketika menjadi Jurnalis adalah dituntut untuk menguasai suatu isu yang lagi diliput. Sedikit data dan penulisan nama yang salah, itu bisa berdampak buruk untuk masyarakat. Soalnya kan, salah satu tugas Jurnalis adalah mengedukasi masyarakat. Jadi, bayangin deh kalo misalnya edukasi yang diberikan itu salah, kan bisa menyesatkan bahkan akan membuat pembodohan.Β
Thatβs why kalau sekarang itu banyak banget informasi yang ngawur. Berita hoax dan nggak penting ada di mana-mana. Nah, seorang Jurnalis yang verified nggak boleh kayak gitu. Kita dituntut untuk membuat berita yang kredibel dan terpercaya, pokoknya jangan sampai salah. Jadi, tantangannya adalah membawa informasi yang bener-bener penting dan berguna untuk masyarakat, sehingga bisa mengalahkan informasi yang ngawur-ngawur itu.Β
Champ: Wah, tantangannya bukan main, ya! Salah sedikit bisa fatal dampaknya. Semangat dan sukses terus untuk para Jurnalis yang mengedukasi masyarakat. Champ salut banget! Nah, sekarang Kak Gita kan berprofesi sebagai Public Relation di Campaign #ForABetterWorld. Champ penasaran, apa alasan Kak Gita melakukan career switch dan dunia yang lebih baik menurut Kak Gita seperti apa?
Kak Gita: Alasan aku switch karir sebenarnya personal. Aku mau lebih mengembangkan kemampuan diri. Karena bidangnya pun nggak jauh berbeda. Kalau menurutku, dunia yang lebih baik adalah dunia yang bisa menerima kritik, saran, pemikiran, dan opini kita tanpa rasa takut. Aku concern pada demokrasi, karena itu juga berkaitan dengan profesi Jurnalisme dan Public Relation. Apalagi kita di ranah social issue, jadi kita butuh banget sebuah wadah ataupun bahkan negara yang bisa melindungi kita, membuat kita aman dan nyaman untuk menyuarakan suatu isu, opini, dan pendapat kita.
Champ: Setuju! Champ juga berharap hal yang sama seperti Kak Gita. Supaya dampak baik yang mau kita berikan ke dunia jadi semakin luas, mudah, dan aman tanpa kendala ya, Kak! Semoga dunia yang lebih baik menurut Kakak bisa bener-bener tercipta. Champ dan para Changemakers pasti akan bantu mewujudkannya. Thanks for sharing, Kak Gita!Β
Nggak kerasa kita udah ada di akhir obrolan sama Kak Gita. Gimana? Seru dan inspiratif banget, kan! Coba kasih pendapatmu di kolom komentar mengenai obrolan di atas, ya! Sesuai dengan dunia yang lebih baik menurut Kak Gita dan pas juga nih, sama momen demokrasi menjelang pemilu, yuk selesaikan Challenge #SuarakanCintamu di bawah ini untuk ciptakan pemilu yang sukses dan demokrasi yang damai! Jangan lupa untuk datang ke TPS tanggal 14 Februari 2024, ya! Champ tunggu, loh!