#ForABetterWorldID

Debat Bukan Hal Sulit Asal Tau Cara yang Tepat

profile

campaign

Update

​Hai, Changemakers!

Kalau lihat debat di TV atau media sosial, ngelihatnya seru banget, ya. Saking serunya sampai mau nyoba debat di depan publik. Eh, pas coba debat di depan publik, tiba-tiba bibir membisu tanpa kata, kaki gemeteran, jantung berdegup kencang, keringat dingin menyelimuti diri, hingga mual tak karuan.

Atau kalian pernah melihat seseorang yang waktu debat, ngomongnya nggak tentu arah, alias asal keluar kalimat aja?

Emang nggak mudah sih, buat berdebat. Tapi, tenang aja. Buat Changemakers yang ingin menggeluti dunia lomba debat atau ingin adu gagasan dengan teman secara berbobot, Champ bakal kasih tau seni berdebat ala Yulia.

FYI, Kesibukan Yulia saat ini adalah sebagai social media intern di Campaign. Sebelum menjadi social media intern di Campaign, Yulia juga pernah magang sebagai social media intern di PT. Lentera Alam Nusantara dalam program MSIB batch 4.

Selain mendalami media sosial, Yulia juga tak kalah jagonya perihal debat. Dia juga pernah menjadi juri debat di kampusnya, Universitas Airlangga.

Prestasi Debat yang Diraih

Selain menjadi juri debat di kampusnya sendiri, Yulia juga pernah menjadi N1 atau juri di KDMI (Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia). Goks banget, deh! Sekelas KDMI, dirinya bukan lagi jadi peserta debat nih, tapi ikutan seleksi jadi juri atau biasa disebut adjudicator.

Masih banyak prestasi debat yang didapatkan Yulia. “Apa saja prestasi kamu dalam debat?” tanya Champ padanya.

Yulia bercerita dirinya pernah juara 1 debat di IPB, juara 1 debat di Universitas Negeri Malang, dan juara 2 lomba debat di Universitas Katolik Widya Mandala.


image

Meski meraup banyak prestasi, bukan berarti pencapaiannya tanpa halangan. Yulia cerita ke Champ tentang dukanya selama terjun di dunia debat. Selama dua setengah tahun ikut lomba, dirinya selalu gagal mengangkat trofi juara. Mentok hanya sampai quarter final atau semi final. Sampai merasa dirinya kalau nggak bisa berdebat.

Sampai pernah overthinking kalau hanya menjadi batu sandungan di timnya. Kendati begitu, Yulia tak mau menyerah melihat semangat timnya yang jadi motivasinya. Dia terus-menerus ikut lomba debat. Sampai akhirnya kini Yulia bisa merasakan manisnya buah dari hasil jatuh bangunnya.

Tips Berdebat yang Baik

Dari ceritanya, artinya udah banyak asam garam yang dilalui Yulia di dunia debat. Itu sebabnya, Champ tanya, “Bagaimana tips berdebat yang baik?”

Yulia mengatakan bahwa debat itu sebenarnya dinamis. Nggak ada yang paling kuat, semuanya rata pada dasarnya. Hanya saja, agar bisa “mematikan” lawan, harus pintar mencari kelemahan argumen lawan. Bukan hanya menemukan kelemahan lawan, tapi juga bisa memunculkan pemikiran yang berbeda dengan lawan.

Untuk bisa menemukan kelemahan argumen dari lawan, harus bisa memprediksikan argumen yang akan dilontarkan oleh lawan. Makanya riset dan banyak baca berita jadi modal penting untuk berdebat. Dalam melakukan riset, harus menyiapkan data pro dan kontra agar makin siap nantinya. Serta perbanyak bacaan seputar ilmu sosial dan filsafat.



image

Yulia juga memberikan tips untuk mengatasi rasa gugup saat debat di depan banyak orang. Pertama, membangun mindset bahwa yang dilakukannya sekarang adalah yang terbaik. Kedua, mengatur pernafasan. Ketiga, menyiapkan poin-poin penting. Keempat, atur nada bicara. Kalau gugup, intonasi suaranya diturunkan. 

Intinya, untuk ngomong di depan banyak orang harus percaya diri. Jangan sampai down waktu salah ngomong. Kenapa? Karena orang lain sebenarnya juga nggak peduli akan hal itu.



image

Bagaimana Dunia yang Lebih Baik?

Keren banget kan, tips dari Yulia untuk debat yang baik. Bukan hanya cerdas dalam berdebat, Yulia juga punya kepekaan tentang dunia yang lebih baik. Menurutnya, dunia yang lebih baik terjadi ketika seseorang mau untuk saling berbagi. Jangan dipendam, apalagi kalau punya ilmu.

Berbagi ilmu memang jadi hal menyenangkan. Apalagi berbagi ilmu sambil membantu menyadarkan masyarakat akan pentingnya membaca buku cetak. Yuk, ikut bantu kampanye sosial dari LSM Mutiara Rindang dengan selesaikan Challenge Aksi Membaca Buku Cetak Itu Menyenangkan. Challenge yang selesai akan dikonversi jadi donasi sebesar Rp20 ribu dari Yayasan Dunia Lebih Baik selaku sponsor. Donasi yang terkumpul akan dibelikan buku cerita anak dan dihibahkan ke sekolah-sekolah yang menjadi mitra perpustakaan Ramah Anak.



heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone