Konflik Israel-Palestina membuka mata terhadap dampak nyata pemborosan makanan, terutama di Gaza, di mana 52.500 bayi menghadapi ancaman kelaparan. Pemborosan makanan signifikan dalam menyumbang perubahan iklim, dengan 17% makanan dibuang di wilayah ASEAN. Kaitannya dengan emisi gas rumah kaca dari rantai pasokan makanan, dari produksi hingga pembuangan, menjadi sorotan. Ironisnya, sementara dunia berjuang melawan kelaparan, makanan banyak yang terbuang.
Solusinya terletak pada konsumsi bertanggung jawab. Pemuda ASEAN mengusulkan kampanye sosial media "From Plate to Purpose" untuk meningkatkan kesadaran akan dampak pemborosan makanan, mendorong pilihan sadar sehari-hari.
Dengan mengurangi pemborosan makanan, kita tidak hanya membantu mitigasi perubahan iklim, tetapi juga berperan dalam mengurangi penderitaan mereka yang kelaparan akibat konflik. Konsumsi bertanggung jawab adalah upaya bersama untuk mengatasi tantangan global. Kampanye ini berlangsung dua bulan dengan berbagai konten sosial media untuk mengajak dan mengedukasi pemuda tentang pentingnya donasi tanpa uang From Plate To Purpose. Untuk memaksimalkan publikasi dan jangkauan masyarakat, kampanye ini bermitra dengan berbagai influencer dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Dalam situasi krisis global, mengatasi dampak iklim dari pemborosan makanan penting untuk memastikan ketahanan pangan dan melindungi populasi rentan seperti bayi di Gaza. Kampanye "From Plate to Purpose" adalah langkah menuju masa depan yang berkelanjutan dan penuh kasih—di mana pilihan kita membawa tujuan, menanggapi perubahan iklim dan mendesaknya bantuan kemanusiaan di zona konflik. Saatnya mengakui kekuatan pilihan kita dan membangun dunia yang lebih baik untuk generasi mendatang.