Hai, Changemakers!
Apa kamu seorang pecinta film sejati? Atau kamu seorang yang bercita-cita memproduksi suatu film? Kalau iya, sini kumpul! Kali ini, Champ mau bocorin materi pembuatan film yang super eksklusif dari sepuhnya langsung yang dibawakan pada Gathering & Masterclass “Creator Space: This Youth Can! Gathering & Masterclass” yang dilaksanakan pada 17 dan 18 Februari 2024 lalu.
Event ini menjadi tempat bagi-bagi pengalaman dan pengetahuan seputar proses kreatif pembuatan karya visual seperti film. Tujuannya buat kasih insights yang super menarik untuk meningkatkan keterampilan bercerita dan mengedit karya visual. Udah kebayang kan, seseru dan sedaging apa materinya? Kalau gitu, yuk kepoin! Check this out!
Opening yang asik bikin semangat makin meningkat!
Di hari pertama, pembawa acaranya adalah Kak Jimas dari Tim Campaign, nih. Kak Jimas mempersilahkan Pak Anis Hamim, seorang Program Director Search dari Common Ground Indonesia, Kak Scholastica Gerintya Saraswati, seorang Communications & Program Manager dari Indika Foundation, dan Kak Laras Sabila Putri, seorang Marketing & Communications Manager dari Tim Campaign untuk memberikan sambutan.
Untuk membakar semangat para grantees a.k.a peserta terpilih, kegiatan dilanjut dengan Ice Breaking, Journey Recap yang menampilkan karya para grantees, dan Bingo Session. Bagi 5 grantees yang berhasil menyelesaikan Bingo tercepat, maka mereka akan mendapatkan hadiah dari Tim Campaign. Seru banget!
Sesi bagi-bagi pengalaman dan pengetahuan seputar film dari Wregas Bhanuteja
Kamu pasti tahu dong, film Budi Pekerti yang baru-baru ini tayang atau film Penyalin Cahaya? Nah, film-film tersebut adalah karya dari Kak Wregas Bhanuteja! Kak Wregas sebagai sutradara dan penulis skenario juga meraih banyak penghargaan, contohnya adalah peraih Piala Citra 2021 untuk Sutradara Terbaik dan Penulis Skenario Asli Terbaik dan masih banyak lagi.
Pada event “Creator Space: This Youth Can! Gathering & Masterclass” di hari pertama, Kak Wregas sharing-sharing tentang berbagai macam teknik bercerita, taktik bikin karakter dan alur yang menarik, ide-ide kreatif dalam menghadapi tantangan yang dialami, sampai pembuatan karya visual dengan konsep dan alat yang sesuai. Sumpah, ini mah lengkap!
Nah, kali ini, Champ bakal spill taktik bikin karakter dan alur yang menarik ala Kak Wregas karena ini adalah elemen penting dalam proses pembuatan film. Ternyata gini caranya!
1. Karakter dikasih ketergantungan
Karakter dengan ciri-ciri tertentu aja nggak cukup. Karakter harus diperkuat dengan ketergantungan yang mempengaruhi hidup si karakter. Karena dengan dilengkapi ketergantungan, film akan lebih berkesan dan nggak flat.
2. Tujuan
Setelah karakter diberi ketergantungan, maka tahap selanjutnya adalah berikan dia arah tujuan untuk melepas atau mencapai ketergantungan tersebut.
3. Hambatan dan usaha
Nggak berhenti di sebuah tujuan, karakter kemudian diberikan hambatan. Ini bisa menjadi awal konflik yang bakal bikin penonton penasaran sampai gregetan. Jangan lupa juga dilengkapi dengan usaha karakter dalam mengatasi hambatan yang dialami.
3. Hambatan dan usaha
PNggak berhenti di sebuah tujuan, karakter kemudian diberikan hambatan. Ini bisa menjadi awal konflik yang bakal bikin penonton penasaran sampai gregetan. Jangan lupa juga dilengkapi dengan usaha karakter dalam mengatasi hambatan yang dialami.
4. Klimaks
Nah, ini bagian terpenting! Yaitu klimaks. Klimaks menjadi puncak konflik yang pastinya ditunggu-tunggu sama penonton. Dari klimaks, kita bisa nentuin nasib karakter. Apakah di akhir cerita dia akan mengalami happy ending, ngegantung, atau malah sad ending.
5. Akhir
Akhir atau ending menjadi tempat penyelesaian konflik yang ada di klimaks. Kamu bebas nentuin nasib tokoh di sini.
Gimana? Udah kebayang mau buat film apa? Tambahan lagi nih, tahap di atas bisa dikemas dengan ide cerita yang baru atau yang relate dengan kehidupan masa kini. Biar kisahnya lebih menarik dan rasa yang mau disampaikan ke penonton lebih ngena, deh!
Materi aja kurang mempan! Dipraktekin, dong!
Yap! Bener banget! Ini yang dilakukan para grantees setelah dapet ilmu baru dari Kak Wregas. 22 grantees yang hadir membagi diri menjadi 5 grup untuk membuat satu video tentang keberagaman, perdamaian, kebebasan berekspresi dan berpendapat, atau kebebasan beragama dan berkeyakinan dengan durasi maksimal 2 menit. Terus, bagi 2 video terpilih, bakal dapet apresiasi dari Tim Campaign! Waduh, kalau gini mah, Champ juga mau ikutan 😂.
Nah, tahap pembuatan video ini dilakukan selama 2 hari, yaitu di tanggal 17 dan 18 Februari. Di hari pertama, para grantees bisa bikin script, shoot video, dan konsultasi langsung sama Kak Wregas. Di hari kedua, para grantees bisa melakukan final editing sebelum akhirnya akan dipresentasikan dan dinilai. Kalau kata Champ, ini super duper nambah skill banget!
Jadi master kreatif dengan sempurnakan skill editing
Seperti yang Champ bahas sebelumnya, para grantees bisa melakukan final editing di hari kedua. Nah, sebelum mereka melakukan final editing, mereka diberikan materi dulu nih seputar penyuntingan film sama ahlinya. Ia adalah Kak Ahmad Yuniardi, seorang Film Editor dari beberapa film ternama Indonesia, contohnya film Budi Pekerti dan Penyalin Cahaya. Kak Ahmad Yuniardi atau yang bisa disapa Kak Maddun ini juga udah meraih penghargaan sebagai Penyunting Gambar Terbaik Festival Film Indonesia, loh! Sepuhnya editor film ini mah! Keren!
Menurut Kak Ahmad, editor film itu penting banget! Karena tugasnya adalah menghadirkan momen terbaik dalam film dan menciptakan pesta sinematik yang nggak terlupakan untuk dinikmati penonton. Terus katanya nih, penyuntingan film yang baik bukan dinilai dari seberapa keren software yang dipakai, tapi seberapa kuat kreatifitas kita dalam menciptakan relasi antar gambar untuk bisa saling berhubungan. Kalau setiap scene saling terikat, maka filmnya bisa ngena ke perasaan penonton, pesan yang mau kita sampaikan jadi tersalurkan, deh!
Tapi meskipun gitu, kamu bingung nggak sih tahapan menyunting film itu seperti apa? Harus dimulai dari mana dulu, ya? Nah, di hari kedua “Creator Space: This Youth Can! Gathering & Masterclass”, Kak Ahmad kasih tau caranya, nih. Ternyata gini tahapnya:
1. Organize
Di tahap pertama, urutkan dan tandai hasil video yang kamu rekam. Gunanya untuk mempermudah kamu menemukan apa yang kamu butuhkan.
2. Rough Cut
Naskah jadi pegangan di tahap ini, kamu bisa kumpulin dulu rekaman video-video dasar yang mengikuti naskah yang udah dibuat.
3. Fine Cut
Pangkas dan sesuaikan potongan videonya. Buat tiap perpindahan scene jadi lebih smooth dan saling sambung menyambung.
4. Add Effects and Graphics
Kalau tahap fine cut udah dilewatin, lanjut untuk masukin efek visual atau grafik yang dibutuhkan.
5. Sound
Nah, untuk audio yang belum sempurna, di sini kamu bisa menyempurnakan audio dengan dialog, musik, dan efek suara.
6. Color
Kalau udah, lanjut ke tahap coloring yaitu menyesuaikan warna dan tampilan keseluruhan rekaman. Jadi makin mantep deh hasil videonya.
7. Review and Revise
Tapi jangan puas dulu! Soalnya kamu harus cek-cek ulang lagi filmnya secara keseluruhan. Carilah kesalahan dan perbaiki apa yang diperlukan.
8. Export
Baru deh, masuk tahap final, yaitu mempersiapkan versi akhir film untuk ditonton atau didistribusikan untuk para penonton.
Kalau kata Kak Ahmad, nih. Pengeditan adalah pekerjaan langkah demi langkah, mangkanya tahapnya banyak. Terus, langkah demi langkah itu juga harus dilakukan dengan baik, biar hasilnya bagus! Setuju, kan? Wah, insightful banget ya materinya! Champ jadi pengen buat film tentang kebaikan para Changemakers untuk membuat dunia menjadi lebih baik, deh. 😍
Ngomongin kebaikan yang udah kamu kasih ke dunia, belum lengkap kalau kamu belum menyelesaikan Challenge Ekspresikan Pikiranmu dalam Konten #YouthVoiceVibes! Dengan menyelesaikan Challenge ini, kamu udah membuka donasi sebesar Rp28 ribu yang disponsori oleh Yayasan Dunia Lebih Baik. Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk mendukung aktivitas media yang melibatkan publikasi karya-karya kreatif, menggelar berbagai aktivitas terkait pemilu, memperluas jangkauannya melalui iklan. Yuk, dukung Challenge ini dan bantu anak muda mengekspresikan pendapatnya!