#ForABetterWorldID

Hitam Putih Perayaan Sempro

profile

campaign

Update

​Hai, Changemakers!

Champ sering menemukan tulisan opini yang menceritakan keburukan dari perayaan sempro karena dianggap nggak penting dan hanya menjadi sumber penggerus keuangan.

Tapi, apa iya perayaan sempro malah bikin mahasiswa tambah boros?

Setelah Champ menggali informasi ke mahasiswa semester akhir, maupun yang sudah lulus, ternyata ada berbagai macam pandangan.

Buruknya Perayaan Sempro

Tia (bukan nama sebenarnya), mahasiswi yang baru menyelesaikan sidang sempro mengemukakan pendapatnya, ” Saya kurang sepakat dengan budaya tersebut (perayaan sempro, Red) setelah saya mengetahui dan mengalami sempro secara langsung.”

Tia menilai sempro masih satu langkah awal untuk menyelesaikan masa perkuliahan. Sedangkan, di belakang masih penuh lika-liku yang harus dihadapi oleh seorang mahasiswa.

“Dalam perayaan sempro, biasanya ada tindakan membalas hadiah ke orang yang sebelumnya pernah ngasih. Menurut kamu, apakah menjadi kewajiban membalas hadiah?” tanya Champ.

Menurut Tia, kalau memberikan balasan hadiah dalam perayaan sempro, bukan menjadi kewajiban. Tergantung pada kondisi finansial, serta kedekatan hubungan emosional. Sekalipun memberikan hadiah, Tia berprinsip pada ketulusan, bukan kemewahan.

Lagi pula, budaya perayaan sempro bisa membuat individu merasa haus pada pengakuan. Dalam artian, jika nggak mendapatkan ucapan sempro di media sosial, khawatir dicap sebagai orang yang nggak punya teman. 


image

Sumber gambar: medpagetoday.com

Tia melihat sendiri kehausan pengakuan seseorang yang diakibatkan dari dampak negatif perayaan sempro. “Saya pernah diminta oleh teman untuk mengucapkan semprotulation di story Instagram agar bisa di repost, padahal saya sudah mengucapkan secara pribadi melalui DM,” tutur perempuan yang sedang menggarap skripsi ini.

Perayaan Sempro Adalah Upaya Memberi Semangat 

Apa yang dikatakan oleh Tia, bertolak belakang dengan FA. FA yang pernah merasakan pahit manisnya tugas akhir, justru menilai pemberian hadiah selepas sempro, sebagai sokongan pada temannya agar lebih semangat lagi buat menyelesaikan skripsi.

Senada dengan Tay (bukan nama sebenarnya) yang juga menilai kalau pemberian hadiah sempro sebagai cara mengobarkan semangat pada temannya saat mengerjakan skripsi.



image

Sumber gambar: creativemarket.com

Meski menganggap pemberian hadiah sempro sebagai wujud dukungan pada teman, Tay dan FA juga mengakui media sosial turut memberikan pengaruh. “Menurut saya, media sosial sangat berpengaruh karena saat ini marak sekali bentuk support untuk merayakan sidang, salah satunya dengan mengucapkan sempro pada instastory,” pungkas FA.

Hanya saja, FA dan Tay memiliki pandangan berbeda tentang pembalasan hadiah. Menurut Tay, memberikan balasan hadiah, bukan kewajiban. Jika dia memberikan hadiah ke temannya, semata hanya untuk support. Nggak mengharapkan lebih. Sedangkan, pandangan FA, jika ada teman memberikan hadiah pada kita, setidaknya ada inisiatif memberikan hadiah juga untuk menekan kecemburuan. 

Gimana Merayakan Sempro yang Secukupnya?

Maraknya normalisasi perayaan sempro, membuat Champ penasaran. Apakah masih ada cara untuk merayakan sempro dengan cara sederhana? Akhirnya, Champ mengajukan pertanyaan ke tiga narasumber, “Bagaimana merayakan sempro yang secukupnya?”

Tia mengatakan jika merayakan sempro dengan secukupnya sangat mudah. Dengan bercerita ke pada teman dan keluarga. Jangan lupa juga, memberikan hadiah untuk diri sendiri, misalnya: tidur seharian atau makan makanan favorit.

Nggak jauh beda dengan FA, merayakan sempro secukupnya dengan melakukan perayaan hanya dengan orang terdekat.

Menurut Tay, perayaan sempro yang secukupnya adalah sempro yang dirayakan dengan memberikan hadiah-hadiah kecil.

Pada akhirnya, apakah merayakan sempro adalah kebaikan atau keburukan? Semuanya kembali pada diri sendiri. Jika merayakannya dengan nggak berlebihan, maka bisa terhindar dari dampak negatif. Sebaliknya, jika dirayakan secara berlebihan, kamu harus tau konsekuensinya dan siap kantong juga.

Champ hanya berpesan: Lakukan perayaan sempro, jika kamu mau melakukannya. Tapi, lakukan atas dasar keinginan nurani, bukan keinginan akibat mau mendapat pengakuan dari orang lain melalui media sosial. Biar apa? Biar keotentikan sebagai manusia, nggak sirnah.

Atau kalau ingin lebih baik lagi, seusai merayakan sempro, rayakan dengan menyelesaikan berbagai Challenge di aplikasi Campaign #ForABetterWorld. Di sana banyak banget Challenge tentang pendidikan. Mau membantu persoalan literasi? Tenang. Ada Challenge Aksi Membaca Buku Cetak itu Menyenangkan dari LSM Mutiara Rindang.

Yuk, selesaikan Challenge-nya karena bisa membuka donasi sebesar Rp20 ribu dari Yayasan Dunia Lebih Baik sebagai sponsor. Donasi digunakan untuk membeli buku cerita anak yang akan dihibahkan ke sekolah-sekolah mitra Perpustakaan Ramah Anak di Jawa Timur.



heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone