#SuarakanCintamu

Urgensi Enviromental Ethics dalam Pembangunan Republik Indonesia

profile

campaign

Update

Ditulis oleh: Demi Bumi Palu

Kehidupan di Bumi diisi oleh sejumlah makhluk hidup yang saling berinteraksi, berhubungan secara timbal balik dan salah satu makhluk yang memiliki peranan besar dalam kehidupan ini adalah manusia. Interaksi manusia dengan lingkungan terjadi sejak manusia ada dan mengalami perkembangan yang semakin kompleks.

Perkembangan peradaban manusia telah mengubah paradigma hubungan manusia dan lingkungan dari hubungan yg bersifat egalitarian menjadi superioritas manusia atas lingkungan. Perubahan paradigma tersebut  telah menjebak manusia pada ketidakadilan ekosistem yang menghasilkan investasi buruk untuk masyarakat indonesia kedepannya.


Keserakahan manusia untuk mencapai kesejahteraan hidup telah mendorongnya untuk melakukan kegiatan ekonomi yang berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap lingkungan. Manusia di masa depan akan menerima konsekuensi rusaknya lingkungan dan sumberdaya alam yang sebagian telah punah untuk bertahan hidupnya. Saat ini, isu lingkungan telah menjadi masalah yang sangat serius, semula permasalahan lingkungan banyak terjadi di daerah perkotaan dan pinggiran perkotaan, tetapi saat ini permasalahan lingkungan terjadi di mana-mana, baik di daerah perkotaan maupun perdesaan.


Harapan begitu besar bila Enviromental Ethics  menjadi tuntunan moral bagi pemerintah dan masyarakat indonesia dalam berinteraksi dengan lingkungan, tentunya ini tidak dapat dibangun begitu saja. Sebagai suatu pedoman dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia memerlukan edukasi dan kolaborasi aktif dari down to top, di awali dengan proses perubahan mindset yg diharapkan dapat berdampak pada perubahan sikap dan perilaku menjadi pro lingkungan.


Membangun Enviromental ethics merupakan pekerjaan panjang dan membutuhkan kerjasama serta komitmen karena ini berarti merubah budaya. Pendidikan lingkungan di lembaga pendidikan formal (sekolah/kampus) perlu didukung oleh seluruh komponen, sehingga dalam setiap kesempatan pembelajaran yang dapat dikaitkan dengan lingkungan, tenaga pendidik berusaha menanamkan kesadaran itu.


Tujuan yang lebih tinggi dari sekedar membangun mindset adalah membangun ranah afektif. Enviromental ethics sebagai suatu konsep moral, maka pembelajajran tentang lingkungan diharapkan mampu membangun moral afektif. Setelah terbentukanya moral afektiv, maka agar terjadi wujud tindaka yang nyata, maka perlu ditindaklanjuti dengan moral action. menunjukkan seseorang apakah baik atau tidak terhadap lingkungan sangat ditentukan oleh pengetahuan dan sikapnya terhadap lingkungan







heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone