#ForABetterWorldID

Meluruskan Mitos-mitos Imunisasi

profile

campaign

Update

​Hai, Changemakers!

Masih ingat dengan masa-masa kelam di tahun 2020? Tahun di mana COVID-19 menyerang dan merenggut jutaan nyawa. Kehadiran COVID-19 memang begitu menyeramkan dan menakutkan. Ras was-was, kesedihan, ketidakpastian menyelimuti dalam diri manusia. Hingga akhirnya. “hantu” COVID-19 mulai bisa diredam dengan keberadaan vaksin.

Vaksin memang memiliki manfaat yang baik untuk mencegah penyakit menular, bukan hanya COVID-19, tapi juga ratusan penyakit menular lainnya. Dan tepat pada hari ini, kita merayakan National Vaccination Day. Sebuah perayaan yang sudah dirayakan sejak tahun 1995 di India. Karena pada 16 Maret 1995, merupakan penyuntikan dosis pertama vaksin polio di India. Pada saat itu WHO (World Health Organization) ingin melakukan pemberantasan polio di dunia.


image

Sumber gambar: RSIY PDHI

Emang kehadiran vaksin begitu berguna untuk kehidupan manusia. Tapi… di balik nilai manfaatnya, kemarin Champ menemukan artikel Kompas tentang adanya penolakan warga Kabupaten Pidie terhadap pelaksanaan imunisasi sebagai upaya tindakan kejadian luar biasa polio. Champ juga baca berita tentang penolakan warga Jatiyoso dan Tawangmangu terhadap pemberian imunisasi polio. 


image

Sumber gambar: Liputan6.com

Memang Champ masih sering mendengar masyarakat yang menolak adanya imunisasi. Tentu ada banyak faktor yang menyebabkannya. Salah satunya adanya mitos-mitos tentang imunisasi yang menyebar di masyarakat.

Oh, ya. Sebelum menjelaskan berbagai mitos dari imunisasi, apakah imunisasi dan vaksinasi sama? Bersumber dari website Dinas Kesehatan Yogyakarta, imunisasi dan vaksinasi memiliki prinsip yang sama. Jadi, imunisasi adalah proses untuk membentuk atau meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara memasukkan vaksin (vaksinasi) ke dalam tubuh.

Nah, sekarang Champ bakal menjelaskan berbagai mitos tentang imunisasi. Biar kalian nggak lagi terjebak oleh mitos-mitos tentang imunisasi, Champ coba meluruskan berdasarkan sumber dari laman Kemenkes dan Primaya Hospital.

1. Mitos: cukup hidup bersih dan sehat.

Fakta: pola hidup yang bersih dan sehat, memang bisa mencegah penyakit. Meski bisa mencegah penyakit, belum tentu bisa mencegah penyakit menular.

2. Mitos: Memiliki beberapa kerugian efek samping jangka panjang.

Fakta: Pada dasarnya, aman. Kebanyakan reaksinya minor dan sementara, seperti demam ringan.

3. Mitos: Menyebabkan bayi mati mendadak. Sebab, ada kasus bayi mati mendadak (sudden infant death syndrome) SIDS akibat pemberian kombinasi vaksin difteri, tetanus, DTP, dan polio.

Fakta: Usia bayi ketika mengalami kematian mendadak bersinggungan dengan masa pemberian vaksin DTP dan polio. Kendati, tak ada temuan bahwa vaksinasi menyebabkan SIDS. Artinya, terjadinya SIDS hanya kebetulan bertepatan dengan masa vaksinasi dan tetap terjadi walau bayi nggak mendapat vaksin.

4. Mitos: memberikan lebih 1 vaksin dalam waktu bersamaan, dapat meningkatkan timbulnya resiko efek samping yang berbahaya.

Fakta: Bukti ilmiah memperlihatkan jika memberikan beberapa vaksin secara bersamaan, nggak memberi pengaruh buruk pada sistem imun anak.

5. Mitos: orang akan kebal ketika sudah terkena penyakit.

Fakta: Vaksinasi bisa memberikan kekebalan tanpa perlu tertular penyakit. Karena tertular penyakit memiliki dampak yang fatal.

6. Mitos: Imunisasi dapat menyebabkan autis.

Fakta: Anggapan imunisasi menyebabkan autis terjadi akibat adanya studi yang menghubungkan antara autisme dengan vaksin MMR. Namun, studi tersebut keliru dan ditarik dari peredaran.

7. Mitos: Memiliki kandungan merkuri.

Fakta: Di dalam vaksin terdapat bahan organik thiomersal yang mempunyai kandungan merkuri. Fungsinya untuk mengawetkan. Namun, nggak ada bukti bahwa kandungan thiomersal beresiko pada kesehatan.

Keberadaan mitos memang menyeramkan, ya. Bukan malah memberikan pengetahuan, eh, malah ngasih kerugian. Tapi sekarang udah tau dong, faktanya.

Biar nggak kegocek informasi yang keliru lagi kita bisa meningkatkan bacaanmu untuk menjaga ketepatan informasi. Jika ingin melatih ketekunan membaca, bisa ikutan Challenge Aksi Membaca Buku Cetak itu Menyenangkan. Yuk, ambil aksinya yang menarik dan edukatif!





Referensi:

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1664/mitos-fakta-imunisasi

https://primayahospital.com/anak/fakta-imunisasi-anak/

https://www.kompas.id/baca/humaniora/2022/11/29/penolakan-imunisasi-masih-dijumpai

https://soloraya.solopos.com/ratusan-warga-jatiyoso-dan-tawangmangu-karanganyar-tolak-imunisasi-polio-1842526

https://timesofindia.indiatimes.com/india/national-vaccination-day-2023-history-significance-and-celebrations/articleshow/98690230.cms

https://kesehatan.jogjakota.go.id/artikel/id/56#:~:text=Apakah%20sama%20antara%20imunisasi%20dan,(vaksinasi)%20ke%20dalam%20tubuh.



heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone