#ForABetterWorldID

Kehadiran AI dalam Pembuatan Puisi, Berkah atau Ancaman?

profile

campaign

Update

Hai, Changemakers!


Sebagai bagian dari generasi yang udah enggak asing sama teknologi, pastinya kamu pernah manfaatin Artificial Intelligence (AI) dong ya, untuk mengerjakan tugas kampus ataupun pekerjaan. Ditambah makin ke sini banyak juga yang pakai AI dalam proses kreatif menciptakan puisi. Loh, enggak bahaya, tah?


Iya, pembuatan puisi yang biasanya butuh observasi dan pendalaman batin, sekarang bisa diciptakan oleh AI yang ada di gawai kita masing-masing. Keren ya, meskipun membantu tapi dari sini mulai muncul kekhawatiran dari banyak kalangan kalau AI bakalan gantiin peran manusia terlebih di banyak karya kreatif termasuk puisi. Makanya, di Hari Puisi Sedunia ini, Champ mau bahas soal kehadiran AI dalam pembuatan puisi. Yuk, langsung aja kita bahas! ๐Ÿš€ย 


AI dan Industri Sastraย 


image

Sumber: Freepik/@frimufilmsย 


Beberapa tahun belakangan, kekhawatiran soal dampak AI terhadap pasar kerja jadi topik yang hangat dibicarakan, nih. Dalam praktiknya, industri kreatif merupakan salah satu bidang yang terpengaruh paling awal oleh penggunaan AI. Salah satu contohnya adalah industri sastra.ย 


Champ yakin kalau kamu tahu ada perangkat lunak AI yang mampu menghasilkan karya sastra, seperti puisi dan cerita pendek (cerpen) hanya dalam hitungan detik. Ya walaupun kualitas dan keaslian karya yang dihasilkan masih jadi bahan perdebatan, sih.


Hal yang Enggak Bisa Ditiru oleh AI


image

Sumber: Freepik/@pvproductionsย 


Sebagai sebuah mesin, AI beroperasi berdasarkan perintah atau big data yang dimasukkan oleh operator tentang suatu topik. Makin beragam data suatu topik yang dimasukkan, maka AI bakal makin lincah dalam menciptakan karya, termasuk puisi. Dengan menganalisis ratusan ribu puisi yang dihasilkan oleh manusia, AI dapat mencerna pola-pola dan gaya bahasa yang ada di dalamnya.


Meskipun AI dapat menghasilkan puisi yang strukturnya mirip dengan yang dibuat oleh manusia, tapi tetap aja ada kekurangannya. Dilansir dari Kumparan, berikut adalah beberapa hal yang enggak bisa ditiru oleh AI dalam membuat karya sastra:


  • Pemahaman konteks: Sastra itu biasanya kompleks dan dipenuhi dengan makna simbolik yang membutuhkan pemahaman mendalam.ย 

  • Kreativitas dan emosi: Salah satu hal utama yang membedakan karya sastra manusia adalah kreativitas dan kekayaan emosi yang disajikan dalam tulisan.ย 

  • Kurangnya intuisi dan penilaian estetika: Penilaian estetika dan kualitas karya sastra membutuhkan elemen subjektivitas yang sulit ditiru oleh AI.ย 

  • Minim inovasi: Walaupun AI dapat menghasilkan teks yang terbilang cukup bagus, ia masih belum mampu menghasilkan inovasi baru atau menghadirkan perspektif baru dalam sastra.


Bermitra denganย  AI dalam Pembuatan Puisi


image

Sumber: Freepik/@rawpixel.com


Menurut Dr. Sutejo, M.Hum., sastrawan yang juga dosen di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Ponorogo, Jatim, kehadiran AI di dunia sastra enggak bisa ditolak. Justru, AI bisa aja kita rangkul untuk membantu proses belajar seseorang saat akan masuk ke dunia sastra.


โ€œBagi saya, AI menjadi ancaman bagi mereka yang tidak mau belajar terus menerus. Mereka yang siap bodoh yang menganggap bahwa hasil AI yang terbaik,โ€ kata Sutejo, dikutip dari Antara.


Sepakat dengan Sutejo, Dr. Tengsoe Thahjono, M.Pd., penyair dan akademisi dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa) pun percaya bahwa mesin enggak akan bisa masuk ke dalam misteri terdalam manusia, yaitu jiwa. Keindahan yang dihasilkan oleh AI adalah rangkuman dari karya-karya kreatif manusia. Bagaimanapun kehadiran AI diniatkan untuk membantu berbagai pekerjaan manusia.


Wah, berarti kita harus menganggap kehadiran AI sebagai teman dalam proses kreatif membuat puisi, nih. Champ kebayang kalau lagi buntu mikirin ide dan dibantu oleh AI. Jadinya, bisa memperingan pekerjaan kita. Makin siap bekarya dengan AI, deh.


Selain itu, kamu juga bisa loh, membantu anak-anak di Jeneponto dalam membaca dan mendapatkan akses buku dengan baik. Caranya, ikut Challenge yang bertajuk Buka Jendela Dunia untuk Anak di Jeneponto. Challenge yang disponsori oleh Yayasan Dunia Lebih Baik ini nantinya akan dikonversi menjadi donasi sebesar Rp17 ribu. Yuk, ikut dan selesaikan sekarang juga!


heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone