#ForABetterWorldID

Berburu Takjil: Belum Seberapa Susahnya dibanding Berburu Air Bersih!

profile

campaign

Update

​Halo Changemakers!

Siapa yang suka berburu takjil, angkat tangan?! 🙌😆 Fenomena viralnya ‘war takjil’ di bulan Ramadhan ini emang seru banget. Walaupun saling berebut takjil, di baliknya ternyata ada nilai toleransi beragama yang bikin suasana jadi hangat. Tapi, beda ceritanya kalau yang harus diburu adalah air bersih.

Bukannya seru, mereka yang mengalami krisis air bersih, justru merasa capek dan harus ekstra sabar. Berbagai penyakit kulit dan diare mulai mereka rasakan karena mereka menggunakan air yang kurang layak pakai. Percaya nggak percaya, ini beneran terjadi di sekitar kita. Kamu bisa simak penjelasannya di bawah ini. 👇


“Bayar Mahal atau Pakai Air Kuning dan Berbau?”

image

Sumber: Air Kami

Warga Muara Baru, Jakarta Utara, mengalami krisis air bersih. Mereka cuma punya dua pilihan untuk mendapatkan air bersih yaitu harus membayar ratusan ribu per bulan atau menggunakan air dari sumur galian yang kuning dan berbau. Nggak sedikit dari mereka yang lebih memilih menggunakan air dari sumur galian. Walaupun air tersebut nggak layak pakai, mereka nggak punya pilihan lain karena keterbatasan ekonomi. 


“Kami Mulai Mengalami Penyakit Kulit.”


image

Sumber: CNN Indonesia

Sama seperti di Muara Baru, warga Kampung Susun Bayam, Jakarta, juga memilih untuk membuat sumur galian karena sulitnya akses air bersih. Karena air tersebut keruh, kotor, bau, dan terasa asin, warga melakukan penyaringan sederhana menggunakan bebatuan dan ijuk. Hasilnya lumayan membuat air menjadi nggak terasa asin lagi, tapi mereka juga nggak bisa menjamin apakah air tersebut layak dikonsumsi. Bahkan, banyak dari mereka yang sekarang mulai mengalami berbagai penyakit kulit. 


“Berebut dan Antri Air Bersih”


image

Sumber: CNN Indonesia 

Berbeda dengan warga Muara Baru dan Kampung Susun Bayam, warga Kali Baru, Jakarta Utara, sebenarnya udah disediakan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Tapi, air PDAM masih belum bisa tersalurkan ke masing-masing rumah. Mereka memerlukan bantuan dari mesin pompa air agar air bisa sampai ke rumah mereka. Bukan cuma itu, untuk mendapatkan akses air bersih, mereka juga harus ‘berebut’ dan ekstra sabar menunggu giliran. 


“70 persen sumber air minum tercemar tinja.”


image

Sumber: Air Kami

Kalau tadi Champ kondisi krisis air di beberapa daerah, sekarang Champ mau jelasin kondisi krisis air bersih secara umum di Indonesia. Menurut UNICEF Indonesia, hampir 70 persen dari 20 ribu sumber air minum rumah tangga di Indonesia ternyata udah tercemar limbah tinja. Hal ini juga yang menjadi penyebab utama kematian balita di Indonesia. 


Duh, ternyata kondisi air kita lagi nggak baik-baik aja ya, Changemakers. Karena krisis air bersih yang nggak kunjung mereda, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memprediksi Indonesia akan mengalami krisis air bersih di tahun 2045. 😢 


image

Sebenarnya apa  sih, yang bikin krisis air bersih ini terjadi?

1. Polusi Air: Limbah dan sampah dari aktivitas rumah tangga maupun industri yang terus meningkat. 

2. Over Populasi: Peningkatan jumlah penduduk membuat kebutuhan air bersih semakin meningkat, sedangkan sumber air bersih terus berkurang.

3. Boros Air: Masih banyak orang yang masih menggunakan air secara berlebihan baik untuk aktivitas sehari-hari di rumah, pertanian, perusahaan, sampai tempat rekreasi bertema air.

4. Eksploitasi Air Tanah: Penggunaan air berlebihan yang biasanya untuk kebutuhan gedung perkantoran, rumah sakit, pusat perbelanjaan, hotel, dan apartemen. 


Krisis air bersih merupakan masalah serius. Dampak yang akan kita rasakan kalau krisis air bersih dibiarkan juga nggak main-main. Kita  akan mengalami krisis kesehatan mulai dari penyakit diare, korela, disentri, polio, hingga penyakit kulit. Bukan cuma itu krisis air bersih juga membuat kondisi lingkungan memburuk, terancamnya kehidupan manusia, hewan, dan lingkungan. Serem banget, kan! 😖 

Berhubung tanggal 22 Maret diperingati sebagai Hari Air Sedunia, kita mulai kebiasaan baru untuk menjaga ketersediaan air bersih, yuk. Kamu juga nggak mau kan, kalau Indonesia tahun 2045 beneran jadi negara yang mengalami krisis air bersih? Makanya, mulai sekarang kamu bisa lakukan beberapa hal ini. 👇

1. Menghemat Air

Siapa yang kalau minum nggak habis, sisa airnya di buang? Duh, itu termasuk buang–buang air, tau. 🥺 Kamu bisa bayangin gimana sakit hatinya orang yang lagi mengalami krisis air bersih, melihat kamu yang punya akses air bersih cukup tapi malah seenaknya buang-buang air. Mulai sekarang, kamu bisa ubah kebiasaan itu dengan menghabiskan air minum yang ada di gelas atau botol kamu.

Selain itu, kamu juga bisa mulai dengan selalu mematikan kran air ketika nggak digunakan, menggunakan air bekas cucian beras untuk menyiram tanaman, mandi dan cuci tangan dengan air yang secukupnya, dan upaya menghemat air lainnya. 

2. Jangan Membuang Sampah ke Saluran Air

Buang sampah itu di tempat sampah, bukan di sungai atau di saluran air lainnya. Selain akan membuat banjir, membuang sampah ke saluran air juga bisa membuat air tercemar. 

3. Jaga Pohon yang Ada dan Tanam Pohon Baru

Kamu tau nggak? Pohon itu bisa menjadi tempat cadangan air, loh. Akar pohon berfungsi menyerap air di dalam tanah, jadi semakin banyak pohon, maka akan semakin banyak cadangan air yang tersimpan. Nah, tugas kamu adalah menjaga keberadaan pohon di sekitar kamu dan mulai menanam pohon baru untuk menambah tempat cadangan air di masa depan. 

4. Membuat Tempat Penampungan Hujan

Membuat tempat penampungan hujan juga bisa mulai kamu lakukan sebagai sumber air alternatif dan solusi untuk menambah ketersediaan air bersih dan mengurangi kondisi krisis air bersih. 


Itu dia beberapa upaya yang bisa kamu lakukan. Selain bisa meminimalisir krisis air bersih, beberapa upaya di atas juga ternyata bisa mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), loh. Caranya gampang, kamu bisa foto ketika lagi mencuci tangan sampai bersih dengan menggunakan air secukupnya dan membuang sampah pada tempatnya, lalu ikutan Challenge Ajak, Latih, serta Biasakan Pola Hidup Bersih dan Sehat dari Omah BungSep. Nantinya, aksi kamu akan dikonversi menjadi donasi Rp15 ribu yang disponsori oleh Yayasan Dunia Lebih Baik untuk mendukung SDGs. Yuk, langsung  aja ambil aksimu sekarang juga! 🚀


Sumber:

https://news.republika.co.id/berita/s7qrvv330/nasib-warga-di-kampung-susun-bayam-tak-diberi-akses-air-dan-listrik 

https://www.youtube.com/watch?v=jQoyAjpymkE 

https://airkami.id/bappenas-sebut-indonesia-krisis-air-bersih-tahun-2045/

https://sedekahair.org/penyebab-krisis-air-bersih-di-indonesia/

https://bpbd.bogorkab.go.id/upaya-apa-yang-dapat-dilakukan-untuk-mengurangi-krisis-air-bersih/ 


heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone