Hai, Changemakers!
Ada yang ikutan SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan prestasi)? Gimana hasil pengumumannya? Nggak sesuai harapan? Nggak masalah. Sedih boleh, tapi jangan sampai berkecil hati. Kegagalan yang ada, tak membuatmu berkurang sedikit pun.☺️
Di luar sana, banyak juga yang pernah mengalami penolakan di jalur prestasi. Mereka nggak berkecil hati. Mereka memilih buat bangkit, berjuang kembali menatap jalur lain yang bisa dilalui agar bisa berkuliah di perguruan tinggi negeri.
Seperti kisah yang dialami oleh Kia (bukan nama sebenarnya). Kia pernah mengalami kesedihan karena ditolak melalui jalur prestasi. Kesedihan Kia disebabkan oleh hasil pengumumannya yang nggak sesuai ekspektasi. Di awal, dirinya sangat optimis akan diterima di kampus pilihannya. Sayangnya, ekspektasinya nggak sesuai realita. Kia harus menghadapi kenyataan kalau dirinya nggak lolos di kampus impiannya.
Dua Kali Gagal, Tak Membuatnya Berhenti Berjuang
Hingga akhirnya, Kia berjuang untuk ikut SBMPTN (kini disebut SNBT dengan perubahan regulasi) di tahun 2018. Kia membeli buku materi SBMPTN dan sewa platform belajar online. Perjuangan yang dilakukannya berjalan nggak mulus karena belum lulus. Kia menyadari bahwa di tahun 2018 belum terlalu optimal dalam belajar karena masih belum memahami materinya secara sungguh-sungguh.
Dua kegagalan di tahun 2018, membuat Kia sedih, tapi tak membuatnya patah semangat. Di tahun 2019, Kia mencoba kembali mengikuti SBMPTN. Sayangnya, usaha Kia masih belum berbuah manis. Dirinya dinyatakan masih belum lulus. Kegagalan yang terjadi membuat Kia kembali bersedih.
Tak berhasil menapaki kaki di perguruan tinggi negeri, Kia memutuskan berkuliah di kampus swasta. Pilihan Kia untuk berkuliah di kampus swasta, tak bertahan lama. Dengan alasan yang tak bisa disebutkan, Kia memilih buat keluar.
Keputusan yang diambil, menjadikan Kia sempat dicemooh oleh tetangganya. Apakah cemooh yang diterima Kia membuatnya menyerah?
Nggak sama sekali!
Buah Manis dari Perjuangan
Justru, Kia kembali berjuang agar bisa berkuliah di kampus negeri. Kia mencoba lebih giat belajar dengan mengikuti lembaga bimbel yang ada di Pare selama 3 bulan. Di sana, Kia bertemu dengan teman-teman yang juga lagi berjuang dan konsisten belajar setiap hari.
Dan apa yang terjadi? Setelah penantian panjang dengan jalan terjal yang dihadapinya, akhirnya di tahun 2020, Kia bisa lulus SBMPTN.
Ada motivasi Kia yang membuatnya tak henti-hentinya berdiri, meski “dicambuk” oleh kegagalan dan cemoohan. Kia selalu teringat dengan pesan ibunya, untuk bisa bersekolah di jenjang yang tinggi. Menurut ibunya, orang yang punya ilmu memiliki kenikmatan.
Selain pesan ibunya, yang membuat Kia terus berjuang adalah kejadian saat SMP. Kia pernah direndahkan oleh gurunya sendiri, bahwa dirinya tak memiliki keseriusan dalam pendidikan. Kejadian tersebut yang membuat Kia bertekad untuk membuktikan jika dirinya mampu dalam pendidikan.
Berbesar Hati Menerima Hasil Pengumuman Jalur Prestasi
Beda Kia, beda cerita. Cerita kali ini datang dari pemuda asal Surabaya bernama Naima. Menurut Naima, jika nggak keterima di jalur prestasi, maka harus berbesar hati. Percaya jika bisa lulus di jalur lain.
Ada tiga hal utama yang dilakukan Naima saat mengikuti SBMPTN. Yakni, doanya kenceng, usahanya kenceng, dan pas pengumpulan di hari H, berserah diri dengan takdir.
Naima juga sering menggunakan sosmed untuk mencari teman yang ambis dan sama-sama berjuang untuk lolos di perguruan tinggi. Naima juga sering belajar bersama dengan teman-temannya untuk saling bertanya dan berdiskusi. “Itu sangat membantu banget,” tegasnya. Nggak lupa juga untuk sering mengikuti try out. Biar bisa mengukur kemampuan diri sendiri.
Lika-liku yang dihadapi Naima adalah saat melihat teman lainnya udah bisa materi X, misalnya. Nah, di sana Naima merasa iri dan sedih. Hanya saja, Naima mencoba untuk mengubahnya menjadi positif. Kalimat motivasinya: "kalau dia bisa, kenapa aku nggak?"
Di tengah perjuangannya, Naima pernah ada di posisi yang capek. Kalau udah capek, Naima mencoba mengingat kembali alasan di balik mimpi-mimpinya. Kalau diingat lagi, bisa menjadi penyemangat.
Sumber gambar: Liputan6.com
Ada satu motivasi yang paling memotivasi Naima untuk terus berjuang. Menurutnya, pengetahuan yang didapat di SMA saja udah sangat menyenangkan, apalagi ilmu yang akan didapat di universitas.
Jadi, buat kamu yang belum keterima di SNBP, jangan menyerah, ya. Kalau masih sedih, tumpahkan aja kesedihannya dulu. Tapi, jangan lama-lama. Di depan sana masih ada jalan yang masih bisa kamu lewati.
Yang harus kamu ingat, setiap insan punya hak untuk bermimpi. Sayangnya, di luar sana, masih banyak yang ragu untuk bermimpi karena kurangnya dukungan dan motivasi. Yuk, bantu mereka untuk berani bermimpi dengan mengikuti dan menyelesaikan Challenge Bagikan Perjalanan Mimpimu untuk Menginspirasi Mereka. Kamu bisa berbagi cerita tentang perjalanan mimpimu di Challenge tersebut.
Challenge yang selesai akan dikonversi menjadi donasi sebesar Rp24 ribu yang disponsori Yayasan Dunia Lebih Baik. Donasi digunakan untuk pelaksanaan Youth Mentoring Program di panti asuhan KH Mas Mansur, Malang yang meliputi beasiswa pendidikan, konsumsi operasional, kompensasi mentoring dan pemateri talkshow. Yuk, ikutan!