βHai, Changemakers!
Ada yang kangen ngobrol-ngobrol sama tim Campaign? Tenang, hari ini kangen kalian bakalan terobati, karena Champ udah datengin Kak Rayi buat sharing ceritanya tentang melukis. FYI, Kak Rayi ini jago banget melukis, loh. Karyanya keren-keren dan sukses bikin Champ terpesona. π Sebelum lebih jauh kepoin karya lukisnya, kita kepoin dulu yuk, kesibukan Kak Rayi belakangan ini.
Super sibuk tapi tetep slayπ
Di Campaign, Kak Rayi sebagai Recruitment & Employer Branding Officer. Secara garis besar, tanggung jawabnya ini memenuhi kebutuhan manpower di Campaign, mulai dari rekrutmen, seleksi, sampai proses onboarding.Β
Nggak cuma itu, di luar kerjaannya Kak Rayi juga masih punya kesibukan lain, π€«π yaitu melukis! karena menyukai kegiatan melukis, kadang Kak Rayi juga buka art commissions buat nambah uang jajan. Wah, lumayan nih, dari hobi bisa jadi cuan! π
Eh, masih belum selesai. Selain bekerja di Campaign dan buka art commissions, Kak Rayi belakangan ini juga lagi sibuk nyusun plan untuk mencoba belajar digital art dan jadi mentor beberapa students di internal maupun eksternal Campaign. Emang bener sih, Kak Rayi super sibuk dan produktif. Keren!
Oh iya, fun fact yang Champ baru tau dari Kak Rayi, ternyata selain melukis, main ke alam juga jadi kegiatan yang bikin Kak Rayi happy. Apalagi kalau trekking ke curug, camping, dan bengong sambil piknik. Duh, bengong juga bisa bikin happy ya, ternyata. Bener-bener definisi bahagianya sesederhana itu. π
Jiwa-jiwa seni turun dari Pakdhe
Dari kecil, Kak Rayi emang udah suka melukis. Kak Rayi juga cerita kalau pas masih kecil dulu, sering banget ke rumah Pakdhe, alias Paman. Nah, Pakdhe Kak Rayi ini emang bekerja sebagai full-time artist yang sering melukis menggunakan cat minyak dengan canvas-canvas besar. Nah, hasil lukisannya itu, di pajang di dinding-dinding rumahnya. Kak Rayi juga kasih foto rumah Pakdhe nya yang super estetik!Β
Nah, karena emang pada dasarnya Kak Rayi udah suka melukis, jadi pas ke rumah Pakdhe dan diajarin melukis, bukannya keberatan Kak Rayi justri kesenengan dan keterusan sampai sekarang.Β
βJadi memang dari kecil kalau kesana (rumah Pakdhe) diajarin gambar, dikenalin dengan tekstur, warna, konsistensi cat dan sebagainya. Sejak itu selalu deh nyoba-nyoba sendiri berbagai media lukis mulai dari jenis cat sampai jenis canvas atau kertas yang digunakan.β
Katanya melukis bisa bikin tenang, emang iya?
Ternyata alasan Kak Rayi sampai sekarang masih sering melukis, bukan karena hobi doang, loh. Menurut Kak Rayi, melukis itu bisa bikin tenang. Nggak cuma itu, katanya melukis juga bisa melatih kesabaran dan ketekunan dalam setiap prosesnya.Β
βPersonally aku merasa melukis itu βmenenangkanβ, karena aku bisa fokus ke satu hal dan menikmati tiap goresan kuas yang aku buat dengan macam-macam warna yang dihasilkan. Proses melukis itu juga sangat amat melatih kesabaran, ketekunan. Aku merasa banyak berkembang juga disitu. Belajar untuk mempercayai dan menikmati prosesnya, tidak buru-buru dalam mengambil kesimpulan.βΒ
Oh iya, ngomongin soal melukis, belum lengkap rasanya kalau kita nggak nanyain pelukis favoritnya. Nah, Kak Rayi bilang, kalau pelukis lama, Kak Rayi suka dengan karya-karyanya Basuki Abdullah yang realis portrait yang kebetulan Kak Rayi juga kebanyakan melukis portrait. Menurutnya, karya Basuki Abdullah ini juga selalu berhasil membuat lukisan mimik wajah dengan segala ekspresi.Β
Kalau pelukis saat ini, Kak Rayi suka Adriel Arizon yang sering bikin Kak Rayi terkagum-kagum dengan karya cat air nya yang terlihat sangat contrast, smooth, dan punya karakter yang unik. Selain itu, Kak Rayi juga suka pelukis asal Jepang, Reina Yamada, yang karya lukisan portrait realis dengan cat airnya selalu dijadikan referensi untuk Kak Rayi belajar.Β
Lukisan favorit Kak Rayi
Dari berbagai karya lukisan yang udah dibuat, ada satu yang jadi favoritnya Kak Rayi. βFavorit karena selama melukis ini kondisi sangat bosan karena pandemi dirumah aja, dengan perasaan itu aku jadi lebih berani tanpa mikir banyak menggunakan kombinasi warna yang menurutku belum pernah aku coba gabungkan sebelumnya. Dan, dengan fakta aku jarang banget gambar landscape, lukisan ini surprisingly dapat pujian dari beberapa senior yang kuliah jurusan seni.β Wadidaw, asli emang keren banget lukisan Kak Rayi ini! π«
Karya Seni jadi Donasi
Sebelumnya Champ udah ceritain kalau Kak Rayi emang buka art commissions. Nah, selain buat uang jajan tambahan, penghasilan dari karyanya ini juga sengaja Kak Rayi kumpulin buat donasi, loh.Β
βBeberapa karyaku sudah diperjualbelikan walaupun karya berdasarkan request (commissions) mostly. Dan puji Tuhan juga di tahun 2023 kemarin berhasil mewujudkan mimpi ku yaitu hasil dari art commissions bisa aku donasikan ke sekolah pesisir di Aceh walaupun jumlahnya belum terlalu besar tapi ini adalah salah satu keinginan aku sejak pertama kali menjual karya-ku di 2018.βΒ
Buat kamu yang pengen bisa melukis juga, Kak Rayi udah bisikin Champ tips, nih. Katanya explore aja media sebanyak-banyaknya. Coba hal-hal yang belum pernah kamu coba, jangan terlalu mikir dan takut dinilai jelek. Intinya, melukislah sesuai dengan apa yang kamu inginkan dan sesuai dengan diri kamu sendiri.Β
Obrolan kali ini selain nambah pengetahuan tentang seni lukis, mata Champ jadi seger banget liat lukisan Kak Rayi yang super cantik! π Abis ini, Champ mau OTW beli peralatan melukis, ah. Ada yang mau melukis bareng Champ? π¨
Tapi sebelum Champ beli perlengkapan lukis, ada versi dunia lebih baik dari Kak Rayi, nih. Katanyaβ¦Β
βDunia akan lebih baik kalau kita satu sama lain bisa saling menghargai dan memaknai karya orang lain apapun itu bentuknya. Dunia digital dan kemajuan teknologi menurutku jadi tantangan tersendiri untuk para seniman karena mudahnya orang lain mengambil informasi hingga memanipulasi karya orang lain. Harapannya juga semakin banyak juga pelukis-pelukis lokal yang dihargai oleh negara sendiri, sih. Banyak banget seniman di daerah-daerah yang menurutku karyanya juga harusnya bisa ada di galeri atau museum.β
Saling menghargai satu sama lain itu emang penting banget. Setuju sama Kak Rayi. Bukan cuma soal karya seni, tapi dalam semua aspek kehidupan, termasuk tentang keyakinan. Nah, untuk melatih sikap menghargai satu sama lain, Champ mau ajak kamu untuk ikut ambil aksi di Challenge Kenalan Sama Penghayat Yuk dari Nur Fitri Handayani. Nantinya aksi kamu akan dikonversi menjadi donasi Rp20 ribu yang disponsori oleh Search for Common Ground, Indika Foundation dan Yayasan Dunia Lebih Baik untuk pembiayaan logistik pengembangan media pemberdayaan pemuda-pemudi Penghayat Kepercayaan. Yuk, ambil aksimu sekarang juga!Β