Hai, Changemakers!
Siapa yang udah nungguin Champ ngobrol-ngobrol sama tim Campaign lagi? Tenang aja, soalnya hari ini Champ berkesempatan buat ngobrol sama Kak Amanda, Program Intern Batch 33 untuk sharing cerita tentang hobinya, yaitu bermusik. FYI, Kak Amanda saat ini merupakan anggota Band Para Pencari Rempah, loh! Penasaran sama awal mula Kak Amanda suka bermusik sampai sekarang punya band? Kepoin di bawah ini, yuk!
Semester Akhir tapi Tetap Produktif

Emang bisa semester akhir tapi tetep produktif melakukan kegiatan lain? Bisa banget dong! Selain sibuk sebagai mahasiswa semester akhir jurusan Sastra Belanda di Universitas Indonesia (UI) dan jadi Program Intern di Campaign, Kak Amanda juga saat ini bekerja sebagai Assistant Gallery di Museum Macan. Nggak hanya itu, Kak Amanda juga lagi sibuk untuk mempersiapkan single atau lagu baru yang akan dirilis bersama teman-teman band-nya yaitu Band Para Pencari Rempah! 🤩 Wah, meskipun lagi sibuk bergelut dengan semester akhir tapi Kak Amanda tetep produktif, ya!
Suka Musik karena Bruno Mars

Katanya, Kak Amanda udah main musik sejak SMP, loh! Fun fact-nya rasa suka Kak Amanda terhadap musik itu diawali dari dicekokin lagu Bruno Mars dari kecil😱. Iya, jadi Kak Amanda suka sama lagu Bruno Mars yang judulnya “Count On Me”, lagu itu yang akhirnya bikin Kak Amanda jadi bisa gitar. Setelah masuk SMA, Kak Amanda lanjut main musik dan punya band yang mostly mainin lagu-lagu teater. Nah, di kuliah Kak Amanda join band yang namanya Para Pencari Rempah dan posisinya sebagai drummer. Kata Kak Amanda, awalnya dia ngajuin buat main kahon, tapi karena yang dibutuhkan drummer jadinya mau nggak mau Kak Amanda belajar drum dan akhirnya bisa karena dipaksa oleh keadaan. Wah, menarik ya, berawal dari lagu kesukaan sampai bisa main beberapa alat musik.
Berawal dari Ngisi Acara Ospek sampai Diundang Kedubes Belanda!

Setelah di spill dikit soal band-nya Kak Amanda, jadi makin penasaran nggak sih, sama awal mula band-nya terbentuk? Jadi, Champ tau dari cerita Kak Amanda kalau band-nya yang bernama Band Para Pencari Rempah ini, awalnya berawal dari Kak Amanda yang diajak temannya untuk mengisi acara penutupan Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek) di kampusnya. Nah, ternyata band Kak Amanda ini mendapat respons yang cukup baik sehingga setelah itu band-nya dapet undangan di acara lain. Menariknya lagi, Band Para Pencari Rempah ini pernah diundang oleh Kedutaan Besar (Kedubes) Belanda buat manggung di acara-acaranya mereka. Keren banget!👏🏻
Lebih lanjut, Kak Amanda juga sharing pengalaman memorable-nya selama manggung nih, Changemakers! Jadi, pengalaman manggung yang paling berkesan buat Kak Amanda itu ketika band-nya diundang ke acara Pasar Belanda yang diadain sama Kedutaan Besar Belanda. Pengalaman ini menjadi memorable karena Band Para Pencari Rempah saat itu kembali diundang manggung lagi setelah 6 bulan nggak ada aktivitas apa-apa. Nah, setelah Band Para Pencari Rempah tampil di Pasar Belanda, undangan-undangan untuk Band Para Pencari Rempah manggung mulai berdatangan. Dari sinilah, Band Para Pencari Rempah mulai dikenal oleh banyak orang. Wah, Champ ikut terharu pas denger ceritanya🥹. Semoga setelah ini Band Para Pencari Rempah makin dikenal luas, ya!!!
Musik Jadul Harus Mendunia

Kak Amanda juga cerita tentang lagu-lagu yang selalu Band Para Pencari Rempah tampilin ketika manggung. Kata Kak Amanda, Band Para Pencari Rempah biasanya nampilin lagu-lagu Belanda, lagu-lagu keroncongan, jazz, dan lagu-lagu Indonesia jadul. Kalo kamu pernah denger lagu Nurlela karya Bing Slamet, nah kira-kira tipe lagu seperti itu yang selalu ditampilkan saat mereka manggung.
Ngomong-ngomong soal bawain lagu jadul, Kak Amanda juga bilang kalau hal ini jadi tantangan buat Band mereka. Kenapa tuh Champ? Dari cerita Kak Amanda, hal tersebut karena genre yang dibawakan oleh Band Para Pencari Repah ini cukup jarang disukai banyak orang, jadi panggung mereka pun cukup terbatas. Selain itu, karena katanya zaman sekarang lebih banyak yang memilih untuk mengundang band yang membawakan lagu-lagu dari band indie. Eits, tapi hal tersebut nggak menjadikan Kak Amanda dan temen-temen band-nya untuk banting setir genre, kok! Karena kalo kata Kak Amanda, sih musisi Indonesia harusnya lebih berani untuk eksplorasi genre di luar zona nyaman agar musik Indonesia pun makin banyak, luas, dan bisa menoreh nama di kancah Internasional.
Para Pencari Rempah mau rilis lagu???

Selain membawakan lagu-lagu Indonesia jadul, ternyata Para Pencari Rempah juga punya lagu original mereka sendiri, loh! Meskipun belum ada di platform manapun, tapi kabarnya sebentar lagi single perdana dari Band Para Pencari Rempah akan segera rilis! Kak Amanda cerita kalau sekarang lagunya lagi proses mixing sama lagi buat konsep photoshoot untuk cover single-nya. FYI, lagu yang akan rilis ini dibuat bersama-sama oleh Band Pencari Rempah, ada yang nge-compose note, nada, ngisi adlibs, bahkan Kak Amanda sendiri juga yang bantu untuk bikin lirik lagunya. Karena single-nya akan rilis sebentar lagi, Kak Amanda pun berharap orang-orang bisa menikmati lagunya dan mendapatkan pesan yang akan Para Pencari Rempah sampaikan. Wah, Champ jadi nggak sabar pengen denger lagunya, deh!
Dunia Lebih Baik Menurut Kak Amanda
Last but not least, Kak Amanda juga sharing terkait dunia yang lebih baik baginya. Menurut kak Amanda, dunia yang lebih baik itu dunia di mana orang-orang bisa ngapain aja, bukan bebas ngelakuin hal yang negatif, tapi mereka bisa ngambil pilihan mereka sendiri, melakukan hal-hal positif yang menyenangkan hati mereka tanpa ada judge dari orang-orang lain.
“Kalo kita liat di sosmed kan banyak hal yang diributin kan kaya hal kecil pilihan orang, semua diributin, maksudnya jika di dunia hal itu nggak ada, aku rasa orang-orang akan lebih bahagia dan kualitas hidupnya pun akan lebih membaik karena nggak stress gitu ya,”
Champ setuju banget sama Kak Amanda! Dunia bisa lebih baik lagi kalau semua orang saling menghargai apa yang mereka suka dan percaya tanpa mendapat judge dari orang lain. Siapa yang setuju juga sama Kak Amanda dan Champ? Kalo kamu setuju, kamu bisa mewujudkan hal tersebut dengan mengikuti Challenge Kenalan Sama Penghayat Yuk dari Nur Fitri Handayani. Nantinya, aksi kamu akan dikonversi menjadi donasi Rp20 ribu yang disponsori oleh Search for Common Ground, Indika Foundation, dan Yayasan Dunia Lebih Baik untuk pembiayaan logistik pengembangan media pemberdayaan pemuda-pemudi Penghayat Kepercayaan. Yuk, ambil dan selesaikan Challenge-nya sekarang juga!