#ForABetterWorldID

9 dari 10 Transpuan di Indonesia Masih Berjuang untuk Diterima, Kepoin Kisah Mereka Yuk!

profile

campaign

Update

​Hai, Changemakers!

Main tebak-tebakan, yuk. Mereka ada di tengah masyarakat, tetapi kehadiran mereka nggak diterima.. Siapakah mereka? Masih banyak kelompok marjinal yang belum tersentuh, sebut saja kelompok agama minoritas, taman-teman disabilitas, LGBTIQA+, bahkan kelompok transpuan.Β 

Hmm, transpuan? Mereka siapa, ya? β€œKok aku nggak pernah lihat mereka di ruang publik? Aku nggak pernah punya temen transpuan di kantor.. Daripada bertanya-tanya, kita langsung aja ngobrol sama salah satu aktivis keren yang memperjuangkan hak mereka, yuk! Let's go! πŸ›΅

Champ: Halo, boleh perkenalkan diri dan certain kesibukannya akhir-akhir ini ngapain aja?

image

Kak Arisdo: Halo, Champ! Kenalin aku Arisdo Gonzalez. Buat sekarang, aku lagi fokus ke dua organisasi. Ada Yayasan Pesona Bumi Pasundan, organisasi penanggulangan HIV dan advokasi HAM di Kota Bogor dan Sukabumi, dan organisasi Pelangi Nusantara, organisasi advokasi LGBTIQA+. Overall, kegiatan aku sekarang masih fokus bergerak di komunitas lapangan.Β 

Champ: Wah, menarik banget, ya! Champ abis nge-stalk Kak Arisdo juga, emang ternyata Kak Arisdo udah punya konsen terhadap isu-isu yang berhubungan dengan kelompok marjinal, terutama transpuan. Kalau dari realita sekarang, pandangan Kak Arisdo sendiri terhadap kualitas hidup dan nasib para transpuan di Indonesia ini gimana, sih?

Kak Arisdo: Berangkat dari setiap kegiatan yang Kak Arisdo ikuti di sekitar kelompok marjinal, memang temen-temen transpuan di masyarakat ini lebih rentan mengalami diskriminasi. Kalau misalnya mau disandingkan, setidaknya kelompok LGBT masih bisa pakai topeng hetero buat masuk ke masyarakat (walaupun ini juga jadi struggle mereka tentunya). Tapi, temen-temen transpuan punya tantangan berbeda. Mereka nggak bisa menutupi identitasnya. Lapangan pekerjaan dan akses-akses lainnya pun jadi susah banget buat dijangkau mereka. Apalagi penderitaan mereka nggak sampai di usia muda saja, saat mereka lansia pun tambah kesulitan.Β 

Champ: Wah, ibaratnya, udah teralienasi dari masyarakat, mau bertahan hidup aja susah ya! Sekarang, Kak Arisdo dan Campaign udah meluncurkan Challenge Kasihku kini untukmu: #BantuTranspuanLansia. Kalau boleh tahu, apa yang melatarbelakangi Kak Arisdo meluncurkan Challenge tersebut?

Kak Arisdo: Aku selalu tergelitik untuk melakukan random act of kindness. Nah, kemarin di hari aksi kebaikan, aku berkesempatan buat konten yang isinya membawa seorang transpuan lansia untuk bebas berbelanja di supermarket kecil selama 2 menit. Selama bikin konten itu, rasanya adem banget! Happy aja gitu liat hal kecil yang aku lakuin ternyata semenyenangkan itu buat mereka. Maka dari itu, aku mau coba perbanyak bikin konten yang bisa menyebar kasih buat mereka lewat Challenge ini.Β 

Champ: Seru bangett! Konsepnya fun, edukatif, tapi tetep bisa meningkatkan awareness tentang isu gender yang masih dianggap tabu ini, ya! Menurut Kak Arisdo sendiri, kenapa sih, isu ini perlu diupayakan terus?


image

Kak Arisdo: Isu ini penting supaya masyarakat bisa mengenal warna yang lebih di luas. Dan, ternyata, warna-warna yang beragam ini tidak begitu diterima di masyarakat, mereka masih punya banyak tantangan dan butuh bantuan kita. Dengan menyadari keberadaan kelompok transpuan yang rentan, masyarakat bisa melihat bagaimana menjadi transpuan benar-benar sulit untuk mendapat keadilan. Isu ini diperlukan supaya masyarakat tahu ada kelompok yang bergumul hebat di dunia ini.

Champ: Isu ini bener-bener penting banget ya untuk disuarakan oleh kita. Untuk mendapat hak hidup aja, mereka harus susah payah. Dari pengalaman Kak Arisdo, selain isu lapangan kerja, apa saja bentuk kesejahteraan subjektif yang masih dialami kelompok transpuan lansia ini?

Kak Arisdo: Bener banget. Bukan cuma soal ekonomi dan hak asasi saja, bahkan kesejahteraan keluarga mereka jadi satu β€˜penyakit’ lainnya yang mereka alami. Sangat sulit untuk punya keluarga harmonis. Di keluarga saja, mereka jarang mau diterima dan dibuang ke masyarakat. Selain itu, masalah keamanan. Nggak jarang, loh, mereka mendapat kekerasan fisik maupun verbal dari masyarakat. Dan, tentunya kesehatan. Yang bikin aku sedih adalah ternyata mereka nggak bisa klaim BPJS untuk kematian. Cerita-cerita mereka bikin aku sadar kalau akses mereka benar-benar kronis.

Champ: Lalu, apa goals yang ingin dicapai dan apa harapan yang ingin Kak Arisdo lihat dari para pendukung Challenge Kasihku kini untukmu: #BantuTranspuanLansia?

Kak Arisdo: Dari tiga aksi yang ada, aku berharap teman-teman yang ikut Challenge ini bisa menciptakan lingkungan yang inklusif bagi keberagaman. Oh iya, yang perlu digarisbawahi, Challenge ini bukan untuk memunculkan kisah sedih dari kelompok transpuan, tapi mau menunjukkan sisi kebahagiaan dari transpuan.Β 


image

Champ: Semoga goals dan harapan Kak Arisdo bisa tercapai melalui Challenge ini, ya! Nah, nanti Challenge ini akan dikonversi menjadi sejumlah donasi. Kira-kira donasinya akan digunakan untuk apa saja?

Kak Arisdo: Rencananya donasi dari Challenge ini akan aku gunakan untuk mengajak 8-10 transpuan lansia ke supermarket untuk bisa berbelanja bebas lagi. Karena aku mau mengajak para pendukung Challenge ini membantu kelompok transpuan bukan lewat uang, tapi dengan mengenal kisah jati diri teman-teman transpuan lansia.Β 

Champ: Wah, dengan begitu semoga teman-teman transpuan juga bisa mendapat exposure positif dari masyarakat, ya! Nggak terasa ngobrol-ngobrol bareng Kak Arisdo udah mau kelar, nih. Champ dan Changemakers jadi tau banyak pengetahuan baru. Semoga nanti kita berkesempatan ngobrol bareng lagi ya, Kak! Tapi, sebelum ngobrolnya udahan, Champ mau tau dong, menurut Kak Arisdo, dunia yang lebih baik itu seperti apa?

Kak Arisdo: Simpel, dong. Menurut aku, dunia yang lebih baik itu dimulai dari ketika seseorang bisa sekedar hidup damai. Dalam konteks ini, dunia yang lebih baik harus bisa menciptakan iklim hidup damai bagi orang, terlepas dari keberagaman yang dia punya (entah itu orientasi seksual, agama, suku, ras, dan gender). Pokoknya, yang paling penting itu manusia bisa menjadi diri sendiri seutuhnya! πŸ€—

Nah, sekarang kamu lebih dekat dengan kelompok transpuan lansia ini, kan? Jadi, mulai sekarang kita nggak boleh bersikap intoleran, ya. Karena sejatinya, setiap manusia, dengan beragam identitas uniknya, berhak untuk dicintai.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk ambil aksi di Challenge Kasihku kini untukmu: #BantuTranspuanLansia dari Kak Arisdo Gonzalez. Aksi kamu akan dikonversi menjadi donasi Rp20 ribu yang disponsori oleh Search for Common Ground, Indika Foundation, dan Yayasan Dunia Lebih Baik untuk pembiayaan bantuan finansial teman-teman transpuan lansia, baik untuk kebutuhan sehari-hari mereka maupun kebutuhan lainnya. Dari gelap ke terang, ayo kita bersama-sama wujudkan ruang aman untuk kehidupan para transpuan di sekeliling kita! πŸš€


heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone