Hai, Changemakers!
Akhirnya konten ngobrol-ngobrol sama Tim Campaign balik lagi buat nemenin weekend kamu, nih! Tebak kali ini Champ ngobrol sama siapa? Clue-nya adalah seseorang yang pernah dapet pendanaan Rp140 Juta dari Google dan Dikti! Hayooo…siapa bisa tebak???🤔🤔
Dari clue-nya aja udah keren banget, ya. Hmmm kalau kamu belum bisa nebak, tenang aja! Soalnya, Champ udah nggak sabar mau spill, nih. Jadi, kali ini Champ berkesempatan buat ngobrol sama Kak Ahmad Fajruddin Syauqi dari Android Developer Intern. Nah, di sesi ngobrol ini, Kak Syauqi sharing-sharing seputar pengalamannya menjadi software developer dan juga berbagi cerita soal project yang pernah Kak Syauqi kerjain. Makin penasaran kan, sama cerita Kak Syauqi? Yuk, kepoin di bawah ini!
Lebih Dekat Mengenal Kak Syauqi

Buat yang belum tahu, selain jadi Android Developer Intern di Campaign, Kak Syauqi saat ini sedang berkuliah di Universitas Negeri Malang dan sedang sibuk untuk membangun startup yang bergerak di industri herbal.
Jadi Software Developer karena Antusias dengan Hal Berbau Teknologi
Sebagai permulaan, pasti pada kepo dong sama awal mulanya Kak Syauqi berkecimpung di bidang software developer? Katanya, hal tersebut berawal dari keantusiasan Kak Syauqi sama hal-hal yang berbau teknologi. Lewat keantusiasannya ini, Kak Syauqi udah belajar programming dari kelas 10 SMA, loh! Nah, karena ngerasa cocok sama apa yang Kak Syauqi lakuin, akhirnya Kak Syauqi pun mulai ikutan lomba-lomba informatika, seperti OSN, robotik, dan sejenisnya. Hal itu juga yang bikin Kak Syauqi ambil jurusan informatika dan memulai kariernya sebagai software developer. Wahhh, keren banget ya, Changemakers!
Project Paling Berkesan: Dapet Pendanaan Rp140 Juta dari Google dan Dikti!

Sebagai software developer, tentunya banyak banget project yang udah pernah Kak Syauqi kerjain. Tapi, ada satu nih, project yang paling berkesan banget buat Kak Syauqi, yaitu ketika membuat platform yang bernama Herbify. Kak Syauqi cerita bahwa saat mengerjakan project ini, Ia terjun langsung untuk mengamati kondisi industri herbal dan masalah yang ada di dalamnya. Wah, menarik banget ya bisa ngerjain project sekaligus terjun langsung ke lapangan!
Eits, bentar dulu. Ternyata, project ini juga yang berhasil bikin Kak Syauqi dan timnya mendapatkan pendanaan dari Google dan Dikti (Kemendikbud) sebesar Rp140 Juta, loh! Hal ini tentunya menjadi pencapaian terbesar Kak Syauqi sebagai software developer. Wiiih, mantap! Tepuk tangan dulu buat Kak Syauqi. 👏👏👏
Mengenal Lebih Dekat Platform Herbify

Nah, karena sebelumnya udah di mention, pasti banyak yang penasaran kan, sama platform Herbify yang dibuat oleh Kak Syauqi? Jadi, Herbify ini bermula dari capstone project yang digagas oleh Bangkit Academy, Changemakers! Hadirnya Herbify ini dimulai dari terbentuknya tim berisikan 6 orang dari 4 kampus berbeda yang ada di Kota Malang. Mereka berusaha mengangkat topik Human Healthcare sebagai base project-nya yang kemudian lahirlah Herbify.
Kak Syauqi juga cerita nih, alasan kenapa dia dan timnya mengambil tema tersebut. Katanya, hal tersebut dipilih karena praktek digitalisasi pelayanan kesehatan konvensional sudah umum digunakan, sehingga Kak Syauqi dan tim mengambil sudut berbeda untuk diterapkan pada project-nya, yaitu industri pengobatan herbal. Selain itu, platform ini juga menyediakan solusi-solusi terkait permasalahan pengobatan herbal yang masih belum ramai orang ketahui.
“Solusi yg kami tawarkan adalah konsultasi pengobatan holistik kepada dokter bersertifikasi herbal, katalog ensiklopedia herbal terverifikasi disertai penggunaan AI sebagai alat deteksi tanaman, serta penyediaan produk herbal terstandar untuk mengurangi beredarnya produk herbal yang tak layak konsumsi.” Jelas Kak Syauqi.
Wah, menarik banget, ya! Setelah tahu platform Herbify, Champ jadi langsung otw download aplikasinya deh!🤩
First Timer tapi tetep slay…

Dalam sebuah kesuksesan pasti akan selalu ada lika-liku yang menemani. Sama halnya kayak Kak Syauqi saat mengerjakan project-nya nih, Changemakers! Ketika mengerjakan project Herbify, Kak Syauqi cerita kalau pastinya ada banget hambatan dan tantangan yang dialaminya. Apalagi, dalam project Herbify ini Kak Syauqi merupakan first timer yang masuk ke dunia startup dan punya 0 knowledge tentang bisnis.
“Jadi pasti hambatan terbesar adalah bagaimana menyusun sebuah product yang business viable, dan pasti dibutuhkan oleh konsumen.”
Tapi setiap hambatan pasti ada solusi untuk menyelesaikannya, kan? Yes, dalam hal ini untungnya Kak Syauqi dan tim didampingi oleh mentor yang memang expert di bidang bisnis, sehingga pelan tapi pasti Kak Syauqi dan timnya berusaha untuk mempelajari hal yang perlu disiapkan untuk menyukseskan berjalannya project ini.
Hmmm, lalu apa, ya harapan Kak Syauqi ke depannya untuk Herbify?
“Harapan saya Herbify bisa bantu menaikkan kembali industri herbal di Indonesia. Mengingat kita adalah rumah dari 70% herbal di dunia, udah sejatinya kita yang menguasai pasar herbal dunia yang saat ini sedang dipegang oleh cina. Toh herbal juga kan yang dulu bikin para penjajah jatuh cinta sama negara kita?”
Wih, mantap banget memang Kak Syauqi ini. Champ bantu doa deh, semoga harapan Kak Syauqi bisa terwujud dan Herbify bisa makin terkenal hingga kancah internasional, ya!

Selain project-project yang udah dikerjain, ternyata Kak Syauqi juga pengen banget buat bikin project yang bisa ngasih impact langsung untuk pendidikan. Hal itu karena semua keluarga Kak Syauqi punya background pendidikan sehingga ia pun punya interest tinggi tentang isu-isu pendidikan, khususnya yang ada di Indonesia.
“Aku pengen bikin sebuah platform yang bisa ningkatin kualitas pendidikan, entah untuk siswa, guru, dosen, atau apapun yang menyangkut isu pendidikan.”
Yuk, kita doain sama-sama, semoga keinginan keren Kak Syauqi bisa tercapai dan kualitas pendidikan Indonesia pun bisa meningkat dengan project yang ingin dilakukan Kak Syauqi di masa depan. 🤩🚀
Dunia Lebih Baik Menurut Kak Syauqi
Wah, nggak kerasa ngobrol-ngobrol Champ sama Kak Syauqi udah mau selesai, nih. Eits, tapi sebelum itu, Kak Syauqi juga ngasih pendapatnya nih, soal dunia yang lebih baik. Menurut Kak Syauqi, dunia yang lebih baik itu adalah tempat di mana setiap individu bisa dihargai sepenuhnya dan ketika semua yang sekarang cuma jadi harapan, bisa menjadi kenyataan. Terakhir, dunia akan jauh lebih baik lagi ketika semua orang bisa merasakan senyum bahagia.
Gimana nih, Changemakers? Seru banget kan cerita pengalamannya, Kak Syauqi! Buat kamu yang pengen jadi bagian dari Tim Campaign dan ngobrol-ngobrol sama Champ selanjutnya, kamu bisa banget buat kunjungi https://campaign.com/career agar kamu bisa bergabung dan menjadi bagian dari orang-orang keren selanjutnya. Champ tunggu di Campaign, ya!
Anyway, sambil menikmati weekend, jangan lupa juga untuk take Challenge Peduli Kesehatan Mata Indonesia. Dengan mengikuti Challenge ini, kamu sudah berhasil membuka donasi sebesar Rp25 Ribu yang disponsori oleh Yayasan Dunia Lebih Baik, IshK Tolaram, dan A New Vision. Nantinya, donasi akan digunakan untuk pemeriksaan mata dan bantuan kacamata untuk yang membutuhkan. Yuk, ambil Challenge-nya dan selesaikan sekarang juga!