Hai, Changemakers!
Perawat adalah salah satu orang yang pasti akan kamu temui jika berada di klinik atau rumah sakit. Menjadi seorang perawat tentunya nggak mudah, karena pekerjaan ini panggilan jiwa. Butuh kesabaran, ketulusan, dan pengabdian sepenuh hati dalam merawat pasien.
Duh, kenapa ya, Champ mendadak bahas perawat? Soalnya hari ini tanggal 12 Mei 2024 diperingati sebagai Hari Perawat Internasional. Champ juga ingin merayakannya dengan kembali mengenang beberapa aksi heroik perawat di berbagai belahan dunia. Yuk, langsung aja kepoin informasi di bawah ini!
1. Perawat di Bekasi Tolong Warga yang Kecelakaan
Sumber: Kolase Instagram @folkshitt
Beberapa waktu lalu, viral sebuah video yang menunjukkan aksi heroik seorang perawat perempuan di Bekasi yang menolong warga. Diketahui, dia baru pulang dari bertugas dan nggak sengaja melihat sejumlah warga yang mengalami kecelakaan.
Dalam video yang tersebar di media sosial, terlihat beberapa warga tengah mengalami kecelakaan di sekitar jalan layang Summarecon, Kota Bekasi, Jawa Barat. Perawat tersebut memberikan pertolongan pertama dan membersihkan luka-luka para korban kecelakaan. Nggak cukup sampai di sana, dia bersama timnya membawa para korban yang mengalami kecelakaan parah dengan mobil dinasnya.
Dikutip dari Tribunjabar.id, sang perawat yang pada akhirnya diketahui bernama Elisabeth Debora itu bertugas sebagai Public Safety Center (PSC). Selama bekerja sebagai perawat PSC, dia mengaku banyak mendapatkan pelajaran hidup. Elisabeth Debora menjadi lebih bersyukur karena dapat memberikan pertolongan kepada masyarakat yang membutuhkan. Wah, Champ kagum baget nih sama ketulusan Elisabeth Debora dalam menjalani pekerjaannya sebagai perawat.
2. Perawat di Turki Pertaruhkan Nyawa Melindungi Bayi saat Gempa
Sumber: New York Post
Dilansir dari New York Post, kamera keamanan menangkap video dramatis dari staf rumah sakit di Gaziantep, Turki, yang bergegas menyelamatkan bayi yang baru lahir, anak-anak, dan orang lain saat terjadi gempa bumi pada 2023 silam.
Rekaman video yang dibagikan oleh Menteri Kesehatan Turki Dr. Fahrettin Koca, menunjukkan dua perawat bergegas memegang inkubator untuk mencegahnya terjungkal atau tergelincir di lantai. Bagian kedua dari video tersebut menunjukkan staf rumah sakit berlari melalui lorong-lorong rumah sakit untuk mengevakuasi anak-anak dan orang-orang lain dari gedung.
“Teman-teman kami di Rumah Sakit Gaziantep Inayet Topcuoglu menyelamatkan anak-anak kami yang sakit dengan mengorbankan nyawa mereka selama gempa bumi,” cuit Koca. “Ada banyak contoh seperti ini di rumah sakit lain juga. Orang-orang kami yang mulai berlari ke provinsi-provinsi yang terkena gempa pada saat pertama kali terjadi juga melakukan hal yang sama.”
3. Seorang Perawat Selamatkan 3 Bayi dari Ledakan di Lebanon
Sumber: CNN
Seorang perawat di Beirut, Libanon, berhasil menyelamatkan tiga bayi dari dampak ledakan dahsyat yang terjadi pada Selasa (4/8/2020). Dilansir dari CNN, kisah itu disampaikan oleh seorang pewarta foto di Beirut, Bilal Jawich, setelah ledakan terjadi. Jawich yang tinggal di pinggiran Beirut langsung bergegas menuju lokasi kejadian.
Apa yang dia lihat di sana sungguh luar biasa. “Saya takjub ketika melihat perawat menggendong tiga bayi yang baru lahir,” kata Jawich. “Saya melihat ketenangan perawat tersebut, yang kontras dengan suasana di sekitarnya yang hanya berjarak satu meter.” Ada beberapa orang yang meninggal dan terluka tergeletak di dekatnya.
Perawat tersebut mengatakan kepadanya bahwa pada malam harinya dia berada di ruang bersalin ketika ledakan terjadi. Dia mengaku pingsan dan ketika dia sadar, dia menemukan dirinya sedang menggendong tiga anak ini.
George Saad, manajer kesiapsiagaan darurat dan bencana untuk rumah sakit tersebut mengatakan kepada CNN bahwa 12 pasien, dua pengunjung, dan empat perawat tewas dalam insiden kemarin, sementara dua orang masih dalam kondisi kritis. Sekitar 80% dari rumah sakit telah rusak, bersama dengan 50% peralatannya.
4. Perawat Palestina yang Ditembak Mati Israel
Sumber: BBC
Siapa itu Razan al-Najjar, Champ? Dikutip dari BBC News Indonesia, dia adalah seorang perawat yang bekerja secara sukarela untuk Palestinian Medical Relief Society (PMRS). Nasib naas menghampiri Razan. Dia ditembak mati oleh tentara Israel saat sedang lari menuju pagar perbatasan untuk menolong korban yang terluka di Gaza, 1 Juni 2018.
Mengenakan baju putih, seragam paramedis, “Dia mengangkat tangannya tinggi-tinggi dengan sangat jelas, tapi tentara Israel menembak dan dia tertembak di dada,” kata seorang saksi yang minta namanya dirahasiakan kepada kantor berita Reuters.
Saksi lain bercerita bahwa Razan awalnya nggak sadar bahwa dia sudah tertembak. Saat peluru telah tembus ke punggung, dia baru sadar dan berkata “Punggungku, punggungku!” lalu dia jatuh ke tanah.
Mustafa Barghouti, Presiden PMRS, menjelaskan bahwa Razan ditembak di dada, walaupun dia jelas-jelas mengenakan rompi putih berlambang bulan sabit dan palang merah serta lambang PMRS yang menandakan bahwa dia bagian dari tim medis. Kematian perempuan 21 tahun itu memicu duka, nggak hanya di Palestina, tapi juga di seluruh dunia.
Itu hanya sebagian kecil dari aksi-aksi heroik para perawat di dunia. Tapi, dari sini kita tahu bahwa profesi perawat sangatlah mulia. Bayangin aja, meski orang tersebut nggak dikenal asal usulnya, tapi tetap aja orang yang sakit harus dirawat tanpa membeda-bedakannya.
Selain menjadi perawat, kamu bisa loh menyelamatkan mata Indonesia untuk bisa melihat indahnya masa depan. Caranya dengan mengikuti Challenge Berbagi untuk Mata Indonesia. Dengan mengikuti Challenge ini kamu bisa membuka donasi sebesar Rp25 ribu yang disponsori oleh Yayasan Dunia Lebih Baik, Ishk Tolaram Foundation, dan A New Vision. Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk pembiayaan edukasi kesehatan mata terutama untuk kalangan pra lansia dan lansia. Yuk, selamatkan mata Indonesia dari kebutaan dengan menyelesaikan Challenge ini!
Location
