Kamu yang aktif di Non-Government Organization (NGO) atau juga komunitas sosial suka bingung nggak sih, dengan permasalahan finansial di NGO atau komunitas kamu? Bahkan permasalahan finansial ini sering disebabkan oleh alokasi dana, kurangnya endanaan yang didapati, manajemen yang kurang baik sampai membengkaknya anggaran proyek.
Duh, padahal nih, hampir 50% NGO nggak bisa bertahan karena permasahalan finansial. Makannya kita perlu banget tau bagaimana mengelola keuangan NGO atau komunitas yang baik dan sesuai kebutuhan.
Pas banget nih, beberapa hari yang lalu Campaign bersama dengan Perhimpunan Filantropi Indonesia mengadakan Changemakers Gathering "DO IT for DUIT: Strategi Kelola Keuangan NGO Biar Gak Boncos" dengan narasumber dengan narasumber April Sirait (Head of CEO Office EcoNusa), Novi Meyanto (Associate Director Yayasan PLUS) dan Ahmad Fathul Aziz (Enggement Lead Campaign) bertempat di Anindhaloka.
Banyak sekali pelajaran yang bisa diambil dari Changemakers Gathering kali ini Champ share beberapa ya!
Belum pernah dapat grant, full jualan. Sudah ada perputaran uang, bagaimana scale up usaha ini?
Ada yang pernah di posisi ini? Atau lagi berada di keadaan yang sama?
Nah, pas banget nih, soalnya menurut Kak April Sirait dari EcoNusa, “untuk scale up bisnis NGO sangat bergantung pada leadership style. Apakah punya visi yg sama. Apa yang kita lakukan terencana & relevan. Kualitas tim yg bekerja. Motif orang beda-beda. Tapi kalau kerja di NGO jgn mimpi jadi kaya.
Utk scale up inovasi & present di medsos penting . EcoNusa punya 10 tim komunikasi. Salah satu aspek penting to amplifying our work (promosi di mana ratusan juta orang terkoneksi di dunia digital) sehingga kalau mau scale up, SEO nama kita keluar. Econusa cukup agresif di medsos. Ada perbedaan respon, krn memiliki akses utk menilai sejauh mana impact yg kita lakukan.”
Kalau ngomongin hutan, ngomongin legalitas lahan punya siapa. Ada nggak antisipasi supaya manusia nggak serakah? Dan bisa mendapatkan donor yang mempunyai value yang sama?
Menurut Kak Novi Meyanto dari PLUS “Setiap hari sering mengeluhkan hal yg sama, kita sering melabel nama kita sbg EO padahal we’re more than that.
Nggak ada salahnya jadi palugada as long punya strategi menengah & jangka panjang yg jelas. Jgn terlalu idealis. Karena punya jiwa sosial tinggi & keresahan mendalam kadang mau idealis banget. Kalau punya value yg sama donor akan bantu pitching juga krn bkn kerjaan fundraising doang. Jadi finance juga bisa jump in di sini. Kita yg lebih tau & kita yang bisa menentukan. Identifikasi donor di awal perlu banget.”
Nah, itu dia beberapa insight dari Changemakers Gathering kemarin. Kamu ikutan nggak, nih? Coba tulis di bawah momen yang paling kamu ingat. Eh, kamu belum bisa datang? Tenang, tenang minggu ini Champ mau ajak kamu di Talkshow Bergerak untuk Cegah Katarak. Dengan narasumber ahli bidangnya yaitu Dr. Brenda Hayatulhaya, SpM - Dokter Spesialis Mata JEC Eye Hospitals & Clinics dan Dr. Rahmat Hidayat Setiawan - Deputy Program Director, Yayasan Ishk Tolaram, Indonesia, kita akan membahas A sampai Z cara pencegahan katarak.
Catat tanggalnya:
🗓️16 Mei 2024
🕖19.00 WIB
📍Via Zoom Meeting
Link pendaftaran: https://bit.ly/cegahkatarak
Yuk, tunggu apalagi? Amankan tempatmu sekarang juga, dan dapatkan semua manfaatnya. Karena kamu bisa mencegah katarak dari sekarang. See you! 👋