Hai, Changemakers!
Kalian tahu nggak kalau keadaan bumi kita sekarang beneran nggak baik-baik saja? Dari cuaca yang nggak menentu, cuaca ekstrem, hingga terjadi bencana di berbagai daerah. Seperti baru-baru ini, di Sumatra Barat telah terjadi banjir bandang dan juga tanah longsor yang banyak berdampak kepada masyarakat di sana, terutama 4 kabupaten di sekitar Gunung Marapi. Peristiwa yang menewaskan hingga puluhan orang ini ramai menjadi perhatian netizen di media sosial hingga trending tagar #PrayForSumbar. Untuk selengkapnya, Champ bahas di bawah ini, ya.
Penyebab terjadinya Banjir Bandang dan Tanah Longsor

Jadi, cuaca ekstrem berupa hujan deras yang terjadi sejak Sabtu kemarin melanda kawasan Gunung Marapi, Sumatra Barat. Menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, pemicu utama banjir bandang yang bercampur lahar gunung adalah hujan deras yang berdurasi panjang dengan intensitas di atas 150/200 mm. Ini menyebabkan material lahar gunung, seperti pasir, batu, dan kerikil yang berasal dari sisa erupsi Gunung Marapi beberapa waktu lalu yang juga masih mengendap di lereng bagian puncak ini kemudian terbawa air hingga melanda empat kabupaten yang berada di sekitarnya, yaitu Kabupaten Agam, Tanah Datar, Padang Panjang, dan Padang Pariaman.
Selain karena cuaca ekstrem dan tingginya curah hujan, penyebab banjir bandang dan tanah longsor ini juga diduga karena kerusakan lingkungan akibat eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan dan pembangunan yang serampangan.
Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan, Wengki Purwanto mengatakan peristiwa ini merupakan bencana ekologis yang terjadi karena “salah sistem pengurusan alam”, seperti pembalakan dan pembukaan lahan perkebunan kelapa sawit, penambangan emas yang ada di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), serta adanya penebangan liar di kawasan tersebut.
Dalam keterangannya, BMKG juga menyatakan bahwa berdasarkan hasil cuaca yang dilakukan BMKG, intensitas sedang hingga berat masih berpotensi terus terjadi di Sumbar hingga lebih dari sepekan.
Luluh Lantak Kawasan Gunung Merapi Tewaskan 58 Orang

Seperti yang udah Champ spill di atas, banjir bandang dan tanah longsor ini paling parah berdampak di empat kabupaten di Sumbar. Derasnya arus banjir menyebabkan beberapa rumah dan mobil ikut terbawa arus. Adapun 12 titik jalan yang rusak, yaitu di Kota Padang Panjang dan Kabupaten Tanah Datar. Selain itu, di kawasan tersebut juga banyak akses jalan yang terputus, rumah-rumah rusak, hingga ratusan warga yang perlu dievakuasi. Di Tanah Datar,dilaporkan ada 84 rumah yang rusak ringan hingga berat. Kerusakan ini bukan hanya rumah saja, tetapi terjadi juga di sejumlah sarana prasarana, seperti jembatan hingga rumah ibadah.
Berdasarkan data sementara, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengkonfirmasi bahwa terdapat 58 orang korban jiwa dengan rincian 22 korban di Kabupaten Agam, 29 korban di Kabupaten Tanah Datar, 2 korban di Padang Panjang, dan 3 korban di Kabupaten Padang Pariaman. Sementara itu, masih ada 35 orang lainnya yang masih dinyatakan hilang.
Tanggapan dari Pemerintah

Menanggapi peristiwa yang terjadi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Agam menetapkan masa tanggap darurat banjir selama 14 hari ke depan sehingga mereka akan berupaya fokus untuk pencarian dan evakuasi korban. Selain itu, Pemkab Agam juga akan melakukan perbaikan rumah dan lahan pertanian bagi warga yang terdampak. Nggak cuman Pemkab Agam, Pusat Krisis Kesehatan (Puskris) Kemenkes juga merespons peristiwa banjir bandang dan tanah longsor ini dengan membantu para penyintas banjir di sana dan menggerakkan tenaga cadangan kesehatan dan memfasilitasi para pengungsi yang ada.
Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto mengatakan pemerintah juga menyiapkan sejumlah solusi menyusul terkait dampak kerusakan yang diakibatkan dari bencana ini. Solusi tersebut di antaranya perbaikan jalur transportasi, modifikasi cuaca, hingga opsi relokasi rumah. Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun merespons peristiwa ini dan rencananya akan meninjau dengan terjun langsung ke lokasi banjir bandang di Sumbar.
How did the netizen react?
Peristiwa banjir bandang dan tanah longsor juga menjadi perhatian warganet di media sosial. Banyak yang bersedih dan berbela sungkawa karena terjadinya peristiwa ini hingga memunculkan trending dengan tagar #PrayForSumbar.


Sumber Foto: Tangkapan layar X
Itulah reaksi-reaksi warganet terkait peristiwa banjir bandang dan tanah longsor di Sumbar. Mari kita doakan juga semoga korban tidak bertambah dan masyarakat yang terdampak diberikan kekuatan dan ketabahan atas peristiwa ini.
Untuk menjaga bumi kita lebih baik, Champ mau ajak kamu buat ikutin Challenge Ajak Latih serta Biasakan Pola Hidup Bersih dan Sehat. Dengan menyelesaikan Challenge ini, kamu udah membuka donasi sebesar Rp15 ribu yang disponsori oleh Yayasan Dunia Lebih Baik. Seluruh donasi yang terkumpul akan digunakan untuk pelaksanaan EduHealthCarePreneurship dan evaluasi kegiatan EduHealthCarePreneurship. Yuk, bersama-sama wujudkan dunia yang lebih baik dengan membiasakan pola hidup bersih dan sehat!