#ForABetterWorldID

Kalau Bukan Diri Sendiri yang Peduli akan Kesehatan Mata, Lalu Siapa Lagi?

profile

campaign

Update

Hai, Changemakers! 


Mata mempunyai fungsi yang sangat penting bagi manusia. Jika mata kamu sehat, melakukan kegiatan sehari-hari akan lebih nyaman. Tapi, kalau kamu memiliki masalah pada mata, produktivitasmu mungkin akan terpengaruh.


Isu kesehatan mata ini sendiri menarik perhatian Laznas Baitulmaal Muamalat Perwakilan Jawa Tengah (BMM Jateng). Makanya, mereka setuju untuk berkolaborasi dengan Campaign dalam peluncuran Challenge. Penasaran sama gagasan cemerlang mereka? Tenang, Champ berkesempatan untuk ngobrol-ngobrol bareng Kak Taufiq yang merupakan perwakilan dari BMM Jateng. Yuk, langsung aja simak informasi di bawah ini!


Champ: Bisa perkenalkan diri secara singkat dan ceritain kesibukan Kak Taufiq akhir-akhir ini?

image

Kak Taufiq: Perkenalkan nama saya Taufiqurrahman, biasa dipanggil Taufiq dari BMM Jateng. Kesibukannya saat ini menjadi ayah dari dua toddler. Selain memang kami mencoba untuk membantu masyarakat yang membutuhkan melalui Lembaga Baitulmaal Muamalat. Posisi saya di sana sebagai tim program. Jadi, kalau di kami itu ada struktur kepala cabang, fundraising, dan program. Nah, kebetulan yang bertanggung jawab di bagian program adalah saya. Mulai dari perencanaan, penyiapan, dan pelaksanaan itu tanggung jawabnya di saya, sampai pelaporan.


Champ: Saat ini, BMM Jateng sedang berkolaborasi dengan Campaign meluncurkan Challenge Peduli Kesehatan Mata Indonesia. Kalau boleh tahu, apa yang melatarbelakangi BMM Jateng meluncurkan Challenge tersebut?


image

Kak Taufiq: Setelah lebaran, ketika saya masih di kampung, saya mendapatkan WhatsApp (WA), intinya itu mencari lembaga yang bisa berkolaborasi. Nah, saat itu saya rasa isunya menarik karena berhubungan dengan mata. Kebetulan kami dari tahun kemarin melakukan pembinaan di lintas komunitas atau personal yang berhubungan dengan tunanetra. Jadi, ada kumpulan juga di Semarang dan itu kami melakukan pembinaan. Ya memang permasalahannya kompleks, beliau cerita dari A sampai Z soal masalah kebutaan dan memang yang jadi miris itu sebenarnya masalah kebutaan nggak melulu berhubungan dengan cacat lahir. Tapi, ternyata ada juga yang berhubungan dengan penyakit atau tiba-tiba kehilangan fungsi matanya. Jadi, ketuanya itu kebetulan nggak buta dari lahir, tapi pas udah dewasa dan punya anak beliau baru kehilangan sebagian penglihatannya. Nah, itu yang melatar belakangi kami untuk mencoba (meluncurkan Challenge) karena isunya juga dekat dengan kami.


Champ: Mengapa isu kesehatan mata di Indonesia membutuhkan perhatian yang serius?


Kak Taufiq: Jadi, menurut saya panca indera merupakan elemen penting yang nggak bisa dipisahkan karena indera-indera kita itu kan nikmat yang memang nggak ada gantinya. Ketika satu dicabut otomatis akan mengganggu fungsi dari kehidupan. Contohnya nggak sedikit orang yang kehilangan indera penglihatan bukan dari lahir, malah di tengah masa yang seharusnya dia berkarya, justru kehilangan penglihatan hingga akhirnya depresi. Saya banyak belajar dari teman-teman tunanetra tersebut.


Champ: Data terakhir Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) pada 2017 menyebut sekitar 8 juta orang mengalami gangguan penglihatan (termasuk 1,6 juta kasus kebutaan). Dari angka kebutaan tersebut, sekitar 81,2 persen (1,3 juta orang) disebabkan oleh katarak. Bagaimana tanggapan Kak Taufiq soal paparan data tersebut?


Kak Taufiq: Menariknya, katarak itu kan nggak melulu soal umur. Bahkan kakek saya pun juga kebetulan pernah menderita katarak. Dia udah operasi dari dua tahun yang lalu, tapi kontrolnya sampai sekarang. Nah, mungkin itu yang masyarakat perlu tahu bahwasannya penyakit itu bukan datang karena umur, bisa jadi karena aktivitas kita yang berulang. Misal kita melihat rilis yang dilakukan oleh PERDAMI, ini kan berarti perilaku hidup sehat atau lingkungan seharusnya mulai kita pelajari. Lingkungan juga bisa mendatangkan penyakit yang ada di tubuh kita, sama halnya dengan mata. Harusnya sih, kita perlu lebih aware terkait penyebab-penyebab terjadinya penyakit yang ada di mata, khususnya katarak.


Champ: Apakah ada program lain yang diinisiasi oleh BMM Jateng untuk isu kesehatan mata di Indonesia selain Challenge Peduli Kesehatan Mata Indonesia? Kalau ada bisa dijelaskan, ya.


image

Kak Taufiq: Kalau untuk operasi katarak, kebetulan perwakilan lain dan khususnya BMM Jateng sudah melakukan operasi di Jawa Barat dan Jawa Timur. Mereka melakukan operasi katarak untuk 100 orang dengan menggandeng Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH). Kedua, kita akan meluncurkan program pemeriksaan mata gratis untuk anak-anak SMA atau remaja. Jadi, kita berusaha untuk melakukan langkah preventif atau pencegahan kebutaan pada anak-anak tersebut. Selanjutnya, kita juga mengadakan kegiatan yang berguna bagi mereka yang sudah terlanjur buta. Nah, ini yang kita juga lakukan, menggandeng teman-teman tunanetra yang ada di Semarang.


Dua tahun yang lalu, kita melakukan pembinaan untuk belajar Al-Qur’an Braille di Semarang. Kita juga mengajari guru-guru mengaji untuk membaca Al-Qur’an Braille. Terus tahun lalu, kita juga melakukan hal yang serupa. Mudah-mudahan tahun ini kita bisa step up menyuarakan tindakan preventif dari isu kesehatan mata.


Champ: Apa yang menjadi tantangan terbesar bagi Kak Taufiq dan BMM Jateng sebagai pihak yang turut serta menyuarakan isu kesehatan mata?



image

Kak Taufiq: Lagi-lagi tantangannya ada di masyarakat sih kak, karena gini, sekarang itu kan orang mengotak-ngotakkan umur sesuai dengan umur kelahirannya, misalkan gen z dan milenial. Jadi, tantangannya itu sekarang kita memvisualkan edukasi sesuai dengan umurnya. Kedua, saya melihat masih banyak orang-orang yang nggak acuh pada kesehatan diri sendiri. Apalagi kayak kondisi ekonomi masyarakat kan juga berbeda-beda.


Champ: Apa strategi yang seharusnya dilakukan untuk penanggulangan masalah kesehatan mata? 


image

Kak Taufiq: Pertama, kita harus melihat sesuai segmen, kalau misal teman-teman yang mohon maaf sudah terlanjur kehilangan fungsi penglihatannya, ya kita mendukung secara moril. Kita pertemukan mereka dengan komunitas-komunitas yang bisa melakukan pendampingan. Kedua, apabila kesulitan mereka berasal dari ekonomi, kita coba bantu melalui program-program bantuan untuk ekonomi atau penunjang kehidupan sehari-hari, seperti sembako dan lain-lain. Oleh karena kebetulan kita kan lembaga zakat ya kak, kita juga menyalurkan zakat, infaq, dan sedekah untuk orang yang membutuhkan. Ketiga, semoga bisa segera terealisasi karena kita lagi merintis program yang namanya mobil edukasi kemanusiaan yang nanti berfokus pada literasi, rumah singgah, dan lain sebagainya. Mudah-mudahan nanti kita bisa berkunjung ke sekolah-sekolah untuk melakukan sosialisasi tentang kesehatan mata.


Champ: Lalu, apa goals yang ingin dicapai dan apa harapan yang ingin Kak Taufiq lihat dari para pendukung Challenge Peduli Kesehatan Mata Indonesia?


image

Kak Taufiq: Pertama, lebih peka terhadap situasi yang ada di anggota tubuh kita, terutama mata.  Kedua, harapannya mereka mulai berhenti melakukan hal-hal yang seharusnya nggak dilakukan, seperti membaca sambil tiduran. Selanjutnya semoga bisa saling mengingatkan karena ketika sudah mempunyai kebiasaan yang bagus, bisa menyebarkan ke masyarakat. Terakhir, kalau bisa sih, angka yang tadi dikeluarkan oleh PERDAMI dalam kasus kebutaan bisa turun. Apalagi, kita kan mau menyambut Indonesia Emas 2045, kalau pas tahun itu masalah kesehatannya kok tambah kompleks, berarti gagal dalam menyiapkan Indonesia Emas 2045.


Champ: Nah, nanti Challenge ini akan dikonversi menjadi sejumlah donasi. Kira-kira donasinya akan digunakan untuk apa aja? Bisa tolong jelaskan penggunaanya.


image

Kak Taufiq: Kami ingin datang ke sekolah dan menyerahkan donasi kepada kepala sekolah. Nah, dari kepala sekolah itu nanti bisa memilih mana anak yang memang layak untuk dibantu. Semisal kok ada yang parah, tapi dalam kategori mampu, kami akan melakukan pendekatan melalui wali kelas untuk menyampaikan arahan terkait sesuatu yang bisa menyelamatkan penglihatannya. Jadi nanti setidaknya dia akan melakukan hal-hal yang bisa menyembuhkan atau setidaknya mengurangi. Kalau nanti udah ditentukan siapa yang layak mendapat bantuan, insyaAllah kita akan berikan kaca mata atau terapi-terapi yang memang bisa mengurangi atau menyembuhkan.


Champ: Menurut Kak Taufiq, dunia yang lebih baik itu seperti apa?


image

Kak Taufiq: Menarik nih, karena sesuai dengan hadist Nabi  yang mana kamu merugi ketika kamu lebih buruk daripada hari kemarin atau kamu menjadi orang-orang yang beruntung ketika lebih baik daripada hari kemarin. Jadi, misalkan dari sisi kesehatan itu kita lebih sehat dan bugar.


Lalu, di mana masyarakat lebih sehat, sejahtera secara ekonomi, atau mungkin kalau di kami kan orang-orang yang bisa menunaikan zakat. Nah, itu juga bisa dikatakan dia lebih baik daripada hari sebelumnya karena ketika mereka sudah menunaikan zakat, otomatis beliau penghasilannya  udah melebihi perhitungan dari zakat tersebut. Contoh lain adalah anak-anak tersenyum untuk mendapatkan pendidikan yang layak, pemerataan sosial-ekonomi, dan lain sebagainya. Jadi, mudah-mudahan dunia yang lebih baik itu bisa dirasakan oleh kita semua.


Nah, sekarang kamu udah lebih tahu soal isu kesehatan mata, kan? Ternyata isu kesehatan mata di Indonesia memang sepenting itu untuk dibahas karena berpengaruh pada fungsi kehidupan. Belum lagi masih banyak orang-orang di luar sana yang kurang beruntung untuk bisa memeriksakan atau mengobati matanya yang sedang sakit.


Kamu bisa turut berkontribusi meningkatkan isu kesehatan mata melalui  Challenge Peduli Kesehatan Mata Indonesia. Dengan menyelesaikan Challenge ini kamu sudah berdonasi tanpa uang sebesar  Rp25 ribu yang disponsori oleh Yayasan Dunia Lebih Baik, Ishk Tolaram Foundation, dan A New Vision. Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk pemeriksaan mata dan bantuan kacamata untuk yang membutuhkan. Yuk, sama-sama kita lebih peduli kesehatan mata melalui Challenge ini! 💙


heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone