#ForABetterWorldID

Kasus Vina dan Eky Cirebon: Ini Dia Fakta Terbarunya

profile

campaign

Update

Hai, Changemakers!


Kasus pembunuhan Vina Dewi Arsita dan kekasihnya Muhammad Risky Rudiana dipanggil Eky kembali jadi sorotan. Diketahui, Vina dan Eky dibunuh oleh segerombolan geng motor pada 2016 silam di Cirebon. Namun hingga tahun 2024 ini, kasus pembunuhan keduanya belum seutuhnya terpecahkan. Ramai respons netizen yang menyalahkan kepolisian karena dinilai nggak profesional menangani kasus ini. Hemmm, kok bisa begitu, ya? Terus apa aja hal baru yang diungkap oleh polisi terkait kasus ini? Yuk, langsung aja simak informasinya di bawah ini!


Polisi Revisi Jumlah DPO Kasus Vina Cirebon

image

Sumber: Antara


Dalam konferensi pers pada Minggu, 26 Mei 2024, kepolisian daerah (Polda) Jawa Barat mengubah pernyataannya terkait jumlah tersangka dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky. Total tersangka kasus Vina Cirebon hanya 9, bukan 11 seperti yang beredar selama 8 tahun terakhir. 


Berdasarkan hasil penyelidikan pihaknya, Direktur Kriminal Umum Polda Jawa Barat Kombes Surawan meyakini bahwa hanya Pegi Setiawan, Egi, atau Perong yang menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO) selama ini. “Dari hasil penyelidikan, DPO hanya satu. Dua nama yang disebutkan hanya asal sebut (berdasarkan keterangan dari para terpidana lainnya),” ucapnya.


Respons Keluarga Vina soal Hilangnya Nama DPO Andi dan Dani


image

Sumber: Okezone.com


Putri Maya Rumanti, kuasa hukum keluarga Vina Cirebon menilai ada yang nggak beres soal dihapuskannya nama Andi dan Dani dari DPO kasus pembunuhan Vina dan Eky. Kedua nama tersebut dihapus dari DPO setelah polisi berhasil menangkap Pegi pada Selasa, 21 Mei 2025 malam dan menetapkannya sebagai tersangka pembunuhan Vina Cirebon.


“Kami sebenarnya ingin sekali konfirmasi hal tersebut, tapi kami tidak diberikan ruang, kami agak bertanya-tanya curiga, ada apa ini? Kami ini kan pihak korban, yang mengetahui perkembangan-perkembangan yang terjadi dalam hal proses penyidikan, tapi kami sendiri tidak diberikan ruang, tidak diberikan kesempatan untuk bicara dengan penyidik,” kata Putri, dikutip dari CNN Indonesia TV.


Terlepas dari kejanggalan-kejanggalan itu, Putri tetap mengapresiasi kerja keras polisi dalam menangkap Pegi. Dia menjelaskan kalau keluarga menyerahkan seluruh proses hukum ke kepolisian, termasuk soal keaslian Pegi yang diragukan oleh sebagian pihak.


Pegi Bantah Disebut Sebagai Otak Pembunuhan Vina Cirebon


image

Sumber: Antara


Pegi mengaku nggak memerkosa atau bahkan menghabisi nyawa korban. Bantahan ini dikatakan olehnya ketika konferensi pers dengan Polda Jabar berlangsung hari Minggu kemarin. Dia dengan tegas menolak segala sangkaan yang ditujukan kepadanya. “Saya tidak melakukan pembunuhan dan tidak mengenal para saksi,” kata Pegi. “Saya rela mati demi kebenaran,” tambah pria yang berprofesi sebagai buruh bangunan di Kota Bandung tersebut.


Belum sempat menyelesaikan pernyataannya, petugas segera menarik Pegi menjauh dari kerumunan wartawan. Akibatnya, video bantahan Pegi pun viral di media sosial. Sebagian orang memercayai pernyataannya yang menolak disebut sebagai seorang pembunuh, tapi ada juga yang meragukan hal tersebut. Sebab, sebelumnya tersiar kabar kalau ayah Pegi adalah seorang pejabat, sehingga dirinya bisa bersembunyi hingga delapan tahun lamanya.


Kalau kata Polisi sih, Pegi itu tinggal bersama ayah kandungnya. Tapi, dia nggak dikenalkan sebagai anak kandung, melainkan keponakan. Pegi juga udah berganti nama menjadi Robi Irawan.


Eks Terpidana Kasus Vina Cirebon Mengaku Menjadi Korban Salah Tangkap


image

Sumber: detikcom 


Saka Tatal, terpidana yang telah bebas, mengaku menjadi korban salah tangkap dan menyatakan dia nggak ada di tempat kejadian pada malam pembunuhan Vina dan Eky. Selain itu, Saka juga mengklaim disiksa oleh polisi agar mau mengaku bersalah dalam kasus ini. Tapi, klaim itu berbeda dengan fakta-fakta persidangan yang terangkum di dalam putusan Pengadilan Negeri Cirebon bahwa Saka ikut memukul Eky bersama dengan para terdakwa lainnya.


Titin Prialanti, pengacara yang mendampingi Saka mengaku udah melakukan berbagai macam cara untuk membuktikan klaim kliennya itu, tapi nggak membuahkan hasil. Titin pernah melaporkan dugaan penghalangan bertemu dengan keluarga dan kuasa hukum, pemaksaan pengakuan sebagai pelaku, serta dugaan penyiksaan oleh penyidik ke Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Jawa Barat pada 7 September 2016. Lebih lanjut, dia juga melaporkan hal itu ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) pada 13 September 2016, serta ke Komisi Yudisial pada 23 November 2016.


Nah, baru setelah kasus Vina kembali viral, Saka mengaku ke publik bahwa dia menjadi korban salah tangkap. “Saya ingin nama saya baik lagi seperti dulu, nggak dicap masyarakat, dipandang sebelah mata sebagai narapidana,” kata Saka.


Diusut Lagi Lewat Jalur Viral


Meledaknya film Vina: Sebelum 7 Hari membuat kasus Vina Cirebon kembali diusut. Sampai 19 hari penayangannya di bioskop, film bergenre horor itu udah ditonton 5.502.919 kali. Jumlah penonton terbaru itu disampaikan langsung oleh sutradaranya, Anggy Umbara di Instagram pribadinya (@anggy_umbara). 


Tapi, sejak tayang di bioskop pada 8 Mei 2024, film Vina: Sebelum 7 Hari ramai diperbincangkan di media sosial karena menampilkan adegan kekerasan seksual yang brutal dan kurang etis. Lembaga Sensor Film (LSF) sendiri menilai adegan tersebut masih wajar untuk film kategori 17 tahun ke atas.


Marliana (33), kakak perempuan dari almarhumah Vina mengaku butuh waktu yang lama bagi keluarga untuk memberi restu mereka kepada Dee Company yang ingin mengangkat kisah Vina menjadi sebuah film. “Kami menerima mereka di sini sampai tiga kali, bolak-balik ke sini. Baru setelah itu keluarga menyetujui. Karena membuka luka lama, mengingat lagi kejadian yang waktu itu,” ungkap Marliana, dilansir dari BBC News Indonesia.


Dia mengatakan keluarganya berharap agar film Vina: Sebelum 7 Hari dapat mengedukasi masyarakat terkait apa yang sebetulnya terjadi, semakin banyak orang mendoakan almarhumah Vina, dan kasus Vina bisa diusut kembali karena belum sepenuhnya tuntas.


Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon


Vina dan Eky menjadi korban keberingasan geng motor di Jalan Perjuangan depan SMP 11 Kali Tanjung Cirebon, pada 27 Agustus 2016 lalu. Pengeroyokan itu dilatarbelakangi oleh dendam karena cinta bertepuk sebelah tangan. 


Semua bermula saat Vina, Eky, dan sejumlah temannya melintas di depan SMPN 11 Cirebon di Jalan Kalitanjung dengan menggunakan sepeda motor. Lalu, sekelompok orang yang diduga dari Geng Motor Moonraker melakukan pelemparan batu. Korban dan teman-temannya pun melarikan diri, tapi berhasil dikejar oleh para pelaku yang memepet korban. Saat itu, pelaku memukul korban menggunakan bambu hingga jatuh di flyover Desa Kepongpongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon. Para pelaku kemudian membawa korban ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) awal. Di tempat gelap, Eky pun dikeroyok hingga meninggal dunia. Sementara Vina dicabuli secara bergiliran oleh para pelaku hingga kedua korban meninggal dunia di TKP.


Setelah itu, para pelaku membuang jenazah keduanya ke di flyover untuk membuatnya seakan-akan menjadi korban kecelakaan lalu lintas. Korban ditemukan pada 28 Agustus 2016, keesokan harinya. Polisi pun menetapkan delapan pelaku, di antaranya Jaya, Supriyanto, Eka Sandi, Hadi Saputra, Eko Ramadani, Sudirman, Saka, dan Rifaldo Wardhana, yang semuanya merupakan warga Cirebon. Awalnya, tiga pelaku dinyatakan buron.


Itu tadi informasi soal kasus pembunuhan Vina Cirebon. Hmm...Champ ikutan emosi nih, kalau lihat begitu semrawutnya penanganan kasus ini. Kalau menurut kalian gimana nih, Changemakers? Coba kasih pendapat kalian di kolom komentar, ya.


Selain mengawal jalannya kasus pembunuhan Vina Cirebon, kamu juga bisa berkontribusi pada isu kesehatan mata melalui  Challenge Peduli Kesehatan Mata Indonesia. Dengan menyelesaikan Challenge ini kamu sudah berdonasi tanpa uang sebesar  Rp25 ribu yang disponsori oleh Yayasan Dunia Lebih Baik, Ishk Tolaram Foundation, dan A New Vision. Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk pemeriksaan mata dan bantuan kacamata untuk yang membutuhkan. Yuk, selesaikan Challenge-nya! 


Referensi:


heart

Hearts

heart

Komentar

Komentar

Done
Download aplikasi Campaign #ForABetterWorld untuk dunia yang lebih baik
Tingkatkan dampak sosialmu dan mari mengubah dunia bersama.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone