Hai, Changemakers!
Katarak menjadi momok menakutkan bagi masyarakat dan menjadi penyebab utama terjadinya kebutaan di Indonesia. Kebanyakan orang menganggap katarak hanya menyerang saat sudah lanjut usia (lansia), padahal anak muda juga berpotensi mengidap katarak. Sementara itu, satu-satunya cara untuk menyembuhkan katarak adalah operasi. Tapi, masih banyak orang yang enggan melakukan operasi katarak karena rasa takut ataupun kurangnya biaya.
Maka dari itu, Yayasan Ishk Tolaram berkolaborasi dengan Lentera Mata Indah (LMI) dan Perdami, memberikan operasi katarak gratis di Kota Semarang, Jawa Tengah. Penasaran sama cerita dari teman-teman LMI? Okedeh, Champ bakalan spill obrolan bareng Kak Elwi Jono yang merupakan Ketua Yayasan LMI. Yuk, langsung aja kepoin informasinya di bawah ini!
Champ: Boleh perkenalkan tentang Lentera Mata Indah?
Kak Elwi Juwono: Lentera Mata Indah adalah yayasan sosial nirlaba, non politik, non sektarian, dan non agama yang bertujuan untuk membantu mengurangi penderita kebutaan akibat katarak di Indonesia.
Champ: Boleh diceritakan apa itu Lentera Mata Indah dan bagaimana Ishk Tolaram memulai kerja sama dengan Lentera Mata Indah dalam program Eye Camp?
Kak Elwi Juwono: Pendiri yayasan LMI adalah Ketua yayasan ANV Indonesia. Kita berkenalan dengan yayasan Ishk Tolaram pada 2018 saat bakti sosial (baksos) katarak di Lombok dan saat itu kita masih di bawah bendera ANV Indonesia. Pada baksos tersebut, mendiang Effi Jono, salah satu pembina utama ANV Indonesia mengundang YITI untuk menghadiri baksos kita dan dihadiri oleh Ibu Mimu Nanwani dan Pak Rahmat Setiawan.
Sejak saat itu saya dan Effi sudah merencanakan kolaborasi eye camp dengan YITI, rencana awal pada April atau Mei 2020, tetapi terhalang oleh pandemi COVID-19 dan Effi kemudian meninggalkan kita semua pada Desember 2022. Impian dan rencana Effi berhasil kami realisasikan pada Agustus 2023 melalui baksos katarak di RST. DR. SOEJONO, magelang. Kerja sama tersebut berlangsung hingga sekarang walaupun kita sudah berganti nama menjadi yayasan LMI. Sesuai dengan pesan terakhir Effi kepada kita semua, yaitu apalah arti sebuah nama, yang paling penting adalah hati dan tujuan kita.
Champ: Ceritakan memorable moments selama program Eye Camp bersama Lentera Mata Indah berlangsung?
Kak Elwi Juwono: Wah…banyak sekali memorable moments-nya terutama menyaksikan kebahagiaan pasien yang sudah bertahun-tahun tidak bisa melihat, akhirnya bisa melihat kembali.
Champ: Berapa lama program Eye Camp bersama Lentera Mata Indah berlangsung?
Kak Elwi Juwono:
Eye Camp katarak ini merupakan rangkaian 4 kegiatan, yaitu:
Sosialisasi katarak : 22-26 April pada 15 kodim;
Screening : 17-22 Mei;
Acara puncak : Operasi katarak tanggal 23-25 Mei (26 Mei sebagai hari pembukaan perban terakhir);
CSOM (pemeriksaan mata 1 bulan pasca operasi) tentative : 24-28 Juni 2024.
Champ: Berapa orang perwakilan dari Lentera Mata Indah yang bertugas di Eye Camp? Dan apa saja tugasnya?
Kak Elwi Juwono:
Anggota utama kita hanya 4 orang, yaitu:
Bapak Robert Njo : Pemimpin baksos dan public relation
Elwi Jono : Ketua koordinator
Emily Octiva : Wakil ketua
Tanti Endowati : Logistik, konsumsi, transportasi
Tapi, kita didukung relawan tetap yang sudah sangat berpengalaman. Relawan utama di baksos ini akan dihadiri oleh:
Dr. Haryoko dari Jakarta
Ivy kee dari Singapore
Lorna dari Singapore
Sapta Ang dari Surabaya
Dr. David dari Pekan Baru
Dr. Liniar Nitrika dari Malang
Dan kita didukung oleh 8 mahasiswa UGM lulusan SMA Yayasan Soposurung, Balige, yang mana merupakan SMA asuhan pak Robert Njo.
Champ: Selama ini kita mengira yang mengidap katarak selalu orang lanjut usia. Apa mungkin anak muda juga mengidap penyakit ini? Umumnya apa yang menyebabkan anak muda mengidap katarak?
Sumber: NeoVision Eye Center
Kak Elwi Juwono: Nah, pertama kita harus menjelaskan, bahwa karena Indonesia adalah negara kepulauan dan terletak di garis khatulistiwa, maka penduduk yang terkena katarak di Indonesia cenderung lebih muda, bahkan 15 tahun lebih muda terkena katarak dibandingkan negara lain yaitu sejak usia 50an yang mana masih usia produktif. Lalu, tentang anak muda terkena katarak, ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
Genetik/keturunan
Traumatik /kecelakaan/benturan
Obat-obatan/alergi
Sakit berkepanjangan
Champ: Informasi dari Detik.com, penderita katarak itu tidak mau operasi mata karena takut. Menurut kakak, bagaimana strategi menghadapi hal ini? Apakah pernah ada cerita asli berdasarkan masalah di atas?
Sumber: Freepik/@cookie_studio
Kak Elwi Juwono: Ya ini salah satu kendala yang banyak sekali kita hadapi di lapangan. Yang bisa kita lakukan ialah, berusaha mengetahui dan menghilangkan sumber ketakutan. Seperti ketakutan akan gagal operasi, kita yakinkan bahwa para operator kita tidak ada yang berupa dokter residen/ppds dan dokter kita sudah menjalani latihan khusus, sehingga keberhasilan adalah 99%.
Champ: Apakah katarak bisa sembuh tanpa operasi? Bagaimana cara Lentera Mata Indah melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait isu katarak ini?
Sumber: Freepik/@BalashMirzabey
Kak Elwi Juwono: Masa sekarang belum bisa sama sekali, maybe in the future bisa but not now. Di sini pentingnya sosialisasi dilakukan, kita ajarkan apa itu katarak, apa penyebab katarak, bagaimana memperlambat terbentuknya katarak dan cara penanganan pasien katarak yang benar.
Champ: Apa saja kegiatan Lentera Mata Indah saat ini? Dan apa ke depannya akan berkolaborasi di Eye Camp?
Kak Elwi Juwono: LMI fokus pada baksos katarak dan meningkatkan awareness tentang parahnya kebutaan akibat katarak di Indonesia. LMI terus berusaha berkolaborasi dengan yayasan sosial lain, baik dari dalam negeri maupun luar negeri bahkan beberapa minggu lalu telah audiensi dengan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) selain memperkenalkan diri juga menginformasikan tentang kondisi katarak di Indonesia.
Wah, Champ ngerasa bangga banget sama upaya yang dilakukan oleh berbagai pihak di kolaborasi bakti sosial ini. Uluran tangan mereka sangat berarti untuk orang di luar sana yang belum mempunyai kesempatan untuk operasi katarak. Semoga aja rangkaian kegiatan Eye Camp bisa berjalan dengan lancar sampai akhir nanti.
Kamu juga bisa ikut andil dalam upaya mengatasi tantangan besar dalam kesehatan mata di Indonesia, loh. Caranya dengan mengikuti Challenge Mata Sehat Tanpa Katarak dengan Lentera Mata Indah. Jumlah donasi yang akan disalurkan oleh Yayasan Dunia Lebih Baik (YDLB), Ishk Tolaram, dan A New Vision setelah kamu melakukan 3 aksi dalam Challenge ini adalah sebesar Rp25 ribu.
Dana sebesar Rp5 juta yang terkumpul dari Challenge ini akan digunakan oleh Lentera Mata Indah untuk memperluas proyek-proyek pengobatan katarak di berbagai daerah di Indonesia. Siapa nih, yang setuju kalau proyek Eye Camp juga diadakan di kotamu? Coba komen di bawah, ya! Oiya, yang terpenting jangan lupa untuk mengikuti Challenge-nya!