Hai, Changemakers!
Pendidikan merupakan wadah untuk meningkatkan kemampuan dalam menghadapi berbagai perubahan yang terjadi di era globalisasi saat ini. Harapannya, setiap orang mempunyai pendidikan sebagai bekal yang cukup untuk menghadapi setiap perubahan yang akan terjadi.
Berbicara mengenai sektor pendidikan pastinya nggak lepas dari isu-isu yang menyertainya. Seperti fenomena gunung es, masalah yang muncul ke permukaan hanya sebagian kecil dari banyaknya permasalahan pendidikan di Indonesia. Forum Wartawan Pendidikan dan Kebudayaan (Fortadik) memberikan 7 catatan kritis tentang isu-isu di dunia pendidikan saat ini dalam rapat kerja (raker) yang diadakan pada Jumat, 19 Januari 2024. Yuk, langsung aja simak informasinya di bawah ini!
1. Tingkat Literasi
Sumber: Freepik/@freepik
Berdasarkan Rapor Pendidikan 2023, kemampuan literasi siswa berada dalam kategori sedang. Kategori sedang di sini berarti sebanyak 40-70 persen siswa mencapai kompetensi minimum literasi. Menurut Fortadik, pemerintah harus lebih berusaha lagi untuk meningkatkan literasi siswa. Sebelumnya, pemerintah telah berupaya untuk meningkatkan literasi lewat program pengadaan buku yang menjadi bagian dari Merdeka Belajar, sampai pembenahan perpustakaan.
2. Kekerasan di Satuan Pendidikan
Sumber: Freepik/@freepik
Ngeri banget kan, kalau anak-anak di sekolah yang seharusnya belajar malah jadi korban kekerasan? Menurut Rapor Pendidikan 2023, indikator iklim keamanan sekolah untuk jenjang SMP sederajat dan SMA sederajat mengalami penurunan dari 2021. Tercatat skor jenjang SMP sederajat turun menjadi 65,29 setelah sebelumnya mencapai 68,25. Penurunan cukup besar terjadi pada jenjang SMA sederajat, dimana penilaiannya turun 5,09 poin. Berdasarkan penilaian pada 2023, skornya adalah 66,87. Sementara 2021, skornya adalah 71,96.
Fortadik beranggapan pemerintah perlu mengawal pembentukan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) di satuan pendidikan. Hal itu sebagaimana amanat Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan.
3. Penyelesaian Guru Honorer
Sumber: Freepik/@freepik
Perkembangan zaman menuntut guru harus inovatif, tapi di sisi lain kesejahteraan guru, terutama guru honorer perlu lebih diperhatikan. Pemerintah masih mempunyai pekerjaan rumah untuk mengangkat guru honorer menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) pada 2024.
Hmmm…target pengangkatan guru honorer pada tahun sebelumnya aja masih belum tercapai. Padahal, Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim menjanjikan pemenuhan target pengangkatan 1 juta guru PPPK pada 2024. Hal tersebut diungkapkan oleh Nadiem pada saat berpidato dalam Puncak Peringatan Hari Guru Nasional 2023 di Jakarta, 26 November 2023.
4. Pengembangan Keterampilan Guru
Sumber: Freepik/@tirachard
Sebagai pendidik, guru perlu menguasai berbagai keterampilan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terlebih lagi, era digitalisasi saat ini membawa banyak perubahan pada aspek kehidupan nasional, termasuk dunia pendidikan.
Fortadik menilai pemerintah perlu meningkatkan akses komunikasi, terutama di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Supaya tetap kompetitif di tengah momentum digitalisasi saat ini, pemerintah perlu meningkatkan akses komunikasi, khususnya bagi guru dan siswa.
5. Peningkatan Kualitas Anggaran Pendidikan
Sumber: Freepik/@jcomp
Anggaran pendidikan telah mencapai 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Tapi, masih terdapat kesenjangan dalam penyaluran anggaran. Anggota Komisi X DPR Fraksi Demokrat, Anita Jacoba Gah ingin Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar memeriksa penggunaan anggaran oleh Kemendikbud selama ini.
“Bahkan saya minta bapak ibu pimpinan, kita memberikan rekomendasi kepada KPK periksa APBN yang ada di Kemendikbud, karena ini banyak persoalan, PIP, KIP dana bos, banyak hancur ini dari 2021, 2022, 2023,” kata Anita dihadapan Nadiem Makarim dan jajarannya dalam rapat kerja di DPR pada Rabu, 5 Juni 2024, dikutip dari CNN Indonesia.
Dia mengatakan hingga kini masih banyak persoalan atas realisasi anggaran di Kemendikbud serta penyerapan APBN di daerah.
6. Dana Abadi Kebudayaan
Sumber: Freepik/@rawpixel.com
Pada 2024, besaran dana abadi kebudayaan mencapai angka Rp7 triliun, naik angka Rp5 triliun pada periode sebelumnya. Dana ini bertujuan untuk mendukung pengembangan dan pemajuan budaya lokal di Indonesia. Fortadik berharap pengelolaan dan penyaluran Dana Abadi Kebudayaan harus berdampak kepada kegiatan budaya di daerah.
7. Transisi ke Dunia Kerja
Sumber: Freepik/@yanalya
Cung, siapa di antara kamu yang sedang dalam proses mencari kerja? Tahap peralihan dari dunia pendidikan ke dunia kerja memang semakin sulit karena faktor sosial ekonomi. Permasalahan ini menyoroti peran penting lulusan pendidikan vokasi untuk menjawab tantangan kebutuhan industri. Pemerintah khususnya Ditjen Pendidikan Vokasi diharapkan terus menggalakkan inovasi untuk membantu lulusan SMK berdaya saing di pasar tenaga kerja.
Meskipun begitu, pendekatan dunia pendidikan tinggi terhadap industri juga sama pentingnya dalam merespons dinamika tren pasar tenaga kerja. Diharapkan Ditjen Pendidikan Tinggi berperan dalam menghubungkan kebutuhan riset dan inovasi dengan kebutuhan industri dalam komersialisasi produk dan jasa.
Wah, ternyata masih banyak banget ya, pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah terkait dunia pendidikan. Menanggapi permasalahan di isu pendidikan saat ini, Campaign bersama Yayasan Dunia Lebih Baik (YDLB) dan ReachOut Foundation kembali membuat program Bantu Sekolah Yuk 2.0. Program apa tuh, Champ?
Jadi, ada pendanaan sosial dengan total uang Rp1 miliar untuk kegiatan edukasi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan renovasi sekolah di daerah khusus Jakarta. Keuntungan yang didapatkan antara lain:
30 PAUD akan mendapatkan pendanaan sosial total 210 juta rupiah untuk kegiatan edukasi.
10 PAUD terpilih akan mendapatkan renovasi sekolah dan penyempurnaan kurikulum.
3 hari lokakarya tentang peningkatan kualitas guru PAUD.
Berjejaring dengan PAUD lainnya.
Pendaftaran akan ditutup pada Minggu, 28 Juli 2024. Banyak banget kan, manfaatnya? Bagi PAUD yang memenuhi syarat di atas, langsung aja daftar di link berikut: https://bit.ly/daftar-BSY-2. See you!
Referensi:
https://www.rri.co.id/iptek/527215/fortadikbud-beri-catatan-pendidikan-di-indonesia
https://tirto.id/mengapa-dana-abadi-kebudayaan-harus-ada-di-daerah-gYPz