Hai, Changemakers!
Mungkin kamu sering mendengar istilah “serangan panik” atau panic attack. Bagi kamu yang ngikutin K-Pop, pasti pernah dong denger istilah idol ngalamin panic attack ketika di depan panggung. Nah, rumor soal panic attack biasa berkisar di sekitar kata menyeramkan, tanda-tanda depresi, dan berbahaya bagi kondisi mental berkepanjangan. Tapi, tahukah kamu tentang fakta-fakta mengenai panic attack, yang bukan ’katanya’?
Pas banget di Hari Panik Internasional yang jatuh tanggal 18 Juni ini, Champ mau kasih banyak 101 menarik seputar serangan panik. Hari Panik Internasional sendiri sebenarnya telah diadopsi oleh banyak negara di seluruh dunia untuk meningkatkan kesadaran akan perjuangan dengan penyakit mental. Tujuannya tentu untuk mendorong orang agar bisa rileks dan mendapatkan bantuan yang mereka mungkin butuhkan jika mereka memang sedang berjuang dengan kepanikan.
Yuk, kepoin lebih lanjut soal panik dan fakta-fiksi yang sering kita dengar!
Apa itu Serangan Panik?

Simpelnya, serangan panik adalah rasa takut dan cemas yang bisa tiba-tiba membuat kita kewalahan dan biasanya diiringi dengan gejala fisik lainnya yang akut, seperti napas tersengal-sengal dan jantung berdegup kencang. Serangan panik sudah pasti dapat menguras energi secara fisik dan mental, dan sering kali sulit untuk diatasi.
Penyebabnya bisa bermacam-macam. Yang pasti, kepanikan dapat dipicu oleh rasa cemas tentang sesuatu atau saat sedang mengalami situasi sulit dan stres, antara lain:
Cemas karena ada pengalaman tidak menyenangkan di rumah atau sekolah
Stres karena ujian sekolah, masalah pada hubungan pertemanan atau dengan orang terdekat lainya
Kematian orang terdekat
Pengalaman mengerikan, seperti penganiayaan atau penelantaran
Pengalaman yang melibatkan kekerasan
Kamu juga perlu aware nih sama gejala atau tanda-tanda panic attack. Karena jika orang di sekitarmu atau anak mengalami serangan panik, mereka mungkin akan merasa kehilangan kendali terhadap situasi di sekitarnya, takut akan mengalami bahaya fisik, bahkan merasa nyawanya terancam. Reaksi fisik setiap orang terhadap serangan panik ini dapat berbeda-beda, antara lain:
Napas tersengal-sengal, bernapas cepat, atau sulit bernapas
Kepala terasa ringan atau merasa akan pingsan
Cahaya terasa lebih terang dan intens
Detak jantung cepat dan sesak
Berkeringat lebih banyak dari biasanya
Kaki gemetar dan lemas
Mengeluarkan air mata, seperti tidak bisa berhenti menangis
Merasa terjebak, seperti tidak mampu bergerak
Kram perut, atau mual
Mitos atau Fakta Serangan Panik? Cek Bareng-Bareng, Yuk!
Kalau ngomongin serangan panik, banyak banget mitos dan fakta yang beredar. Pernah nggak kamu denger panic attack itu bisa memicu penyalahgunaan narkoba? Atau serangan panik bisa disembuhkan sendiri tanpa pengobatan? Beneran nggak, sih? Yuk, cek fakta nya bareng-bareng!
Serangan panik bisa terjadi kapan saja: Fakta
Serangan panik dapat muncul secara tiba-tiba, baik ada pemicu yang jelas maupun tidak. Mereka bisa terjadi saat seseorang sedang beraktivitas sehari-hari atau bahkan saat sedang tidur.
Gangguan panik pasti dialami seseorang yang melakukan penyalahgunaan napza atau obat terlarang dan narkotika: Mitos
Hal tersebut adalah mitos. Tapi, ini bisa saja terjadi jika gangguan panik yang dialami tidak segera mendapatkan penanganan. Ketika terjadi gangguan panik terus-menerus dapat berujung pada depresi, pengidap biasanya menjadi seseorang yang bersifat antisosial dan cenderung menjadi biang onar. Makanya, penting banget nih buat ditangani!
Serangan panik tidak berbahaya secara fisik: Fakta
Meskipun gejalanya sangat mengganggu dan menakutkan, serangan panik sendiri tidak menyebabkan kerusakan fisik. Mereka tidak menyebabkan serangan jantung atau kerusakan organ.
Serangan panik hanya terjadi pada orang dengan gangguan mental: Mitos
Kenyataannya, serangan panik bisa terjadi pada siapa saja, bahkan mereka yang tidak memiliki riwayat gangguan mental.
Serangan panik akan hilang sendiri tanpa pengobatan: Mitos
Eits, siapa bilang serangan panik nggak perlu ditangani? Meskipun beberapa orang mungkin mengalami pengurangan gejala dari waktu ke waktu, banyak yang memerlukan bantuan profesional untuk mengelola serangan panik secara efektif.
Tips untuk Keluar dari Serangan Panik
Sering nggak sih, kamu liat orang yang meremehkan penyakit mental? Serangan panik juga jadi salah satu penyakit yang diremehkan, karena dianggap “lebay, ah”. Padahal, serangan panik juga memerlukan penanganan yang serius, loh!

Menerima bahwa serangan panik bisa terjadi: Ada kalanya, lebih mudah jika kamu menghindari sama sekali situasi atau tempat yang membuat kamu panik. Tapi, menghindar justru bisa membuat kecemasan kita makin besar. Dengan begitu, yang perlu dilakukan bukan menghindari situasi yang memicu panik, tetapi membantu orang dalam menghadapi perasaannya dalam situasi itu.
Mengurutkan abjad: Ajak orang yang mengalami serangan panik untuk menyebutkan kata-kata berhuruf pertama sesuai urutan abjad. Misalnya, nama-nama hewan dari A sampai Z, nama orang, nama tempat, makanan, dan lainnya. Aktivitas ini melibatkan area yang berbeda dari otak dan mengalihkan perhatian dari rasa takut dan cemasnya.
Konsentrasi bernapas: Bernapas dengan otot perut mampu membuat kita tenang dan membantu paru-paru mendapatkan lebih banyak lagi oksigen. Dengan mencoba langkah-langkah, seperti meletakkan kedua tangan di atas perut atau menarik napas dalam sebanyak lima kali, orang yang mengalami serangan panik akan merasa lebih tenang.
Cari tempat aman: Jika ada orang yang merasa panik di suatu situasi, bantu mereka untuk menemukan tempat untuknya mengatur napas dan berpikir dengan lebih tentang. Tempat ini bisa berupa tempat fisik yang mereka kenal, seperti rumah atau kamarnya, ataupun tempat khayalan—tempat anak selalu merasa tenang—misalnya taman atau tepi pantai.
Bantu mereka untuk menggunakan indra-indranya: Indra manusia adalah sarana ampuh untuk mengatasi rasa panik, cemas, dan stres. Misalnya, dengan meminta mereka menyebutkan 4 hal yang bisa dilihat, 3 hal yang bisa didengar, 2 hal yang bisa dicium aromanya, dan 1 hal yang bisa dicicipi.
Gimana nih, Changemakers? Udah makin kenal sama panic attack, kan? Selalu ingat ya, setiap langkah kecil dalam mengelola serangan panik adalah kemajuan dalam membuat dunia yang lebih baik! Dan, jangan lupa untuk merayakan Hari Panik Internasional dengan meluangkan waktu buat mengurangi stres dan mengambil waktu istirahat, ya!
Kamu juga bisa membantu berkontribusi untuk dunia yang lebih baik dengan ikutan Challenge Sehatkan Mata, Cegah Katarak Bersama Perdami. Dengan 3 aksi yang kamu lakukan, donasi Rp25 ribu yang dikonversi oleh A New Vision, Ishk Tolaram, dan Yayasan Dunia Lebih Baik akan digunakan untuk mendukung Perdami dalam menjalankan lebih banyak proyek terkait pengobatan katarak di berbagai wilayah di Indonesia. Jangan lupa ikutan, ya!