Hai, Changemakers!
Siapa yang udah nungguin konten interview bareng Tim Campaign? Tenang aja, soalnya kali ini Champ udah ngobrol sama orang yang nggak kalah keren nih, dari konten-konten sebelumnya.
Yap, jadi, Champ berkesempatan buat ngobrol sama Kak Putri Audia atau Kak Puput dari Public Relations Intern!Buat kamu yang lagi kehilangan semangat untuk mencoba hal baru, artikel ini pas banget buat kamu! Soalnya, kali ini Champ sama Kak Puput ngomongin pentingnya personal branding dengan hal yang kita sukai untuk menciptakan berbagai peluang. Wah, menarik banget kan, pembahasannya! Cuss langsung aja kepoin di bawah ini!
Kenalan sama Kak Puput, yuk!

Kak Putri Audia Divayanti atau yang akrab dipanggil Puput saat ini merupakan Public Relations Intern di Campaign. Tugas Kak Puput itu mostly berkaitan dengan KOL guys, mulai dari listing, approach, invoice, buat deck untuk KOL, hingga bikin KOL strategy. Tapi, selain di Campaign, Kak Puput juga sibuk berkegiatan menjadi Wardah Youth Ambassador dan aktif di komunitas Puan Bisa sebagai Chief Operating Officer. Wah, terlihat sangat aktif dan produktif banget ya, Kak Puput ini.
Memberi impact lebih luas dengan jadi pembicara
Buat yang belum tahu, Kak Puput ini suka jadi pembicara di berbagai kegiatan, loh. Kak Puput cerita kalau ia tertarik jadi pembicara karena ia merasa dengan menjadi pembicara bisa memberikan impact lebih luas dengan adanya interaksi sama penonton. FYI, Kak Puput dari Taman Kanak (TK) sudah belajar berbicara di depan umum, loh!i Iya, pas TK, Kak Puput udah jadi MC buat Hari Kartini. Wah, keren banget ya, dari kecil udah pinter ngomong di depan banyak orang!
Nah, tapi, Kak Puput juga cerita kalau pertama kali jadi pembicara itu ketika Kak Puput kuliah di semester 4 dengan mengisi webinar yang ngebahas tentang gimana caranya coping mechanism yang baik.
Cara melatih public speaking ala Kak Puput

Buat temen-temen yang pengen jago public speaking juga, Kak Puput sharing nih cara melatih public speaking-nya, yang pertama adalah learning by doing. Kak Puput bilang kalau kita itu bisa naik panggung atas dua hal, yakni “ada peluangnya” dan “buat peluangnya”. “Kalau kamu cuman nunggu yang peluangnya dateng, nggak akan nyampe. Jadi, belajar bikin peluangnya sendiri dengan iseng bikin akun yang isinya curahan pemikiranmu. Jangan takut juga ambil kesempatan yang ada.” Kata Kak Puput.
Kemudian, tips yang selanjutnya adalah baca buku, supaya “ngomong yang penting” bukan “yang penting ngomong”. Dan yang terakhir adalah kamu bisa ceritain ulang buku yang udah kamu baca ke orang lain. “Kalau kamu bisa menceritakan ulang, artinya kamu memahami isi buku tersebut. Dan kalau orang lain paham dengan cara kamu menceritakan ulang, artinya skill komunikasi kamu udah makin terasah. Jadi sekali mendayung, 2 3 pulau terlewati.” Wah, insightful banget kan, tips public speaking dari Kak Puput!
Terus, Kak Puput juga cerita kalau ia selalu mempersiapkan banyak hal sebelum tampil jadi speaker, seperti isi obrolan, pakaian, makeup, hairdo, juga termasuk kesehatan agar dirinya nggak merasa gugup. “Aku pribadi belum pernah ada di titik yang menggunakan suatu teknik atau metode ya ketika gugup karena mindsetku adalah “kalau gugup berarti ada yang kurang ku prepare”, jadi ku usahakan banget semua udah ke-prepare.”
Pengalaman memorable: Jadi speaker di depan 400 murid!
Meskipun pengalaman Kak Puput jadi speaker itu udah banyak, tapi, pasti ada dong, pengalaman yang paling berkesan. Yap, Kak Puput cerita kalau pengalaman memorable-nya saat menjadi speaker adalah ketika Kak Puput jadi pembicara di SMP Negeri 4 Singaraja yang ngebahas tentang media sosial. Hal ini bikin pengalaman Kak Puput jadi berkesan karena ditonton dengan audience yang banyak banget, yaitu sekitar 400 murid dan bahkan ditonton guru-guru. Ini juga menjadi pengalaman yang menantang bagi Ka Puput karena audience-nya kebanyakan anak-anak sehingga mau nggak mau harus bisa menyesuaikan sama mereka. Wah, seru banget, deh!

Selain itu, pengalaman lain yang memorable bagi Kak Puput adalah waktu Kak Puput bawain webinar soal procrastinating yang banyak dihadiri oleh Human Resources (HR) perusahaan-perusahaan. “Aku pikir bakal dikit pesertanya tapi ternyata banyak, dan kebanyakan yang join itu HR karena katanya mereka kepo kenapa sih, Gen Z itu suka menunda-nunda dan sampe ada yang chat di LinkedIn juga bilang makasih karena ilmuku.” Gacorrr, keren banget emang Kak Puput!
Sepenting apa sih, personal branding itu?
Siapa yang punya media sosial tapi belum dimanfaatin buat personal branding? Kamu tahu nggak sih, kalau personal branding di media sosial itu penting banget untuk mendapatkan kesempatan baru? Yap, contoh nyatanya adalah Kak Puput yang cerita kalau dia banyak dapet kesempatan baru, seperti menjadi speaker di berbagai acara hanya karena personal branding-nya di media sosial.

Menurut aku, personal branding itu penting banget! Aku dapat kesempatan sebanyak ini karena personal branding. Pun sekarang aku naik jabatan di kantor ku karena personal brandingku sendiri di media sosial. Orang nggak akan tau kemampuan kita kalau cuman kita keep aja. Beda ya personal branding dan sombong, hehe.”
Personal branding adalah kenangan
Kak Puput cerita kalau awal mula Kak Puput membangun personal branding itu karena pengen membuat kenangan. “Kayak mindset-ku personal branding adalah kenangan. Jadi, apa pun yang ku posting itu ku niatkan bercerita. Mungkin bisa dicoba gitu kali yaaa kayak bercerita bottleneck-nya apa? Gimana cara handle-nya? Achievement-nya apa di kegiatan atau hal itu.”
Setiap pengalaman pasti ada tantangan, dong selagi menjalaninya. Nah, hal ini juga dirasakan Kak Puput ketika ia membangun personal branding-nya. Kak Puput cerita kalau ia suka ngerasa malu dan insecure ketika melakukan apa yang disukainya. Tapi, Kak Puput selalu mengatasi hal ini dengan mengingat tujuannya dari awal.
“Tantangannya lebih ke rasa malu “kayaknya ada yang lebih dari aku deh tapi ga seberisik aku”. Akhirnya, caraku ya nginget awal aku kayak gini buat apa, yes yakni kenangan. Kalau aku gak posting, nggak akan ada kenangan, nggak akan ada cerita. Jadi, aku semangat deh buat bikin cerita lagi.”
Tips membangun personal branding ala Kak Puput

Nah, terus gimana sih cara membangun personal branding di media sosial? Tenang aja, soalnya Kak Puput berbagi tips-nya, nih buat kamu! Kak Puput bilang kalau “Semua orang bisa menjadi peserta, tapi gak semua orang bisa jadi juara.”
“Coba itu diresapi deh, lewat situ kamu bisa tau posisimu mau dimana. Lalu, nextnya kamu ciptakan peluang atau mengambil peluang buat langkah awal kamu. Nanti pasti kepengen lagi dan lagi dengan dibarengi mindset ‘coba aja dulu’.” Jadi, tips-nya adalah jangan takut buat mencoba, Changemakers!
Dunia lebih baik itu seperti apa, sih?
Menurut Kak Puput, dunia lebih baik itu ketika semua orang bisa bersuara atas apa yang baru saja dia dapat dan apa yang menjadi opini pribadi mereka. Wah, Champ setuju banget sama Kak Puput!
Nggak kerasa ngobrol-ngobrol Champ sama Kak Puput harus berakhir di sini. Meskipun masih banyak yang pengen Champ tanyain ke Kak Puput, tapi lewat cerita yang udah Kak Puput bagikan Champ udah belajar banyak hal banget, terutama soal public speaking dan personal branding. Kalau kamu gimana nih, Changemakers? Pasti dapet banyak insight baru juga, kan? Semoga obrolan Champ sama Kak Puput bisa nemenin waktu weekend kamu, ya!
Oh iya, sebelum weekend berakhir, Champ juga mau ajakin kamu untuk mengikuti Challenge Mata Sehat Tanpa Katarak dengan Lentera Mata Indah. Dengan mengikuti Challenge ini, kamu bisa membuka donasi sebesar Rp25 ribu. Nantinya, donasi yang dikonversi oleh Yayasan Dunia Lebih Baik, Ishk Tolaram, dan Eye Vision ini akan digunakan oleh Lentera Mata Indah untuk memperluas proyek-proyek pengobatan katarak di berbagai daerah di Indonesia. Yuk, jadi agen perubahan untuk mencegah katarak di Indonesia!