Pernikahan anak menjadi salah satu faktor utama penyebab tingginya angka stunting di Indonesia. Fenomena ini berkaitan erat dengan kondisi psikologis anak di bawah usia yang belum matang dan siap secara emosional, fisik, serta mental untuk menjalani kehidupan rumah tangga dan mengasuh anak. Anak-anak yang menikah di usia dini seringkali belum memiliki kesiapan mental untuk menjadi orang tua yang baik. Ketidaksiapan ini dapat berujung pada pola asuh yang kurang tepat dan tidak sehat. Tanpa pemahaman yang memadai tentang cara merawat anak, mereka mungkin tidak mampu memberikan asupan nutrisi yang cukup dan pola pengasuhan yang baik. Akibatnya, anak-anak mereka berisiko tinggi mengalami stunting, suatu kondisi di mana pertumbuhan anak terhambat karena kekurangan gizi yang kronis.
Selain ketidaksiapan mental, pola hidup yang tidak sehat sebelum menikah juga menjadi faktor penting yang berkontribusi terhadap masalah ini. Anak-anak yang menikah dini seringkali belum memahami pentingnya menjaga kesehatan diri, termasuk aspek gizi dan kesehatan reproduksi. Pola hidup yang tidak sehat ini dapat mempengaruhi kondisi kesehatan ibu hamil dan janin yang dikandungnya, sehingga meningkatkan risiko lahirnya bayi dengan kondisi stunting.
Untuk mengatasi permasalahan ini, sangat penting bagi kita semua untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental dan pola asuh yang baik sebelum memasuki kehidupan pernikahan. Pendidikan dan sosialisasi mengenai bahaya pernikahan anak serta pentingnya kesiapan mental dan fisik sebelum menikah perlu ditingkatkan. Melalui berbagai program edukasi dan kampanye, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami dampak negatif dari pernikahan anak dan pentingnya menjaga kesehatan sebelum menikah.
Oleh karena itu, mari bersama-sama kita berupaya untuk menurunkan angka pernikahan anak dan mencegah stunting demi masa depan yang lebih baik bagi anak-anak kita. Salah satu cara yang mudah untuk sama-sama meningkatkan awareness mengenai hal tersebut adalah dengan mengikuti Challenge “Stop Pernikahan Anak untuk Cegah Lahirnya Generasi Stunting” melalui aplikasi Campaign #ForABetterWorld. Yuk, ambil aksinya sekarang juga!