Ditulis oleh: Yayasan Sejam
Sebagai orangtua, anak merupakan aset yang sangat berharga bagi mereka. Karena anaklah yang akan menjadi generasi penerus bagi keluarga dan bangsa. Oleh karena itu sebagai penerus generasi bangsa kesehatan anak perlu diperhatikan bersama terlebih lagi pada kesehatan mata anak karena mata adalah jendela dunia. Kesehatan mata anak perlu dijaga untuk mencegah masalah di masa depan.
Semua orangtua tentu tidak mau anaknya memakai kacamata sejak dini untuk membantu penglihatan mata anaknya. Mata tidak hanya sebatas membantu anak melihat dunia. Namun mata juga dapat menunjang perkembangan fisik, kognitif dan sosial melalui informasi yang diperoleh dari penglihatannya. Berdasarkan pengumpulan data sementara oleh IROPIN (Ikatan Profesi Optometris Indonesia) pada tahun 2023, 350 hingga 400 dari 1.000 anak terindikasi mengalami gangguan penglihatan karena refraksi sehingga memerlukan kacamata.
Meskipun pengumpulan data masih berjalan data dari IROPIN menyebut prosentasi gangguan penglihatan akibat kelainan refraksi pada anak usia sekolah mencapai 35 sampai 40 persen. Data tersebut mengalami peningkatan signifikan jika dibandingkan hasil riset Kesehatan Dasar (Rikerdas) tahun 2012 yang mencatat prevalensi 24,7 persen.
Dengan melihat data kasus tersebut, sebagai guru dan orang tua melakukan deteksi dini terhadap gangguan penglihatan mata ana/ siswa sangatlah penting, jangan sampai guru dan orangtua terlambat mendeteksi gangguan penglihatan pada anak sehingga berakibat fatal seperti kebutaan mata anak.
Jangan sampai guru di sekolah dan orangtua di Indonesia yang terlambat mendeteksi gangguan penglihatan pada anak. Sebagai guru di sekolah dan orangtua dirumah harus tahu bagaimana tanda-tanda anak mengalami gangguan penglihatan?
Menurut Dr Scarlet G Cacayuran mengungkapkan tanda-tanda awal anak mengalami kesalahan refraksi adalah sakit kepala dan pandangan kabur. Anak sering sakit kepala, mengeluhkan pandangan yang kabur atau mengeluh huruf-huruf yang dia baca seakan beterbang setelah membaca lama, selain itu mata terlihat sayu ketika melihat sinar terang. Tanda lain yang perlu dicermati yakni anak sering mengucek mata dan mengeluarkan air mata berlebih. Sayangnya, anak belum belum dapat mengerti dan menyadari gangguan penglihatan yang mereka alami.
Di sekolah guru punya peran dalam menjaga kesehatan mata anak didiknya. Sebagian besar kegiatan anak didik dihabiskan di sekolah secara tidak langsung menjadikan guru sebagai orang yang berperan penting dalam mengawasi perkembangan anak didiknya.
Menurunnya kualitas penglihatan juga akan berdampak pada prestasi belajar anak. Hal ini menunjukkan peran guru sangatlah penting, sehingga guru diharapkan menjadi orang pertama untuk mendeteksi dini adanya gangguan penglihatan pada siswa. Oleh karena itu guru di sekolah bisa diberikan pelatihan tentang menjaga kesehatan mata pada siswanya di sekolah. Diharapkan setelah diberikan pelatihan tersebut guru bisa melakukan pemeriksaan penglihatan dini mata siswa.
Melibatkan guru dalam pemeriksaan penglihatan mata siswa akan menghemat banyak waktu dan energi perawatan mata. Keterlibatan guru di sekolah juga bisa membantu mengurangi beban kerja tenaga kesehatan mata dan akan memberikan cakupan layanan yang lebih luas.
Berikut ini beberapa tips untuk menjaga kesehatan mata siswa di sekolah, antara lain :
1. Pencahayaan; ruangan cukup terang. Kacamata; kenakan kacamata hitam saat diluar ruangan atau kacamata anti –UV.
2. Batasi penggunaan gadget, terutama layar.
3. Nutrisi; Konsumsi makanan sehat dan seimbang yang kaya akan vitamin A,C dan E, seperti buah, sayuran, biji-bijian, susu, ikan, kacang-kacangan dan telur.
4. Istirahat; istirahatkan mata dengan memejamkan mata dan mengompresnya dengan telapak tangan yang hangat.
5. Pemeriksaan; periksa mata secara rutin ke dokter, idealnya setiap 12 bulan. Selain itu juga bisa melakukan senam mata, menghindari paparan langsung sinar matahari dan menjaga jarak pandangan hingga 40-50 cm saat menggunakan gawai.
Yayasan Sejam mengajak masyarakat terutama para guru di sekolah untuk menjaga kesehatan mata siswa sejak dini dengan Tagline #Ayo Jaga Kesehatan Mata Anak.
Banyak upaya yang dapat dilakukan agar generasi kita untuk tetap menjaga kesehatan mata. Memperkenalkan serta mengingatkan siswa untuk menjaga kesehatan mata perlu pendekatan khusus yang dapat menarik perhatian siswa yaitu salah satunya dengan perancangan kampanye kesadaran pentingnya menjaga kesehatan mata anak sejak dini dengan mengikuti Challenge “Ayo Jaga Kesehatan Mata Anak” yang sedang diluncurkan oleh Yayasan Sejam.
Tuntaskan aksimu dengan begitu kamu sudah turut menyebarkan edukasi ke masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan mata anak sejak dini. ❤️👁️