#ForABetterWorldID

Belajar Toleransi bersama Komunitas GUSDURian ❤️

profile

campaign

Update

Hai, Changemakers!


Apa yang terlintas di pikiranmu kalau dengar kata toleransi? Pasti banyak hal ya, dari menerima perbedaan, menghargai dan masih banyak lagi. Tapi satu hal yang pasti kita setuju kalau toleransi hadir di tengah-tengah kita akan hadir perasaan aman dan nyaman. 


Sayangnya sepanjang tahun 2023 menurut data komunitas GUSDURian ditemukan 78 kasus intoleransi kebebasan beragama dan berkeyakinan. Di antaranya tuduhan penistaan, penolakan rumah ibadan, perusakan rumah ibadah, pelarangan simbol keagamaan sampai penganiayaan.


Dari kelas Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan yang diadakan oleh Peacegen dan Campaign dengan narasumber Kak Sarjoko Sekretariat Nasional Jaringan GUSDURian kita harus bisa menumbuhkan rasa toleransi dan menerima perbedaan. 

image

Sebelum membedah mengenai isu toleransi, sebenarnya apa itu toleransi?

Toleransi merupakan sikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan dan lain sebagainya yang berbeda dengan pendiriannya sendiri.


Toleransi adalah pilihan yang dibuat oleh mereka yang memiliki kuasa lebih

besar dengan tidak menggunakan kuasanya untuk menghilangkan hal yang nggak dia sukai.


Apa itu intoleransi?

Membahas toleransi kurang lengkap rasanya kalau nggak mengenali ,sifat intoleransi. Intoleransi merupakan sikap dan juga perilaku negatif dari individu/kelompok ketika menghadapi konflik akibatperbedaan.


Bagaimana menumbuhkan perbedaan?

Emang sih, namanya perbedaan di awal kita akan banyak mendapatkan perasaan yang beragam. Nah, menurut Kak Sarjoko ada beberapa spektrum toleransi untuk merespon perbedaan. Diantaranya adalah penerimaan perbedaan, tidak peduli, mengakui dengan hormat, merayakan perbedaan hingga melindungi perbedaan setelah itu tahapan terakhir kita bisa menegakan keadilan. Mengutip perkataan Presiden ke-4 Republik Indonesia Abdurrahman Wahid atau akrab disebut Gus Dur “Perdamaian tanpa keadilan hanyalah ilusi”.



image

Mengapa sih, kita harus menumbuhkan rasa toleransi?

Coba kita diam sejenak dan memikirkan pertanyaan ini. Ternyata jawabannya sesederhana karena kita manusia dan Setiap orang berhak atas kebebasan pikiran, hati nurani, dan beragama. 


Hal ini mencakup kebebasan untuk menganut atau mengadaptasi agama atau keyakinan atas pilihan dan kebebasannya sendiri, baik secara individual maupun

kelompok, dan secara tertutup maupun terbuka, untuk mengejawantahkan

agama atau kepercayaannya dalam kegiatan ibadah, penataan, pengamalan dan pengajaran.


Menurut Kak Sarjoko ada beberapa hal yang harus dibenarkan dari minder kita untuk semakin menumbuhkan sifat toleransi. 


  1. Dulunya: Tidak apa-apa kalau orangnya tidak beragam, yang penting pemikirannya sudah beragam.


Sekarang: Tidak apa-apa kalau orangnya tidak beragam, yang penting pemikirannya sudah (juga) beragam.


  1. Dulunya: Kita harus toleran juga dong sama orang yang mem-bully etnis/umat beragama lain, kan toleransi.


Sekarang: Kita harus(tidak boleh) toleran juga dong sama orang yang mem-bully etnis/umat beragama lain, kan toleransi.


  1. Dulunya: Kalau di sekitar saya toleran, berarti seluruh Indonesia sudah toleran.


Sekarang: Kalau(meskipun) di sekitar saya toleran, berarti (bukan berarti) seluruh Indonesia sudah toleran.


Nah, banyak hal yang bisa kita lakukan untuk menumbuhkan rasa toleransi. Kabar baiknya kamu bisa langsung melakukan aksi nyata untuk isu toleransi melalui kampanye Breaking Down the Walls bersama Peacegen. Jadi tunggu kabar selanjutnya dari Champ ya. ❤️


heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone